enjoy guys!
Hari-hari berlalu, akhirnya hari senin pun tiba. Hari yang ditunggu-tunggu oleh seorang Dirgan. Memang tidak biasanya Dirgan semangat pergi sekolah mungkin ini karena efek seminggu membolos?
Pagi ini Dirgan akan mengubah dirinya atau lebih tepatnya menyamar menjadi seorang yang baru. Adimas, ia memilih nama itu karena nama itu merupakan nama tengahnya yang tidak ada seorang pun tahu. Ia lebih suka menyingkat nama tengahnya dengan inisial A.
Penampilan Dirgan berubah 180 derajat. Dulunya ia selalu mengeluarkan kemeja putih sekolahnya tanpa sabuk kemudian rambutnya yang berantakan mencuat-cuat sudah berganti dengan jambul yang berisikan pomade. Ia harus melepaskan snapback kesayangannya yang selalu menutupi rambut berantakan nan menawannya itu. Dan yang membuat Dirgan risih adalah kacamata yang bertengger di atas hidung mancungnya itu. Gak buruk juga sih.
Sesampainya di sekolah, Dirgan atau yang akan dikenal dengan Dimas berjalan santai menelusuri lorong sekolah. Beberapa anak perempuan membicarakannya. Mau gue jadi Dirgan atau Dimas, fans gue masih banyak juga ya? Pikirnya melihat cewe-cewe terpukau karenanya.
"sumpah, dia ganteng banget. Hot"
"kayanya ada pengganti Dirgan deh"
"duh, dia anak baru itu ya? Ganteng banget. Liat aja ntar gue gebet"
"namanya siapa ya? Kelas apa?"
"penyemangat sekolah gue udah ada"
Itulah kata-kata yang Dimas dengar. Tibalah ia di kelas yang biasa ia tempati. Semua respon baik diterimanya. Ia tetap duduk di bangku yang biasa ia duduki tepat di sebelah Gilang.
---
"Ras, Ty ada berita heboh" Mia lompat-lompat kegirangan.
"heboh apaan?" Tanya Tyas yang ikut heboh berbeda dengan Laras yang cuek bebek menanggapinya.
"ada anak baru di sekolah, ganteng banget terus dia tipe good boy gitu" ujar Mia kegirangan.
"serius? Tunjukin gue dong" mereka berdua berlari keluar kelas.
Bel istirahat yang ditunggu-tunggu pun bunyi, Laras menghela nafas lega. Baru saja ia akan pergi ke kantin bersama Tyas, Gilang memanggilnya. Tumben banget Gilang manggil gue.
"Ras, bisa bicara bentar gak?" Tanya Gilang pada Laras. Menurut Laras, Gilang adalah salah satu tipe-nya, pembawaannya yang santai dan gagah membuat Laras menganggumi sosok Gilang apalagi Gilang ketua OSIS tetapi mengapa Gilang mau bersahabat dengan si badboy kelas kakap kaya Dirgan ya?
"eh Gilang, ayo" setelah meminta ijin pada Tyas, Laras mengikuti Gilang pergi.
"ada apa Gil?" Laras hanya menganggumi sosok Gilang tidak lebih maka ia tidak gugup jika mengobrol dengan Gilang.
"lo ketua jurnalistik sama fotografi kan? Nanti habis pulang sekolah ngumpul di ruang OSIS ya" Laras mengiyakan.
"udah itu aja Ras, makasih" Gilang tersenyum tipis kemudian melenggang pergi.
Laras pun menghampiri Tyas yang sedang menyantap makanannya disamping Kevin, pacarnya.
"gue ganggu ya?" Tanya Laras yang diikuti gelengan oleh Kevin. Laras pun mengambil posisi dihadapan mereka berdua.
"Kev, beneran anak baru itu satu kelas sama kamu?" Tanya Tyas pada pacarnya.
"eh iya, beritanya cepet banget kesebar ya?" ucap Kevin tersenyum.
"namanya siapa Kev?" Laras hanya mendengarkan ucapan kedua orang di depannya itu.
"eh itu dia, Dimas gabung sini" Kevin melambaikan tangannya pada Dimas yang terlihat bingung mencari tempat dimana. Dimas pun duduk di samping Laras yang menikmati makanannya.
"wajahnya mirip Dirgan ya" bisik Tyas pada Kevin.
"masa sih?" duh bahaya nih kalo ketahuan, pikir Kevin.
"gu-gue Adimas" ujarnya dengan suara bass-nya itu.
"gue Tyas dan di sebelah lo itu Laras" Laras yang merasa disebut namanya langsung menoleh dan menyengir.
vomments ditunggu ya guys! jangan pernah bosen ya baca ceritanya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the Fault
Fiksi Remaja"Is it a fault if am I love with you?" Entah mereka harus senang atau sebaliknya. Senang karena orang yang dihindari menjauh dan sedih karena orang yang selama ini berada di sampingnya menghilang dari kehidupan. Inilah cerita dibalik sebuah kesala...