*sambil di play yh lagunya, nemenin kalian semua di part ini hehe*
Wajah itu masih tetap sama dengan wajah yang selalu alan temui dalam mimpinya, matanya bertemu dengan mata milik alan. Kenapa wanita itu hanya bisa terdiam? Alan memandanginya seakan tak percaya. Seakan alan mampu melupakan semuanya karena melihat wajah itu, wajah yang benar-benar di rindukannya.
Alan melihat ada sebuah tetesan air jatuh dari matanya yang indah, tidak ada senyum indah terulas dari bibirnya. Namun tetap, sekalinya pun wajah itu cemberut di mata alan cemberutnya akan selalu lebih cantik dari senyum mereka di luar sana.
"A-al-alan" ucap-Nya gemetar
Alan melangkahkan kakinya memberanikan diri untuk mendekat.
Alan melihat air dari matanya itu semakin deras, alan merasakan air mata rindu yang begitu dalam. Seketika itu alan mampu untuk melupakan masa dimana alan begitu marah padanya, karena rindu itu terlalu dalam bahkan terlalu besar.
Tangan alan kini menyentuh wajahnya, alan menghapus air mata itu. Setetes air terasa mengalir menyentuh pipi alan, alan merasakan kedua tangan halus menyentuhnya alan mendengar isakan yang begitu menyayat hatinya.
"Alann" sebutnya lagi di sela isaknya
Kini alan mendekapnya, erat. Sangat erat. Air mata yang sudah alan tahan tak mampu untuk ditahan lagi, alan menangis dalam dekapnya memperlihatkan bahwa kerinduannya kini terbalas. Ini bukan lah lagi mimpi namun kini mimpi itu telah menjadi kenyataan mimpi dimana alan akan memeluk sang ibu kembali, alan tak lagi bisa menahan isaknya. ali yang tengah berada di belekang mereka mendengar isak milik ibu tercinta dan sang kakak menjadi satu.
Momen yang tidak bisa ali bayangkan bahwa alan benar-benar merindukan ibunya, alan tidak pernah menjadi alan yang lupa dengan sang ibu.
"Maafkan ibu nak maafkan ibu"
Alania masih memeluknya erat alania mengusap rambut alan dengan lembut penuh kasih sayang.
**
Alan keluar dari kamar tamu dan mengganti pakaian seragamnya lalu memakai kaos yang sedikit kebesaran ditubuhnya.
"alo aka"
Alan melihat seorang anak kecil manis diikat dua dengan membawa boneka cantik menghampirinya lalu memanggil alan dengan ucapannya yang masih belum pasih
"Hay"
"ata ibu ayo ayo" gadis kecil yang kini berumur 2th itu menarik tangan alan
Alan menurutinya lalu mereka pergi ke taman yang cukup luas, disana sudah ada ali nenek dan juga alania. Mereka berkumpul disatu meja tempat dimana biasanya alania berkumpul sore-sore dengan meminum teh.
"Kia, sini nak" ujar nenek tua
Alan duduk di salah satu kursi yang sudah disediakan
"Minum dulu sayang" alania memberi alan segelas teh hangat
"Makasih yah bu" alan senyum dengan tulus
"Ibu senengg sekali lan"
"Ali juga seneng bu" sambung ali
Alan hanya bisa tersenyum lagi dan lagi, entah apa namun alan hanya ingin menikmati suasana ini.
"Bu boleh alan tanya?"
Alania mengangguk
"Euh.. Suami ibu ke-"
"Ibu sekarang sendiri" belum sempat alan menyelesaikan pertanyaannya alania langsung menjawabnya

KAMU SEDANG MEMBACA
TRIANGLE
Teen FictionMereka berbeda juga Bertolak belakang. Sedingin es dan Sepanas api. Sama-sama punya cinta. Tapi ini cinta yang salah. Mereka sama-sama mencintai satu malaikat cantik yang sama. . . Gadis ini tidak suka keseriusan. Gadis ini punya satu cinta. Memili...