∆10

178 17 4
                                    

Terimakasih hujan,

Iyah hari ini bia harus pergi ke sekolah dengan menggunakan jaket yang cukup tebal, bandung kini diguyur hujan mengharuskan bia mengenakan jaket tebalnya.

Ardio:
Gue anter lo ke sekolah

Bia mendapat secarik pesan dari handphonenya, matanya membuka lebar karna kaget ternyata ardio memberinya sebuah pesan singkat yang membingungkan.

Kenapa ardio bisa sms bia? Iyah jadi waktu itu ardio sempat menulis no nya di handphone bia, dan dilakukan oleh ardio sendiri dengan mengambil handphone milik bia. Hm

Bia tidak berniat untuk membalasnya, karena kalo memang berniat untuk mengajaknya pergi bersama harusnya ardio sudah ada dirumah. Anak kaya ardio itu paling telat, ga mungkin lah datang pagi-pagi kaya begini. Setelah menyantap roti cantik dengan keju bia mengambil sepatu miliknya dan bersiap

saat bia menalikan sepatunya, rasyid (papah bia) bertanya
"Ia didepan ada siapa?"

"Mana ia tau pah" jawab bia yang masih fokus dengan sepatunya

Saat rasyid hendak pergi, bia teringat sesuatu

"Pah? Yang nunggu didepan anak sekolah?"

"Mana papah tau ia" jawabnya seperti bia

Bia mendengus kesal, lalu cepat-cepat keluar rumah.

Ardio?

Seperti biasa, ardio terlihat ganteng dan tidak berkurang. Memakai jaket lepis miliknya, ardio sedang meniup kedua tangannya agar terasa hangat walaupun hanya sedikit terasanya karena cuacanya kini dingin sekali.

"Hay"

Bia menatap ardio, masih dengan reaksi yang sama. Jantung, hati dan pikiran bia kini sedang dihujani meteor cinta dari ardio. #yailah!!

"Lo beneran ternyata dateng kesini, euh.. Niat banget ar hehe" bia gugup gitu kan ah bodo banget bia ini, bia nyengir kuda didepan ardio

"Selalu suka sama wajah lo kalo lagi bingung, aneh gue" bia melihat ardio tertawa geli

Ar ko lo ganteng banget sih?!

"Ga boleh baperin anak orang, kasian!"

"Lo mau berangkat sekolah sekarang apa nanti nih?"

Aduh keasikan ngobrol padahal cuman bentaran aja bisa sampe buat bia jadi lupa waktu. Hmz

**

Ditengah perjalanan pikiran bia mulai dipenuhi oleh wajah teman-temannya, juga para perempuan yang nge-gebet ardio pastinya.

"Ar lo gausah turunin gue pas gerbang yah"

"Kenapa emangnya?"

"Katanya lo kan cakep tuh, pasti fans lo banyak ribet nantinya"

Ardio malah membalas bia dengan tawanya.

Bia kembali diam, perjalanan menuju sekolah bentar lagi akan sampai.

"Ar, sini aja"

"Ar?"

"Ardio ih sini aja"

Bia terus menerus bilang ke ardio untuk turun sebelum depan sekolah, tapi ardio tetap saja melajukan motornya tampa memperdulikan omongan bia.

Pas.

Iyah pas sekali ardio berhenti didepan gerbang sekolah bia, yang sedang terbuka lebar. Banyak siswa dan siswi lewat untuk masuk sekolah, dan di depan sekolah bia sudah berkumpul siswa smkn1 di depan gerbang. Semua mata melirik bia dan ardio

TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang