∆13

155 14 0
                                    

To: Asyabia primadona maradona

Kamu tau kenapa saya kasih ini? Yah saya Pengen aja. Saya mau mengulang kata yang pernah kamu bilang ke saya kalo 'mulai sekarang lo temen gue titik.' dan saya mau. Udah aja gitu doang saya ga bisa ngerangkai kata-kata.

-anak kepala sekolah-

Bia tersenyum geli ketika membaca surat yang alan berikan, ternyata alan bisa se manis ini walau pun yah aneh juga tiba-tiba.

"Hay sodara-sodara kuhhhhhh"

Bia nyengir kuda ketika dirinya pergi ke taman belakang dan mendapati rio dan bia yang sedang ngobrol-ngobrol manja.

"Ian cabut yu" ujar rio

"Cocok tuh bang" sambung bian

"Ihhhh!!! Nyebelin! Kenapa sih? Udah diem" bia duduk diantara mereka dan memegang tangan kakak dan adiknya itu.

"Ia jangan sentuh-sentuh bukan muhrim"

Bia memasang raut permusuhan kepada bian.

"Gue tuh mau ceritaaa plis deh ga ada yang mau denger apa?"

Bian dan rio mengangkat halisnya sebelah, heran. melihat bia sodara perempuan satu-satunya yang mereka punya.

"Yaudah berhubung kita baik, boleh lah boleh" ujar rio

"Gue ga ikutan ah bang" bian kembali memainkan handphonenya

"Biannnnn" bia memajukan bibir bawahnya dan berlaga layaknya orang meminta sumbangan. Melarat gitu wajah bia.

"Iyah iyah"

"Asiikk! Okey mari kita mulai sodara-sodara" bia berdiri menghadap ke arah rio dan bian

"Jadi bia tuh punya spesies yang pengen bia rubah sikapnya gitu, but just a little bit"

Rio dan bian menatap bia bersamaan

"Aduh!! iyah gue tau gue cantik, tapi yang gue butuh adalah jawaban sodara-sodara"

Bia melihat sodara-sodaranya terlihat seperti berfikir, wah bagus-baguss

"Ngapain lo senyum-senyum?" tanya bian

"Heuh? Euh.. Engga ko engga, seneng aja liat kalian mikir buat iaa hehe"

"Pd lo! Kita mah malah ga ngerti lo ngomong apaan" ujar bian. Lagi. Dan nyebelin.

"Udah-udah serius sekarang" lerai rio

"Kita sih perlu tau orangnya tuh siapa bi, yoi ga ian?" tanya rio kepada bian

"Yoi masbro"

"Idih, kepo! Yah ada lah plis dong, bia butuh jawaban"

Rio dan bian terkekeh pelan melihat tingkah dari sodara perempuannya. Huft bian dan rio ini ga pernah serius nih kasian bia di kerjain mulu.

"Ia emang beneran bisa apa?" tanya rio

"Jangan gegabah lo ia, nanti malah orang itu ngerasa risih sama lo terus ngerasa ke usik juga sama kemauan lo yang pengen rubah dia gitu aja." ujar bian

TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang