∆23

63 3 0
                                    

I'm not hurt. I'm all right.
I'm a lot tougher than some people think
-mowgli

Apa kini cuaca sedang mengikuti perasaan hatinya atau ini hanya sekedar kebetulan?

Waktu sudah menunjukan jam dimana seharusnya gadis yang sedang di ikat itu berangkat ke sekolah, namun dirinya masih menyenderkan kepala dan menatap ke arah jendela yang kini berembun akibat hujan pada pagi hari yang dingin ini.

Ketukan pintu kembali terdengar entah untuk yang ke berapa.

"Keluar dong, kalo ga gue dobrak juga nih. Jangan bikin gue telat kenapa!"

Bia mendengar dengan jelas teriakan laki-laki yang sudah dikenalinya. Saat beberapa detik setelah mendengar itu, biar berfikir kembali sebenarnya apa yang ia lakukan sehingga dirinya harus berlama-lama di kamar. Dan apa yang sedang di pikirkannya hingga dia seperti ini.

Gue tuh tolol lama-lama!

"Asya-"

"Hm"

"Buset! Lo tuh kenapa sih? Sumpah ngerepotin yang jadi kakak kalo begini"

"Ayo ah buruan berangkat"

Bia langsung menarik lengan sang kakak untuk sesegera mungkin pergi ke sekolah.

"Ia sarapan dulu kenapa?"

"Ga akan sempet" ucap bia yang kini sedang memakai jaketnya karena di luar masih gerimis.

"Yu.."

"Bener ga akan makan dulu?"

"Ck, Lo pengen telat apa engga nih jadinya?"

"Iya-iya"

Setelah memakai kupluk jaket, bia langsung masuk ke dalam mobil rio yang parkir di depan rumahnya itu. Bia menyimpan tasnya di bangku belakang, lalu tangannya langsung memutar lagu di dalam mobil.

Kini All I want dari Kodaline memenuhi isi ruangan mobil di Sertai gerimis yang tidak ada berhentinya di luar sana. Rasanya bia malas sekali jika harus keluar dari mobil saat ini. Hm

DRRRTT!!DRRRTT

"Mau Lo yang angkat bang?"

Tanya bia kepada Rio ketika dilihatnya sang ibu menelpon dirinya.

"Lo aja"

"Morning too mam"

"Udah nyampe sekolah yah? Kangen mamah ga nih?"

"Aku baru berangkat mah"

"Gimana kabar kamu sama bang Rio, kalian masih makan nasi kan?"

"Menurut mamah?"

Bia melirik sekilas kepada Rio yang kini penasaran apa yang dibicarakan ibunya. Bia mengerti kode dari Rio yang meminta untuk mengeraskan panggilan telepon.

"Bang io mana sayang?"

"Hadir mam!"

"Ko pada tumben baru berangkat jam segini?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang