Jalanan bandung cukup macet hari ini, bia tidak jadi diantar oleh ardio untuk pergi ke rumah alan dengan kegiatan seperti biasa, untuk belajar bersama dengan ali.
Bia menggunakan bis sekolah untuk sampai dirumah ali, dan sendirian.
Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, akhirnya bia sampai. Bia harus jalan terlebih dahulu untuk sampai depan rumah alan. Ia memainkan handphonenya sambil jalan kaki. Sampai-sampai seseorang memanggilnya.
"Kak? Lo mau kemanaaa?!!"
Bia mengangkat kepalanya, berusaha mengetahui siapa yang memanggilnya. Di depan bia tidak ada siapa-siapa, lalu ia menoleh ke arah belakang dan di dapatinya ali sedang berdiam di salah satu pagar rumah.
"Hah?" ucap bia
"Rumah gue disini kak, lo kejauhannn!"
Lalu bia memperlihatkan wajah herannya, sebelum dia berjalan menuju tempat ali berdiri.
"Iyah gitu gue salah rumah?" tanyanya seperti kepada diri sendiri.
Asyabia yang lemot ini, langsung menoleh ke arah kiri dan kanan, serta melihat lagi jarak antara dirinya dan ali yang lumayan jauh.
"Aduh bego bego!!!" bia menepuk jidatnya lalu memejamkan matanya seraya mengucapkan kata-kata yang tidak bagus karena dirinya memang salah.
Bia menghembuskan nafasnya kesal, lalu berbalik ke arah ali berdiri sekarang.
"Kak bia main pokemonGo ya?"
"Hah? Ga lah"
"Terus ngapain jalan mulu kesana?"
"Ya kan salah li, gue ga liat"
"Oh, dikira lagi cari pikacu" lalu ali pergi masuk kedalam rumah dengan sedikit tertawa melihat bia yang salah rumah
Bia memberikan ekskpresi datarnya, namun terlihat kesal karena tingkahnya yang membuat dirinya sendiri jadi malu.
**
"Ass-" bia menggantungkan ucapannya ketika akan mengucap salam.
"Wa'alaikumsallam bi"
Jawabnya, padahal bia belum selesai mengucap salam. Bia berusaha untuk memberikan ekspresi sebaik mungkin, berusaha untuk menghilangkan rasa tanyanya yang sudah mengepul di otaknya. Salah satunya, kenapa orang ini ada disini?
"Hay, ko lo ada disini?"
"Iyah, tadinya mau ketemu alan, soalnya dari istirahat tadi dia ga balik lagi ke kelas" ucapnya seraya membenarkan posisi duduknya yang semula di lantai karena sedang main rubik, menjadi duduk di sofa samping bia.
"Masa sih? Dia cabut?" tanya bia heran
Wajar bia heran. Mungkin bisa dikatakan bia heran sejak, terakhir dirinya bertemu alan. Mungkin setelah dia bertemu bia di taman waktu istirahat, dia langsung pergi. Sialnya bia tidak bisa tahu dia pergi kemana.
"Ka bi, buruan"
Ucap ali yang sudah turun dari tangga.
"Bil, gue belajar dulu bareng ali yah"
"Okey," jawabnya dengan senyum yang manis.
Hari ini bia dan ali akan belajar piano namun, selama latihan dimulai bia akan menggunakan bahasa inggris untuk berinteraksi. Ini salah satunya untuk melatih pengucapan ali dalam bahasa asing.
Satu jam berlalu, sejak bia datang ke rumah ali pukul tiga sore sampai sekarang bia sudah berada di jam pukul empat sore.
"Li"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIANGLE
Teen FictionMereka berbeda juga Bertolak belakang. Sedingin es dan Sepanas api. Sama-sama punya cinta. Tapi ini cinta yang salah. Mereka sama-sama mencintai satu malaikat cantik yang sama. . . Gadis ini tidak suka keseriusan. Gadis ini punya satu cinta. Memili...