∆7

186 19 1
                                    

Senin yang sangat mendebarkan untuk bia, kini bia tengah bersiap-siap bersama anak musik smp taruna. Bia siap untuk upacara yang dilaksanakan di smkn1. Rambut bia terurai rapih, lalu bia memakai topi, seragam dengan rapih pula.

"Temen-temen semua, sebelum upacara dimulai alangkah baiknya kita berdoa dulu agar semua petugas lancar. Berdoa mulai"

Setelah memimpin doa, bia dan semua anggota paduan suara taruna pergi dan menempati barisan khusus paduan suara di smkn1. Bia sedang merasakan gugup yang cukup meningkat, karena dilihatnya peserta upacara hampir semua laki-laki. Bapak wali kota juga sudah datang dan siap menjalani upacara hari senin yang terlope ini.

Waktu sudah menunjukan dimulainya acara, semua petugas sudah siap di posisi masing-masing, bia berada di samping barisan paduan suara. Upacara dimulai dengan hikmat, bapa wali kota bandung sudah berada di depan dan siap menjadi pembina upacara di pagi hari ini.

Bia menjalankan tugasnya sebagai kondaktor dengan baik, bia juga puas karena suara-suara dari taruna ini luar biasa keyeennn!!

**

"Permisi, kita kumpul dulu untuk evaluasi"

Saat bia hendak bubar dari barisan seorang siswa dengan jabatan sebagai ketua osis ini mencegahnya. Bia menuju ruangan osis smkn 1 bersama petugas upacara yang lain.

"Okey, selamat pagi semua. Saya mau berterima kasih kepada semua petugas yang sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan..."

Ketua osis dengan nama wildan itu berterima kasih kepada seluruh petugas karena telah memberikan yang terbaik, singkat cerita bia langsung keluar dari ruangan osis dan berniat untuk kembali ke area sma 26 sekolah tercintanya.

"Asyabiaa?"

Seseorang memanggilnya

"Hay" bia menoleh dan bia dapati ardio tersenyum simpul kepadanya

"Lo ngapain?"

"Oh.. Em.. G-gue abis jadi petugas disini ar"

Entah kenapa dan bagaimana bisa bia menjadi gagap kaya gini, karena demi apapun ardio sangat tampan sekali. Aroma parfum dio ini benar-benar bikin kelepek-klepek deh.

"Emang lo ga liat yah tadi kan gue jadi kondaktor padus disini"

"Gue kesiangan"

Bia hanya mengangguk paham

"Oh iyah, jaket lo masih di gue"

"Gapapa bi santai aja"

"Gapapa?" ulang bia

"Iyah gue seneng ko Jaket gue ada di lo biar jaket gue terus nginep aja dirumah lo, jadi gue bisa ke rumah lo terus. Kalo gue butuh nanti gue ambil, gampang."

Bia hanya meberikan senyum simpulnya, padahal jantung bia ini udah dag-dig-dug serrr!!

"Senyum lo cantik deh bi"

Bia tercengang ketika mendengar ucapan yang di keluarkan dari mulut ardio.

"Cieee blushinggg"

Anjritt!! Ketauan lagi

"Ck, apaan sih lo. Yaudah emm.. Gue, gue balik deh. Duluan yah"

Bia membalikan badannya dan berjalan cepat sungguh malu sekali biaaaa

"Biaaa" suara itu memberhentikan langkah bia

"GUE TUNGGU LO DI GERBANG SEKOLAH PAS PULANG, KITA BALIK BARENG!"

Ardio terdengar berteriak karena jarak mereka yang sudah berjauhan, bia tidak menengok ke arah ardio sama sekali. Karena itu sangat bahaya entah deh kalo bia berbalik ardio pasti udah ngakak liat muka bia yang memerah dengan sempurna. Ya. Malu yang sangat malu

TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang