Love, Sex, and Fiendship (Revisi)

part 31: smile 2

Terkadang apa yang kita lakukan tanpa pikir panjang akan menjadi boomerang untuk kita kelak. Seperti kebohongan , awalnya kita hanya berbohong tentang sesuatu hal yang kita anggap kecil namun kebohongan itu perlahan akan berkembang dan lama kelamaan akan menciptakan rantai kebohongan lain.

Seperti yang telah dilakukan alena dia hanya berbohong sekali dan kebohongannya yang sekali itu menciptakan kebohongan lain untuk menutupi kebohongan yang sudah dilakukannya terdahulu.

Rex mengernyit bingung, kenapa posisi mereka seperti ini? Dan kenapa tanggannya diperut alena pikirnya.

" apa yang kau lakukan Alena?" Tanya Rex .Dia menarik kembali tangannya yang telah dilepaskan Alena dan menyempurnakan posisi duduknya lalu menatap alena yang kini tampak pucat ketakutan. Apa yang membuat Alena terlihat seperti itu?

Alena menelan ludah. Bagaimana ini, apa Rex tahu apa yang terjadi sekarang? Batin Alena panik.

" Alena " panggil Rex sekali lagi karena alena hanya diam tak menjawab pertanyaannya, wanita itu malah sibuk memilin-milin ujung bajunya. Seperti seorang pencuri yang tertangkap basah. Dan siap disidang begitulah keadaan Alena sekarang.

" maafkan aku mas Rex aku tidak bermaksud lancang aku hanya ingin. Aku hanya ingin kau menyentuh perut ku" ujar Alena terbata-bata, dan kali ini alena tidak berbohong dia memang ingin rex menyentuh perutnya . Pria itu bisa curiga jika dia mengatakan keinginannya langsung pada Rex jadi dia mengambil kesempatan seperti ini.

" menyentuh perutmu? Kenapa?" Tanya Rex kembali karena tingkah gugup alena sangat mencurigakan. Untuk apa Rex menyentuh perut Alena? Apa ALena?.

" alena apa kau ha..." Tanya rex namun dia kembali menutup mulutnya . Dia tidak yakin akan menanyakan hal itu pada alena, karena jika pertanyaannya tidak benar itu akan membuat alena tersinggung, karena tanpa sengaja Rex memandang Alena seperti wanita yang tak berpendidikan. Lagi pula atas dasar apa Rex menanyakan hal itu, apa karena perubahan fisik alena yang semakin lama semakin membengkak terutama dibagian perut?, bisa saja memang alena menjadi gemuk karena pola makannya yang kini tampak berlebihan. Tapi aneh sekali kenapa perut alena berbeda dan sedikit membuncit? Pikir rex. Apa karena pengaruh berat badan? Bisa jadi karena jika berat badan seseorang meningkat maka yang sangat berpengaruh adalah bagian perut. Dan bukan hanya orang gemuk saja yang memiliki perut buncit tapi orang yang kurus sekali pun banyak yang berperut besar..

Ada apa dengan dirinya Alena adalah wanita baik-baik jadi tidak mungkin jika alena sampai hamil. Lagi pula jika dia hamil dengan siapa? Kalaupun perbuatan mereka pada malam badai itu membuahkan hasil usia kandungannya paling tidak 1 bulan atau lebih . Dan jika benar alena hamil usia kandungannya pasti antara 4-5 bulan dilihat dari besar perutnya ketika tangan rex menyentuhnya tadi. Jadi tidak mungkin Alena hamil perubahan tubuhnya mungkin karena Alena menjadi gemuk. Rex tidak ingin berfikir yang aneh aneh tentang alena karena selama ini pemikirannya yang buruk terhadap alena tidak pernah terbukti.dan dia sangat menyesali kebodohannya itu.

Alena tampak duduk dengan gelisa, sepertinya Rex menyadari sesuatu hingga pria itu terdiam cukup lama , apa yang harus dikatakannya? Dia tidak ingin ketahuan dalam keadaan seperti ini.

" aku merasa perutku sakit jadi aku pikir jika seseorang menyentuhnya rasa sakitnya akan berkurang" jawab alena cepat entah alasan apa yang dikarangnya sekarang untuk rex. Mendengar Alena sakit raut Rex langsung berubah khawatir kecurigaannya tadi menguap entah kemana, karena seingatnya terakhir kali Alena sakit cukup membuat seisi rumah panik dan kerepotan, itu karena alena tidak ingin bertemu dokter dan meminum obat.

" kau sakit,?" Tanya Rex langsung mendekat kearah Alena dan menempelkan tangannya dikening Alena. Lalu bernafas lega saat suhu tubuh alena normal.

" aku tidak demam, aku hanya merasa perutku tidak enak" jawab alena . dia sedikit terenyuh dengan sikap Rex yang tiba-tiba khawatir padanya.