Joe membuka matanya saat merasakan seseorang mencium pipinya. Dengan tersenyum joe menatap wajah wanita cantik itu dan memangut bibir wanita itu dengan mesra.
" alena " desah joe. Membuat joe tersentak dari tidurnya. Mimpi apa aku batin joe. Kenapa aku bisa memimpikan alena?
" aarrgghh " teriak joe dengan jengkel sambil mengacak-acak rambutnya.
Dengan semrawut joe meninggalkan tempat tidurnya dan masuk kekamar mandi untuk mandi.
Alena berjalan dengan langkah pelan saat mendengar bunyi gemericik dari dapur. Dia ingin tahu siapa atau apa yang sedang mengacak-acak dapur saat ini.
Alena mengedarkan pandangannya dan mengernyit saat menemukan joe didapur.
Tumben joe sudah bangun sepagi ini pikir alena. Dengan perlahan alena mendekati joe.
" joe " panggil alena sambil menepuk pundak joe.
Joe yang tidak menyangka kalau ada orang dibelakangnya terlonjak kaget dan alhasil gelas yang berada ditangannya jatuh dan pecah berkeping-keping.
" apa-apaan sih ngagetin aja " ujar joe.
" maaf. Aku tidak bermaksud mengagetkanmu" ujar alena.
" maaf maaf kau sengaja melakukannya kan?" ujar joe sinis. Alena menggeleng cepat.
"tidak. Aku kan sudah minta maaf kenapa kau masih marah juga" ujar alena dengan muka memelas.
" ah sudahlah. Sebagai permintaan maaf mu tuh bersihin.dan buatin gue teh yang baru" seru joe lalu melangkah duduk dimeja makan.
Alena merengut tapi tak urung dia melakukan juga apa yang dikatakan joe.
Joe mengamati alena yang sedang mengepel lantai membersihkan sisa-sisa teh yang tadi tertumpa dan tersenyum saat gadis itu membuatkan teh untuknya.
Hah rasanya kami seperti suami istri saja pikir joe.
Alena memandang heran joe yang tersenyum sendiri.
Kenapa dia pikir alena.
" joe " panggil alena pelan.
" ya honey?" jawab joe tanpa sadar. Membuat alena melongo. Joe yang menyadari dia kebablasan menggaruk kepalanya salah tingkah.
" kenapa?" tanya joe melihat alena yang melongo
" kau jangan salah paham dulu. Aku tadi hanya salah menyebut nama aku kira kau itu temanku yang bernama hani. Jadi jangan kira aku mau memanggilmu sayang. Tak sudi" dusta joe.
" siapa yang salah paham " ujar alena cemberut hah lebih baik pergi saja pikir alena seraya berjalan meninggalkan joe.
" alena " panggil joe. Alena menoleh.
" kau hari ini ada acara tidak?" tanya joe.
" tidak ada memangnya kenapa?" jawab alena.
" oh baguslah. Dari pada kau hanya memeram telur dirumah lebih baik kau ikut denganku" ujar joe. Alena berfikir sejenak.
" mau kemana?" tanya alena mendekati joe.
" hari ini aku, dan daddy berencana main golf kau ikutlah. " ujar joe yang terdengar seperti perintah ketimbang ajakan.
" hitung-hitung untuk permintaan maaf kami karena selama kau tinggal disini kami belum pernah mengajakmu jalan-jalan." jelas joe yang melihat alena berfikir panjang.
Entah kenapa perkataan joe sedikit membuat alena terharu karena selama ini dia ingin sekali berjalan-jalan bersama keluarganya. Ya walaupun joe bukanlah keluarganya tapi setidaknya melalui merekalah keinginananya terwujud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Sex, and Fiendship (Revisi)
Teen Fictiononly 17+ ****** Bagaimana rasanya jika ciuman pertamamu direbut oleh orang yang sangat kamu benci. =(Laura)= Dan apakah yang akan dilakukan jika kamu mencintai kekasih dari sepupumu sendiri. merebutnyakah atau merelakannya. =(Alena)=