part 7: love is you

214K 2.9K 32
                                    

Laura berjalan sendirian keluar gedung berniat untuk mencari taxi kebetulan hari itu motornya sedang dirawat dibengkel beberapa hari ini dia sering lembur termasuk malam ini. Baru saja ia sampai di gerbang kantor seseorang tiba-tiba menarik tangannya, membuat laura terpekik kaget.

'' lepaskan aku '' teriak laura ketika mikail menyeretnya menuju sebuah mobil yang terletak diseberang jalan. Laura terus meronta dan sesekali memukul dan menendang mikail. Tapi mikail sama sekali tak bergeming,seolah- olah pukulan laura tak berarti apa-apa. kesal terhadap tingkah laura, mikail dengan mudah memikul tubuh laura , sekali lagi laura memekik kaget,dia mencengkram jas mikail erat takut kalau ia akan terjatuh. Mikail melangkah dengan santai seperti tidak ada beban, membuka pintu mobil mikail melemparkan laura kekursi. Laura meringis kesakitan saat mikail melemparkannya seperti sekarung beras.

mikail duduk disebelah laura dengan wajah datar kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan yang mampu membuat jantung berhenti..

'' kita mau kemana?'' tanya laura takut. Mikail hanya membisu bahkan melirik laura pun tidak.

'' aku tanya kita mau kemana? '' tanya laura lagi mikail masih membisu membuat laura semakin takut karena terakhir kali mereka bertemu mikail hampir memperkosanya.

'' diam lah laura, kalau tidak aku akan mencampakkan mu keluar'' bentak mikail hilang kesabaran membuat laura membungkam mulutnya. Mikail selalu lost control apa bila berhadapan dengan laura, mungkin karena laura selalu membantahnya, apa kira kira yang sedang direncana kan pria ini pikir laura . Laura semakin takut ketika mobil mikail memasuki kawasan yang tak begitu diketahuinya.

'' turun kan aku '' teriak laura berulang ulang seraya memukuli mikail dengan tangan kecilnya.

'' apa yang kau lakukan!'' bentak mikail menghentakkan tangan laura.

'' aku bilang turunkan aku atau aku akan melompat'' balas laura berteriak sambil mencengkram handle pintu. Mikail menggeram dan menghela nafas mencoba mengontrol emosinya. Wanita itu selalu memancing emosinya. dengan gerakan cepat dan rem mendadak membuat ban mobil berdecit dan membuat laura sedikit terdorong kedepan, mikail menghentikan mobil, dia takut kalau laura benar-benar nekat mengingat betapa keras kepalanya laura.

'' silahkan kau turun, kalau terjadi apa-apa jangan minta tolong atau menyalahkan ku'' ucap mikail.

Begitu mobil berhenti laura langsung melompat keluar dan berlari menjauh dari mobil . Laura bernafas lega ketika mobil mikail telah menjauh, laura meringis ketika sadar kalau tasnya tertinggal dimobil itu bagaimana ia akan pulang semua uang dan handphonenya berada ditas.laura mengedarkan pandangan kesekelilingnya dan mengernyit ,dia tidak tau dimana dia berada daerah ini sepi dan gelap mungkin karena sudah malam sehingga orang- orang enggan keluar pikirnya mencoba menenangkan diri, dengan keberanian yang tersisa laura mulai menelusuri jalan sambil berharap ada taxi yang akan lewat.

Laura berjalan dengan langkah cepat saat melihat sebuah kedai , saat jarak laura dan kedai itu sudah dekat laura berjalan lambat sangat lambat malah karena dia ragu apakah dia akan ke kedai itu atau tidak dimana kedai itu terdapat 3 orang pria sedang bermain kartu, laura sendiri tidak tau kartu apa yang sedang mereka mainkan dengan serius , laura memutuskan untuk melewati kedai itu dengan cepat saat melihat penampilan 3 pria bertato tersebut.3 orang pria itu 1 diantaranya bertubuh besar dan botak dengan tato di seluruh lengan sehingga kulitnya sudah tidak kelihatan dan 2 lainnya bertubuh kurus dan gondrong dengan tato dilengan yang lebih sedikit.

'' mau kemana neng '' tanya sibotak menatap tubuh padat laura dengan tatapan lapar

''sendirian aja neng?'' kini sigondrong mencoba menyentuh laura.

Laura tidak mengubris ia lebih memilih melarikan diri dari sana. laura takut ke3 preman itu berniat jahat . Dan benar saja ke 3 pria itu mengejar di belakangnya.laura mempercepat larinya sampai sampai dia terjerembab karena terburu-buru ketakutan .kedua lutut, dan juga sikunya terluka karena bergesekan dengan aspal. Laura mencoba bangkit dan berlari dengan tertatih tatih sesekali melihat kebelakang memastikan jarak antara dirinya dan ke3 pria itu.laura menjerit ketika si botak berhasil menangkap tangannya

Love, Sex, and Fiendship (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang