yuhuuu... balik lagi dengan ceria yang makin gilaa dan ngawur. oh ia diharapkan bagi yang belom cukup umur jangan membaca part ini ya soalnya mengandung kata-kata yang kurang pantas.
ok jangan lupa saran dan kritik untuk ane. pluss kalau bisa tinggalin jejak setelah baca ya****
LAURA
''huaa...aaa'' teriak laura gembira ketika baru menyelesaikan pekerjaanya sambil menggerakkan- gerakkan pinggulnya kekanan dan kekiri.
''heh.. Laura jangan teriak-teriak gitu, ntar kalau karyawan yang lain dengar dikirain mas lagi ngapa-ngapain kamu. Kecuali kamu emang mau diapa-apain sama mas '' ujar mas rio sambil mengerling mesum pada laura
''hhuuueeekkk...najis. Dasar mas rio mesum'' jawab laura menatap rio jijik sambil melemparkan gulungan kertas tepat ke kepala rio yang lagi nguap dan berlari keluar ruangan.( Untung tuh kertas nggak masuk mulutnya sih rio yang lagi nganga).
''oiii,,, laura awas loe ya. loe kate pala gua tong sampah'' teriak mas rio berusaha mengejar laura. Laura menambah kecepatan kakinya ketika mendengar mas rio yang meneriak-riakan namanya sambil terus mencoba mengerjarnya.
''huaaa,,,''teriak laura ketika tiba-tiba saja lengannya ditarik seseorang dan membuatnya hampir terjungkal. Mudah-mudahan aja yang narik laura beneran orang bukannya makhluk penghuni gedung ini. Duh jadi merinding disko ane jadinya nih. Oia yang buat laura teriak bukan hanya lengannya tiba-tiba ditarik tapi lebih karena melihat penampakan sosok cowok tinggi yang nongol dari kegelapan. Mau tau nggak sosok itu siapa??? Kasih tau nggak ya?? Kasih tau aja deh ane takut dilempari kursi sama reader. Cowok itu adalah... Eng...ing...eng... Mikail.
'' kamu ngapain lari-lari '' tanya mikail sambil menari lengan laura agar lebih dekat dengannya sehingga mikail dapat menghirup aroma lili dari tubuh laura. Tadi tanpa sengaja mikail melihat seseorang berlari-lari ketika dia baru keluar dari lift. Takut telah terjadi sesuatu mikail menyusul dan menariknya. Apalagi keadaan gedung sudah gelap. Mikail sempat kaget karena tak menyangka itu adalah laura.
''anu,,,anunya bapak. Eh mak...maksud saya hm...'' jawab laura gugup karena wajah mikail terlalu dekat dengannya. gimana nggak gugup dekat sama cowok secakep mikail, kalau ane mah sudah pingsan ditempat kalau diposisi laura.
''laura,,, kamu nggak papa?'' seru rio dengan napas tersenggal-senggal. Yaelah lama amat si rio larinya keberatan dosa sih dia makanya lelet bhuahahaha. tadi rio mendengar teriakan laura ,takut terjadi sesuatu kepada laura rio mempercepat larinya hingga mengakibatkan napasnya hilang setengah lebai.
'' apa yang kalian lakukan disini '' tanya mikail begitu rio berdiri didepannya membuat kuduk rio meremang mikail memang bertanya dengan nada yang biasa tapi tatapan matanya itu loh seolah-olah ingin menusuk rio tepat dijantung.
'' ka...kami habis lembur pak ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda'' cicit rio sambil melirik mikail takut-takut.
''berdua?'' lanjut mikail melirik rio sejenak dan beralih menatap tajam laura yang membuat laura menunduk karena tidak ingin mendapat sinar leser dari mata mikail ( yaelah kaya istri yang kepergok selingkuh aja si laura). Sadar atau tidak Mikail memang selalu mengintimidasi setiap lawan bicaranya lewat tatapan matanya yang tajam., setajam silet buahahahaii.
" ti tidak pak, karyawan lain masih ada yang didalam " lanjut rio terbata-bata. Mendengar itu raut mikail yang tadi mengeras berangsur rilex. Mikail sempat berfikir yang nggak-nggak mengetahui laura hanya berdua saja dengan rekan kerjanya.
" ka kalau begitu saya permisi dulu pak " ucap rio langsung ngacir tanpa menunggu jawaban dari mikail. Laura hanya bisa melongo melihat kepergian rio. Bagaimana mungkin rekannya itu tega meninggalkannya sendiri bersama seekor serigala. Dasar tak setia kawan!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Sex, and Fiendship (Revisi)
Fiksi Remajaonly 17+ ****** Bagaimana rasanya jika ciuman pertamamu direbut oleh orang yang sangat kamu benci. =(Laura)= Dan apakah yang akan dilakukan jika kamu mencintai kekasih dari sepupumu sendiri. merebutnyakah atau merelakannya. =(Alena)=