Hai... kami balik lagi dengan cerita yang semakin membingungkan membuat kepala pusing dan sakit perut.harap maklum ya soalnya kami ngetik bagian ini dengan kondisi terjepit beton huahahaha lebai. Ini capter tentang alena .Selamat menikmati sajian kami. Jangan lupa kritik dan saran yang membangun motivasi kami agar bisa menulis lebih bagus lagi... si kembar rinris
******
"APA" teriak alena dengan suara khas cemprengnya yang membuat laki-laki depannya menutup kuping, karena dia nggak mau tuli mendadak
"alena jaga intonasi suara kamu nanti kalau tetangga dengar mereka bisa mikir yang macam-macam" tegur laki-laki itu
"maaf deh mas, aku kaget" ucap alena merendahkan suaranya. Habis nadanya tadi tinggi banget, 1 oktaf diatas lengkingan maria carey kalau lagi nyanyi dengan nada tinggi
"habis mas ngasih taunya mendadak sih" lanjut alena sambil mengerucutkan bibirnya kedepan (yaiyalah kedepan, emang bisa gitu mengerucutkan bibir kebelakang)
"sebenarnya mas sudah lama mau ngasih tau kamu hal ini, tapi nggak kesampaian karena akhir-akhir ini mas sibuk mempersiapkan semua file yang akan mas bawa ke jerman" jelas mas-mas yang duduk di depan alena
Oia mas-mas yang dipanggil alena dengan sebutan mas itu bukanlah mas tukang bakso, mas tukang ketoprak, dan bukan juga emas yang di jual di toko perhiasan dan bukan juga mas-mas yang ada di bahasa gaul yaitu mas-alah buat loe. Tapi cowok yang dipanggil alena ma situ adalah kakak laki-laki satu-satunya yang alena miliki (yaiyalah mana ada gitu cewek dipanggil mas terkecuali omas. Huahahahahhaha). Kakak alena tersebut bernama steven berumur 27 tahun. Steve ini adalah alena versi cowok karena mereka sangat mirip yang membedakannya hanya rahang kokoh steve, postur tubuhnya yang kekar plus six pack dan jenis kelamin tentunya.
"tapi karena aku kan nggak mesti ikut mas ke jerman, aku bisa tinggal disini" jawab alena masih dengan muka di tekuk
"mas nggak bisa ninggalin kamu sendiri disini karena kamu masih tanggung jawab mas" jelas steve sambil berdiri dari duduknya menuju dapur
"tapikan aku udah dewasa mas, aku bisa jaga diri sendiri kok" alena mengekor steve yang sedang mengeluarkan makanan siap saji dari bungkusannya ke piring untuk disantap oleh mereka
"mas........." rengek alena ketika sang kakak hanya diam dan malah meninggalkannya ke meja makan sambil membawa makanan mereka
"mas...dengerin aku nggak sih" lanjut alena
"iya alena, mas dengar. Sekarang kamu duduk dan makan" jawab steve malas-malasan. Dengan sedikit menghentakan kakinya plus muka ntah yang sudah kesekian kalinya di tekuk.
Sunyi
"mas" panggil alena yang dijawab hmmm.. oleh steve
"aku janji deh sama mas kalau aku nggak bakalan macem-macem selama mas pergi, aku juga bakalan rajin ngabarin mas tentang kondisi terkini ke mas. Jadi mas nggak usah khawatir" cerocos alena dengan cepat. Steve hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adik semata wayangnya itu.
"mas nggak mau ambil resiko alena. Suka-suka atau tidak minggu depan kita berangkat ke jerman" keputusan steve final (alias tidak dapat di ganggu gugat kalau mau di gugat silahkan kepengadilan terdekat)
mendengar itu alena membanting keras sendok yang tadi di pegangnya ke atas piring, membuat steve terkejut bukan main
"jaga sikap kamu alena, ini meja makan bukan lapangan bermain" bentak steve karena alena berlaku tak sopan di meja makan
Mendengar bentakan steve, alena langsung berlari ke kamar dan mengunci pintu rapat-rapat. Lagi-lagi steve hanya bisa menarik napas melihat sikap adiknya itu. Pasti sekarang alena sedang menanggis dikamarnya, bagaimanapun bentakan steve tadi cukup membuatnya kaget. Karena biasanya steve selalu bersikap lembut padanya, entah kenapa hari ini temperament steve tinggi mungkin dia kecapekan karena banyak pikiran. Sambil memijit keningnya dan menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Steve teringat kejadian 10 tahun yang lalu, bagaimana kecelakaan tragis itu terjadi yang merenggut kedua orangtuanya dan membuatnya hampir kehilangan alena juga karena alena koma beberapa minggu akibat kecelakaan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Sex, and Fiendship (Revisi)
Fiksi Remajaonly 17+ ****** Bagaimana rasanya jika ciuman pertamamu direbut oleh orang yang sangat kamu benci. =(Laura)= Dan apakah yang akan dilakukan jika kamu mencintai kekasih dari sepupumu sendiri. merebutnyakah atau merelakannya. =(Alena)=