Love, Sex, and Fiendship (Revisi)

part 5: hasrat tertunda

''tumben mas pulang cepat'' sapa joe kepada rex yang berjalan melewati ruang tamu.

'' lagi nggak da kerjaan'' jawab rex yang sedari tadi sibuk memainkan handphonenya.eiitss jangan berfikir kalau Rex itu sedang facebookan atau twitteran ya. Rex itu lagi mencek segala urusan pekerjaannya lewat handphone canggih yang tak pernah lepas dari jangkauannya.

''mommy kemana kok sepi?'' tanya rex melirik sekilas joe

''mommy tadi pagi take off ke singapure katanya ada rekan bisnis kita yang nikah jadi mommy yang mewakili bareng sama tante renata (mama mikail) paling lusa juga udah pulang'' jelas joe panjang pendek tetap fokus melihat televisi.

Rex hanya ber oh... Ria menanggapi joe kemudian berjalan menuju kamar yang berada di lantai dua. masih fokus dengan hp ditangannya rex membuka salah satu pintu kamar tanpa menyadari kalau itu bukan kamarnya, saat hendak ingin membuka jas kerjanya tiba-tiba matanya menangkap adegan yang membuat rex mematung didepan pintu .dimana pada saat itu alena baru keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk.

Dengan santai alena melepaskan handuk yang melilit tubuhnya menampakkan tubuh polosnya yang putih, mulus dan bersih tak bercela eeaak .secara reflek rex melebarkan kedua matanya ketika alena melepas handuknya kemudian menelan air liurnya ketika alena mengikat rambutnya yang tergerai membuat dadanya membusung kedepan dan mempertontonkan payu daranya yang sintal.

Berjalan mendekati meja rias alena mengambil sebotol hand body miliknya. menuangkan ditelapak tangan kemudian mengusapkannya keleher yang jenjang tanpa menyadari sepasang mata melihat dengan detail apa yang dia lakukan karena posisi rex berada disampingnya dan sedikit jauh darinya . Rex mencengkram kuat handphonenya ketika alena mengusap handbody ditangannya turun dari leher ke bukit kembarnya dan perut datarnya. Rex hampir saja menerjang alena ketika alena mengangkat satu kakinya ke atas kursi dan mengusapkan cairan putih itu kepahanya.beruntung rex bisa menahan diri .Setelah selesai memakai hand body alena meraih sepasang celana dalam dan bra biru bermotif bunga-bunga kecil kemudian memakainya, sedikit mengeryitkan dahi seperti kelupaan sesuatu alena masuk kembali kekamar mandi.

ketika alena masuk kekamar mandi, dengan susah payah rex keluar dari kamar itu menuju kamarnya sambil membanting pintu yang berada disamping kamar alena.
Menghempaskan pantatnya disofa kamar, rex menyandarkan kepalanya sambil memejamkan mata, masih teringat dengan jelas lekuk tubuh alena dibenaknya.
Payudaranya yang indah ,kenyal, padat dan ukurannya yang tidak terlalu besar terasa sangat pas ditangan rex.perut alena yang langsing dan rata,bokongnya yang bulat dan terlihat kencang seolah menyuruh rex untuk menyentuhnya dan bagian miss V nya yang tidak bisa rex gambarkan dengan kata-kata membuat rex hampir gila .

'' oh... Shit!'' umpat rex

'' bagaimana bisa hanya dengan melihat gadis itu naked membuat ku begitu terangsang'' lanjut rex seraya memijit kepalanya yang terasa pening bahkan kejantananya sudah mengeras dan berdenyut nyeri dibawah sana. Sambil mengumpat kembali rex bangkit dari duduknya menuju kamar mandi mencoba meredam hasratnya.

*****

joe berjalan keruang makan.dan langsung memasang wajah garang ketika melihat alena

''heh ngapain loe duduk dikursi gue sana minggir lo '' jo mengusir alena yang sedang menyantap makanannya. Dengan wajah merengut alena terpaksa pindah.ck ck ck keterlaluan banget si joe kursi aja pake direbut.

'' eh siapa yang nyuruh loe duduk disitu? Itu kursinya rex'' tegur joe lagi ketika alena hendak duduk didepan kursi yang bersebrangan dengan joe.

''kursinya rex?? truss aku duduk dimana?'' tanya alena dengan wajah polosnya

''noh duduk dilantai ,''-lanjut joe

'' tutup mulut loe.gue nggak mau dengar apa pun dari mulut loe.ini rumah gue jadi gue berhak mau ngapain aja dirumah ini ngerti?'' terang joe sambil berkacak pinggang dan menunjuk-nunjung alena ketika alena hendak protes.