THIRTY NINE

20K 1K 20
                                    


"Lepaskan!" Sky memberontak sekuat tenaga. Ia mencoba melepaskan tangan Reo dr lengan nya.

"Lepass!!" Kalau saja dia tidak lemas mungkin sekarang Reo telah terjerembab karena tarikan Sky. Pagi td Sky tidak makan, dan ia bermasalah dgn perutnya jika ia terlambat makan.

"Aw!" Pekik Sky pelan saat punggungnya menghantam tembok. Reo membawanya ke gudang sekolah.

Apa apaan ini? Apa dia tak bisa membawa ku ke tempat lain? Aku alergi debu. Batin Sky.

"Uhuk uhuk..." Sky terbatuk-batuk.

"Apa apaan kau... uhuk... knp membawa ku.. uhuk.. ketempat ini?!" Tanya Sky seraya menutup hidung dan mulutnya.

"Kenapa disaat org berduka kau malah tersenyum aneh seperti itu?" Sky mengernyit.

"Apa maksud mu? Aku tidak tersenyum! Yg ada saat aku akan kekelas kau malah menyeret ku!" Bentak Sky.

"Apa? Kau pura pura atau apa? mengakulah Sky" kata Reo tajam.

"Aku benar benar tidak tersenyum, oke? Dan lepaskan aku!" Balas Sky dgn nada datar.

Reo tersenyum miring ia sempat memalingkan wajahnya sebentar tp sedetik kemudian ia kembali menatap Sky dgn tajam seraya memperpendek jarak wajah mereka.

"Aku tau kau berbohong!" Sky merasakan kepalanya berdenyut, ia juga tak bisa bernafas.

"Aku... tidak... berbohong kau tau" kata Sky terbata, merasa Kesal Reo mencium bibir Sky dgn kasar. Sky meronta, ia merasakan perih dibibirnya karena bergesekan dgn gigi.

"Hmmff"

Reo semakin menekan Sky ke tembok. Memperdalam ciuman nya, tak memperdulikan tangan Sky yg sedari td memukul dada nya.

Sky sedikit membuka mata nya, ia sudah tak sanggup lg kepalanya sakit, ia susah bernafas, matanya berkunang kunang, badannya juga sdh sangat lemas dgn perut yg terasa sakit.

Reo tersenyum miring saat tau Sky tak lg meronta, dgn sedikit lebih lembut ia masih menciumi bibir Sky hingga ia merasa badan Sky bersandar sepenuhnya di tubuhnya. Reo melepaskan ciumannya dan ia membelalak kaget melihat wajah pucat Sky.

"Sky? Sky?! Sky jgn bercanda?!" Dgn panik Reo menggendong Sky ala bridal style menuju UKS.

semua org yg masih berada di koridor menatap heran dan kagum melihat Sky di gendong Reo.

***

Perlahan tapi pasti... mata itu mulai terbuka.

"Sky?" Gadis yg terbaring di ranjang Uks itu memfokuskan pengelihatan nya pd wajah seorang lelaki di hadapan nya.

"V-vito?" Tanya Sky.

"Ah! Syukurlah" Sky mencoba duduk dibantu Vito.

"Lo telat makan?" Sky mengangguk. Mario mengambilkan air putih dan obat yg langsung di minum Sky dgn tergesa gesa.

"Lo sih! Udah tau punya maag masih aja gak sarapan!" Kata Mario seraya menjitak kepala Sky.

Sky menatap Mario sinis.

"Mau mati?" Tanya Sky pelan.

"T-tidak" Vito terbahak melihat wajah Mario yg ketakutan.

"Knp lo bisa telat makan sih?" Sky menatap Vito dgn pandangan tajam.

"Chrissy" gumam Sky. Vito dan Mario merubah ekpresi mereka menjadi lebih serius saat mendengar nama itu.

"Dia... sangat tidak sabar mendengar kabar duka dr Sesil dan Ririn.. dendam nya sangat kuat... bahkan... aku tidak bisa menekan nya lagi... dan dia semakin kuat, gairah membunuhnya semakin menjadi jadi... ini sungguh... mengerikan... dan dia hampir membunuh... teman mu, Vito... Grason... saat Grason mengatakan Chrissy perampok" Vito dan Mario menghela nafas.

TBS [1] : Cold Girl [COMPLETED] (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang