THIRTY FOUR

21K 1.1K 10
                                    

Mulmed! Reo Patra Breless

oOo

Skylarza Pov

Aku sekarang berada di apartemen milik Rakan. Kembali mencoba mengenang hal hal indah bersamanya sebelum... yah, membuka hati untuk yg lain meski itu sulit.

Aku mengambil sebuah novel tebal yg sangat aku sukai. Terkadang jika aku sdng dlm mood baik aku akan bermanja manja pd Rakan.

Ya, seperti duduk di pangkuannya sambil membaca novel, dan ia akan memelukku dr belakang. Meletakkan dagu lancip nya ke bahu ku, atau terkadang mencium dan mengigit leher ku.

Flashback on

Sky dan Rakan tengah berada di ruang tengah apartemen Rakan. Dgn Sky yg hanya memakai kemeja hitam tipis milik Rakan yg kebesaran di tubuh nya, sedangkan Rakan hanya memakai jeans hitam se lutut dgn telanjang dada.

Sky duduk di pangkuan Rakan sambil membaca novel dan Rakan memeluk tubuh ramping kekasih nya. Sesekali menjilat, menggigit atau pun mencium leher dan telinga Sky.

"Bisakah kau diam? Aku sibuk!" Kata Sky protes.

"Sibuk katamu? Oh, mulai membantah rupa nya!" Balas Rakan lalu menggelitiki Sky.

"Tolong berhenti!! Haha!"

"Katakan dgn memohon!"

"Baiklah baiklah! rakan tolong berhentiiiii, ku mohon... pleaseeeeeeee" Rakan mencubit pipi Sky karena gemas melihat wajah memohon Sky.

Mereka tiduran di sofa dgn Rakan yg memeluk tubuh ramping Sky yg membelakangi nya.

"Apa kau pernah berpikir untuk berhenti?" Tanya Rakan tiba tiba.

"Mksd mu?" Tanya Sky bingung seraya mengelus lengan kekar Rakan.

"Ya, mksd ku... berhenti menjd seorang agent. Kau tau?" Kata Rakan pelan. Rakan menelusupkan kepalanya ke perpotongan leher jenjang Sky.

"Blm pernah terpikir oleh ku. Entahlah, aku merasa... sebagai agent adalah separuh jiwaku. Memang sedikit lebay, tp aku merasa tak bisa hidup tanpa memegang senjata" jwb Sky.

"Hm.." gumam Rakan ambigu.

"apa kau mau berhenti, Ra?" Tanya Sky setelah beberapa waktu terjadi keheningan.

"Berhenti?... aku akan berhenti jika gadis-ku berhenti" lanjut Rakan.

"Ck! Gombal!!" Kata Sky seraya mencubit tangan Rakan yg di perut nya.

"Shhh! Sakit. Haha" mereka tertawa bersama setelah nya.

Berbagi kehangatan di musim dingin itu. Menyampaikan kasih sayang masing-masing seolah olah dunia milik mereka berdua.

Flashback off

"Berhenti?" Gumam ku setelah mengingat percakapan ku.

"Berhenti?... aku akan berhenti jika gadis-ku berhenti"

Kata kata itu terus terbayang di pikiran ku.

TBS [1] : Cold Girl [COMPLETED] (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang