TWENTY TWO

24.7K 1.3K 24
                                    


Nicholas Hoult as Mr. Hendrik
Francisco Lachowski as Rakan in Mulmed!
*********

Skylarza Pov

Besok aku akan pergi ke Ukraina. Ukraina meminta bantuan pd kami untuk membebaskan warga negara mereka yg disandera oleh Filipina.

Aku membawa 10 org agent untuk ikut dgn ku. Rakan (pastinya) Sofia, Michelle, Rio, Andre, Nozomi, Rey, Heru, Ma Roo dan Eun Gee. Anggota ku sdh berangkat lebih dulu ke Ukraina, sdgkan aku hari ini.

Hari ini hari terakhir ku disekolah sebelum pergi ke Ukraina besok.

Pak Renaldo, dia kepala sekolah disini yg merangkap menjd guru bahasa. Pak Renaldo itu sebenernya anak buah aku waktu dulu, dia berhenti jd agent karena istrinya takut pak Renaldo kenapa kenapa. Karena dulu pak Renaldo hampir terenggut nyawa nya waktu menjalankan misi bersama ku.

"Jd, kalian bisa mendengarnya kan? Film itu menggunakan bahasa yg formal atau bisa kita sebut bahasa baku..."

"gempa berkekuatan 8,9 skala richter telah mengguncangkan Ukraina... peristiwa ini terja-" (bener gak sih? Aku cuman asal ngarang gak tau bener atau enggak. Tp kalo salah anggep aja bener yah #maksa!)

"Perbesar Volumenya!" Ucapku tanpa sadar. pak Renaldo saat ingin mematikan televisi tak sengaja tertekan saluran lain yg tengah menyampaikan berita baru saja. Aku syok berat mendengarnya, teman teman ku ada disana, Rakan dan Nozomi juga!

Drrttt drrtt

"Apa yg terjadi?! Bagaimana keadaan disana?!" Teriak ku kesal. Aku sdh tak memperdulikan tatapan tatapan org dikelas ku yg aneh. Pak Renaldo juga sibuk dgn hp nya, ia juga menelpon seseorang seperti nya.

"Maaf bu. Gempa itu terjd disaat pembangunan tenaga pembangkit listrik, dan itu menyebabkan gedung itu runtuh dan mungkin banyak korban yg terluka. Kepala Meteorologi dan Geofisika Ukraina mengatakan pusat gempa pd 3,71 Lintang Selatan dan 100,74 Bujur Timur, sumber gempa berada pd kedalaman 146 kilometer barat daya. Para anggota yg lain telah dikerahkan untuk membantu disana. Anda akan dijemput disekolah!"

"Baiklah! Dan bawa seluruh anggota tim medis di markas Arab untuk membantu mengevakuasi korban!"

Pak Renaldo-ralat, Renaldo. Sekarang ia menatap ku seperti menatap atasannya. Ia tiba tiba bersikap hormat sempurna pd ku. Aku membalas nya.

"Kapten! Sebagai mantan anak buah anda, saya akan membantu dgn pasukan saya sendiri! Saya telah menelpon anak buah saya untuk membantu tim medis mengobati para korban! Meski saya tak lg ikut anda tp mohon terima bantuan saya!" Aku terkejut, pak Renaldo memang pemilik sebuah rumah sakit.

"Terimakasih! Kau tetap rekan kerja ku yg paling baik!"

Tak lama terdengar suara helikopter menuju kesini. Angin mulai berhembus kencang karena efek baling baling.

Brak!

Banyak anak buah ku berdatangan membawa senjata mereka. Org org dikelas ku ada yg menjerit ketakutan saat melihat banyak org dgn seragam MAD di depan pintu berjejer dan memberi hormat pd ku.

"Kapten! Kita tak memiliki banyak waktu!" Ujar salah satu dr mereka.

"Aku tau! Bersiaplah!" Aku melepaskan kaca mata ku dan membuangnya kesembarang arah, lalu melepaskan kepangan rambutku, lalu kembali mencepol rambut ku asal.

3 org anak buahku maju dan memasangkan baju anti peluru, helm, senjata senjata ku dan perlengkapan lainnya. Setelah selesai aku berdiri didepan Renaldo.

"Hormat!" Ujarnya.

"Hormat!" Balas ku. Lalu aku keluar dr kelas dgn berlari.

Aku melihat banyak murid murid keluar dr kelas dan bergerombol di lapangan menatap heran pd helikopter dgn beberapa org berseragam seperti tentara. Lautan manusia itu membelah saat suara tembakan yg aku layangkan ke atas. Aku sengaja melakukan nya untuk mendapat jalan. Setelah mendapatkan jalan aku segera berlari dgn rekan rekan ku yg lain menuju lapangan dimana helikopter khusus menjemputku berada.

"SKYYYYYY! WHAT THE HELL IS GOING ON?!"

Aku sdh menaikkan satu kaki ku kedlm helikopter sebelum sebuah suara menghentikan pergerakan ku.

"Kapten! Kita tak punya waktu lg!" Ujar Rara. Aku hanya menjawab dgn gestur tubuh 'sebentar'

Aku terkejut saat tau siapa yg memanggil ku, itu kedua kakak ku. Kak Rio dan Vito.

"Sky!" Aku mendekati mereka berdua, dan berpura pura menjd Chrissy. Aku memandang mereka layaknya mereka seorang sampah.

Tanpa aba aba aku menendang kaki Vito hingga ia berlutut, posisinya seperti sedang melamar seorang wanita. Ia meringis kesakitan sambil memegang kaki kanan nya yg ku pastikan kaki nya retak.

"Sky! Lo apa apa sih?! " kak Rio memegang bahu ku dan mengguncang tubuh ku mencoba menyadar kan ku.

"Siapa yg kau panggil!" Ujar ku tegas, lalu memelintir tangan kiri kak Rio hingga aku mendengar suara patah tulang.

"Berani sekali kalian memanggil ku dgn nama! Aku seorang Kapten!" Teriak ku. Aku melihat dr sudut mata rekan rekan ku berkeringat dingin, mungkin ketakutan.

"Sky!" ujar mereka berdua berbarengan.

"Gue gak paham maksud lo!! Lo apa apaan?! Lo mau kemana hah?! Skyyyy!!! Apa apaan helikopter ini!! Apa yg kau lakukannnn!!" Jerit Vito. Ia masih tak bisa berdiri karena kesakitan.

"Dengar kalian! Aku Chrissy Costanza! Seorang Dokter Tentara! Ingat itu! Nama ku Chrissy Costanza! Dan aku ditugaskan ke Ukraina!" Setelah itu aku meninggalkan mereka yg menatap ku heran.

"Kapten! Ayo!"

I'm so sorry big brother!!

Next Chap ~~

So to the rry, sorry. Karena aku orgnya gak suka banyak bacot, jd langsung aja. Maaf ya chapter ini lebih singkat, karena aku gak punya ide cerita. Kalo kalian punya ide, saran atau apapun itu tolong kasih tau yah. Mungkin aja ide kalian ku buat dlm cerita ku.

Sekali lagi terimakasih sdh mau baca cerita ku yg abal abal. Tetap kasih Vomment nya yah.

Btw aku bakalan hiatus selama 2 minggu mungkin? Entahlah... Sebagai gantinya aku langsung update 2 sekaligus. hp aku disita ortu buat fokus belajar, karena senin tgl 9 mei 2016 aku UN. Sekian dr ku, terimakasih.

TBS [1] : Cold Girl [COMPLETED] (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang