TWENTY ONE

26.2K 1.3K 0
                                    


"Jadi... apa ini penting?" Aku menatap laptop berwarna putih yg bermerk apel digigit itu dgn bingung. Apa maksud mereka?

"...Huh?" Gumam ku linglung.

"Ehem ehem... emmm, maaf sebelumnya karena masuk kamar mu tanpa persetujuan. Tp, tante Maria datang dan menitipkan Gita pd kami. Setan kecil itu bersikap sangat manis didepan ibunya setelah tante Maria pergi ia langsung lari kekamar mu... lalu..." Vito menatap laptop ku yg hancur ditangan kak Rio.

"Aku paham. Tak apa" untuk apa ia minta maaf hanya karena satu laptop ku rusak? Aku kan punya 3 laptop dgn warna yg sama dan merk yg sama.

"Benarkah?... apa kau sakit?!" Aku mengernyitkan dahiku.

"Aku tdk sakit. Untuk apa kalian minta maaf kalau laptop ku rusak. Bukannya aku punya 3 laptop... asalkan bukan laptop yg berisi file ku saj..." aku terdiam sebentar saat mengatakan itu. Ku lihat wajah Vito dan Kak Rio kembali memucat. Jangan jangan.... laptop yg hancur itu...

Aku segera berlari ke dlm lemari ku, aku berdoa dlm hati jgn sampai laptop ku yg berisikan file file misi dan punya negara itu yg hancur. Oh tidak!

Shocked

Aku sungguh syok saat melihat lemari ku.

Oh tidak! Aku belum menyalin semua file file penting itu. Bagaimana? Persentase ku juga ada disana. Data data dr misi misi ku juga disana.

Aku menatap kak Rio dan Vito yg menatap ku iba. Wajahku memerah menahan amarah. Aku mengepalkan tangan ku hingga buku buku jari ku memutih. Urat uratku menonjol saat aku menggeram. Aku sangat ingin berteriak.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!! FILE FILE KU!!!! TIDAKKKKK!!"

Vito Pov

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!! FILE FILE KU!!!! TIDAKKKKK!!" Aku dan kak Rio segera berlari meninggalkan Sky yg tengah mengamuk. Dia sangat mengerikan untuk seorang wanita.

"Bagaimana ini?" Ujar kak Rio panik. Aku menatapnya datar, dia kira aku tak panik? Yg benar saja! rasanya aku ingin mati berdiri saat melihat wajah Sky seperti ingin menguliti org hidup hidup saat itu juga.

"Dia tak mengejar kita kan?" Aku menggeleng.

"Apa yg harus aku lakukan?! Aku tak mau matii!!" Aku segara menutup mulut kak Rio saat melihat Sky berlari kearah sini. Kami semakin menyusup ke dlm semak tanaman mawar ditaman rumah.

"Aishhhh! Dimana para ayam itu?! Aku berjanji akan mematahkan leher nya saat aku mendapatkan mereka!" Desisnya pelan yg masih kami dengar. Aku dan kak Rio saling menatap sebelum meneguk ludah dgn sangat susah.

"Aku masih ingin hidup"

Skylarza Pov

Aku sungguh kesallll!

Bagaimana ini? Besok aku akan memperlihatkan semua file yg telah ku cari sejak lama. Dan itu telah hilang bersamaan dgn laptop ku. Aku mencari no dial milik Rakan setelah terlihat dilayar aku segera meletakkan hp ku di mobil. Aku memasang headset ku. Aku semakin kesal saat suara operator lah yg menyambut panggilan ku.

"Arghhhhhhhhhhhhhhh! Sial sial sialllll!" Pekik ku frustasi hingga memukul stir ku dan sial nya tak sengaja menekan klakson hingga terdengar bunyi yg memekakkan telinga.

Dgn kesal aku mengambil hp ku yg terjatuh, dgn bersusah payah aku mengambilnya meski aku sdng menyetir.

Aku masih mencoba menggapai gapai lantai mobil ku.

"Sky? Knp kau menelpon ku? Apa kau merindukan ku, ku rasa kita baru saj-"

"Diam kau bodoh! Aku sedang mengambil hp ku!" Ujarku semakin kesal karena ia baru mengangkat telpon nya.

TBS [1] : Cold Girl [COMPLETED] (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang