Lelaki itu terkekeh dan mengacak rambutku. "Kamu lucu kalo lagi gugup, Azura."
What? Kok dia tahu namaku?
"Kamu tahu namaku darimana? Kamu keturunan dukun?" Tuturku polos.
Dengan santai dia menjawab. "Jangan mengada-ngada Azura. Aku tahu namamu di name tag mu."
"Oh... Oke. Urusan kita selesai."
Baru saja kulangkahkan kakiku, dengan cepat dia mencengkal tanganku.
"Mau kemana Zura? Kita 'kan se-jurusan. Ayo pergi ke kelas."
"...."
Lelaki ini siapa sebenarnya?
Aku tidak menggunakan almamater, tentunya tidak ada name tag. Lagipula, aku tidak pernah bertemu dengannya di kampus. Mungkin anak baru.
Aku menuruti kata-katanya dan membiarkan tanganku dipegang olehnya dengan kuat.
"Tenang Azura, aku akan melindungimu.."
◇◆◇
Kelas Biro Teknologi telah selesai. Dengan gontai aku keluar dan menemukan kursi kosong yang seolah-olah mengajakku untuk duduk disana. Aku pun duduk sambil mendengarkan musik dengan memasang earphone dan sebentar aku memejamkan mataku bersama hembusan angin untuk menikmati lagu yang kudengarkan.