Team RED
whynotfangirls_
Hira414Namaku Raelynn Adelaide. Sudah enam belas tahun Aku tumbuh besar bersama sahabatku, Thomas. Aku ingat saat pertama kali dia menjadi tetanggaku. Saat itu umurku empat tahun. Walau dia sudah tidak tinggal didepan rumahku lagi, Aku masih tetap bertemu dengan parasnya itu setiap hari karena kami berada di sekolah yang sama. . Pagi ini, Thomas mendatangi loker milikku saat Aku tengah merapikan beberapa buku di dalamnya.
Dia menatapku hangat sambil terseringai. “Selamat pagi, Rae!”. Ah…Mengapa dia terlihat semakin menawan setiap harinya? Diatas rahang tajamnya itu terlukiskan bibir merah muda tipis yang begitu menggoda. Sialan. Aku tidak boleh seperti ini. Thomas adalah sahabatku.
Walau dia sangat seksi dan tampan akhir-akhir ini, dia itu sahabatku! Walau mungkin Aku terobsesi untuk memiliknya, dia tetaplah sahabatku! Dan Aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk merubahnya. “Aku ingin cerita sesuatu padamu.” Thomas mendekat ke arahku lalu berbisik pelan. “tapi ini rahasia.”
“O-oke” jawabku sambil mengeluarkan sisir cokelat dari tas lalu menyisirnya halus ke segala arah rambutku.“Jadi begini, Rae. Tadi malam, Aku menuruti nasihatmu untuk mengajak gadis yang tengah kusukai ini berkencan.” Dari nada bicaranya saja , Aku sudah tahu jika sesuatu akan berakhir buruk sebentar lagi. Thomas memang mem face timed ku semalam hanya untuk bertanya soal urusan berkencan. Yah, dia memang sangat tampan. Tapi, dia begitu canggung dalam menghadapi para gadis yang menggilainya di sekolah, dan Dia hanya bertindak normal pada satu gadis. Raelynn Adelaide. Tapi sesungguhnya, kukira ia hanya bercanda tadi malam.
“Kau benar. Setelah kuajak, Krissy langsung menerima tawaranku. Kami makan malam di restoran Italia yang kusebutkan itu, tadi malam itu Rae! Ah, dan kau tahu apa yang lebih menarik lagi? Ternyata Selama ini dia memang menyukaiku!” Bola matanya sekali lagi berbinar dengan amat rupawan. Setelahnya, Aku tidak tahu apakah Aku masih sadar atau tidak. Tapi dengan berbibu rasa sakit yang menghujam jantungku, Aku tersenyum palsu padanya.
“B-benarkah?.. Ah, kau payah, Thomas. Masa urusan seperti itu saja kau harus berkonsultasi padaku?” Betapa bodohnya Aku. Selama ini, kukira Thomas menyukaiku. Bagaimana tidak? Dia begitu perhatian kepadaku. Tatapan dirinya kepadaku juga sangatlah berbeda. Namun, sekarang Aku baru sadar. Itu hanyalah tatapan dua orang sahabat semata. Tidak lebih. Thomas masihlah sahabatku, dan dia akan selamanya menganggapku demikian.
Satu bulan berlalu. Kini, Thomas terlihat bahagia bersama Krissy. Dia bahkan sudah tidak lagi mampir kerumahku, atapun berbicara denganku.Bahkan, setiap kali dia bertemu denganku di lorong sekolah ataupun kantin, dia hanya berjalan melewatiku. Thomas benar-benar berubah sekarang. Aku sudah tak lagi dianggapnya. Atau mungkin Aku yang terlalu berharap? Tapi Ah, Aku ini bukan Krissy yang setiap hari dia panggil dengan sapaan manis seperti “sweetie” atau “Baby Girl”. Aku hanyalah sahabatnya. Atau mungkin hanya seorang gadis yang pernah menjadi tetangganya.
Sejak dua minggu terakhir, Aku dipasangkan dengan seorang murid pindahan berkacamata bernama Luke di kelas sejarah. Kami ditugaskan untuk mengerjalan sebuah proyek yang harus dikumpulkan dua hari lagi . Dan selama dua minggu ini juga, Aku jadi sering membukakan pintu rumahku untuk Luke, dan juga saling berpesan tentunya. Tidak seperti malam-malam sebelumnya, Luke datang lebih awal hari ini.
Pukul tujuh, dia sudah berdiri di ambang pintu rumahku . Namun, dia membawa gitar hari ini. Untuk apa dia membawa gitar? Dia bahkan mengenakan kemeja flannel merah yang sangat rapi sekarang. Tanpa pikir panjang, Luke langsung masuk ke dalam rumahku lalu duduk diatas sofa seraya meletakkan tas juga gitarnya di sudut sofa, Sementara Aku berjalan menuju dapur untuk meberikannya segelas air limun. Tak lama kemudian, kuperhatikan dirinya yang membisu itu. Luke hanya terdiam dengan tatapan kosong tak bersemangat sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Writer's Color 1 First Event
DiversosKumpulan karya dari anak-anak Writer's Color 1 ● First event ● Genre Random √ COMPLETED