01 - Masalah Jomblo

1.2K 56 15
                                    

"Maaf ya, aku mau keluar sama Reno, udah janjian mau cari kado ultah Mamanya."

"Duh, aku juga ya, guys. Guntur udah nungguin di depan gedung."

"Em, Al, kayaknya kita kelompokan lain kali aja, ya? Fajar hari ini mau balik ke Makassar, aku udah janji buat ngantar dia ke bandara."

Aulia mendesah.

Mengingat beberapa menit lalu membuatnya geram. Harusnya hari ini adalah hari dimana dia dan sekumpulan sahabat-sahabatnya mengerjakan tugas kelompok yang diberikan dosen. Tapi apa nyatanya? Semua hanya wacana.

Aulia mengingat jelas tadi bagaimana Devita, Liona dan Viena memasang wajah harap dan penyesalan jadi satu. Hell, Aulia tidak tega dan membiarkan mereka semua asyik keluar dengan pacar masing-masing. Kejam banget sebenarnya ninggal Aulia yang udah bela-belain gedor pintu kamar mandi buat mengusir abangnya yang mandi lalu bergegas cabut ke kampus sehingga lupa dengan sarapannya. Sial sekali.

"Apes banget sih jadi jomblo! Kasian banget kalo udah kayak gini!" Aulia mendengus kesal sambil mengetik di atas laptopnya.

"Aku juga pengen punya cowok ya Tuhaan!" Erangnya kemudian.

Ya. Di sinilah Aulia sekarang. Bergelut mesra dengan laptop dan sekumpulan buku. Hari yang seharusnya menjadi hari mengerjakan makalah bersama, malah menjadikannya sendirian tiba-tiba. Aulia lebih memilih untuk tetap tinggal di perpustakaan kampus dan mengerjakan tugas seadanya. Sendirian.

Tugas makalah udah tidak dipedulikan oleh Aulia. Balas dendam karena ditinggal sendirian, menjadikan dia lebih memilih sibuk streaming video di Youtube. Memilih melihat tutorial memasak dan melihat video musik dari penyanyi dunia yang baru saja diunggah. Persetan juga baginya kalo dia ngerjain sendiri. Aulia memang baik, tapi beda lagi jika berkaitan dengan tugas.

"Ooh... Jadi abis diaduk, terus dibiarin selama 30 menit. Baru nanti digoreng. Hmm.. Ini sih mudah!"

Bosan, Aulia pun melirik jam tangannya. Masih pukul dua belas siang. Kalo dia balik pulang, jalanan akan macet dan pasti panas banget. Tapi kalo masih di kampus, dia gabut. Aulia lagi-lagi mendesah. Meratapi dalam hati tentang dirinya yang jomblo.

Ting!

Aulia meraih ponselnya. Ada Line masuk.

Nezia Karenina: Jalan yuk! Pengen shopping nih.

Aulia Wardhani S: Kamu yg jemput ya? Aku lagi di kampus ngerjain makalah.

Nezia Karenina: Yaah... Gajadi ngajak deh.

Aulia Wardhani S: Kampret!!

Nezia Karenina: Hahaha... Canda. Oke, aku otw yak. Tunggu aja depan gedung perpustakaan.

Mata Aulia berbinar. Inilah kesempatan yang dia tunggu-tunggu. Ada yang mengajaknya keluar untuk menghilangkan kegabutan. Syukur deh punya sepupu yang pengertian seperti Nezia.

Semua peralatan tulis dan laptop udah dimasukkan ke dalam tas. Aulia pun bergegas keluar dari gedung perpustakaan. Seperti yang dibilang Nezia, dia nurut aja dengan menunggu kakak sepupunya di depan gedung. Aulia melangkahkan kakinya untuk menuju jejeran bangku yang memang tersedia di depan gedung. Bisa dipastikan, Nezia akan sampai sekitar lima belas menitan. Rumah Nezia dan kampus tidak sejauh rumah Aulia dengan kampus.

Hingga 15 menit berlalu, Aulia melihat Jazz merah melaju perlahan dan akhirnya berhenti. Itu Nezia. Aulia langsung sumringah. Dengan cepat dia menghampiri saudaranya itu. Membuka pintu penumpang depan dan mendudukkan dirinya. Dilihatnya Nezia memakai make up yang cukup 'wah' jika itu hanya sekedar untuk shopping.

Lovegle: Talk to Your Partner [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang