24 - Sorry

236 17 0
                                    

Aulia memoleskan lip balm aroma cerry sebagai sentuhan akhir untuk langkah mempercantik diri. Dia mengambil satu langkah ke belakang untuk melihat tampilannya sekali lagi. Dalam pantulan kaca, Aulia terlihat mengenakan dress selutut dipadu dengan jaket denim dan kaos kaki putih. Rencananya dia akan mengenakan Converse putihnya yang senada dengan bajunya. Dia ingin kelihatan modern chic gitu di depan Geo.

Aulia menoleh ke arah jam dinding. Waktu menunjukkan pukul setengah tujuh. Ini artinya Geo pasti sebentar lagi bakalan menjemputnya.

"Mau kemana kamu, Dek?" Gilang udah berdiri di ambang pintu kamar Aulia.

"Nonton, Kak."

"Sama Geo?"

Aulia mengangguk sambil membenahi poninya. Gilang mengangguk kecil dan melenggang masuk ke kamar adiknya dan rebahan di atas ranjang.

"Kapan kakakmu ini bisa ngajak cewek buat nonton."

Aulia menghentikan jarinya sejenak lalu menoleh ke belakang. Dilihatnya Gilang memainkan ponsel sambil tiduran.

"Ya makanya dong, Kak. Usaha cari cewek sana. Di kantor Kak Gilang nggak ada cewek muda yang jomblo gitu? Padahal perusahaan gede gitu."

"Ya kalo ada Kakak pastinya berusaha buat deketin kali, Al. Yang available rata-rata masuk di bawah list calon istri idaman Kakak."

"Oh ya? Emang tipe idaman Kakak apaan?" Aulia langsung ikutan nimbrung di atas ranjangnya dengan Gilang.

"Penting seiman. Baik dan ramah. Penyayang anak kecil dan nggak neko-neko." Ucap Gilang.

"Nggak cari yang cantik nih?" Goda Aulia.

"Kecantikan itu relatif, Al. Setiap cewek itu punya sisi cantiknya masing-masing. Ada cantik fisik tapi juga banyak yang cantik hatinya. Kalo Kakak lebih prefer ke cantik hatinya, dan kalo pas dianya juga cantik fisik, ya itu bonus buat Kakak." Jelas Gilang.

"Berarti Kakak mau juga yang kayak Mbak Jum, tukang jamu yang biasanya lewat depan kompleks, itu?" Aulia terkikik geli.

Gilang langsung terbangun dari tidurannya.

"Ya jangan si Mbak Jum juga kali, Al. Really not my type."

"Lah katanya baik, seiman dan cantik hati, kan Mbak Jum punya segalanya, Kak. Hahahaha."

"Cantik hati apaan, suka ghibah dimana-mana gitu dibilang cantik hati."

Tawa Aulia pecah begitu saja ketika melihat Gilang sampai bergedik ngeri seperti itu. Dia pun melihat jam tangan, bergumam dalam hati pasti sebentar lagi Geo datang.

***

"Filmnya baru mulai jam delapan nih, mau cari makan dulu?" Tawar Geo saat Aulia masuk ke dalam mobil.

Aulia berpikir sejenak. "Boleh."

"Lo mau makan dimana?" Tanya Geo.

"Terserah aja sih."

Geo mengusap wajahnya pelan. Dari semua jawaban, kenapa jawaban terserah sih, pikir Geo.

"Kenapa?" Tanya Aulia.

"Nggak papa kok. Mau makan seafood? Ada warung seafood enak lho deket sini." Ucap Geo. Sadar dengan ucapannya, dia pun segera meralatnya. "Eh, tapi kalo elo mau makan di warung kaki lima sih."

"Boleh." Jawab Aulia sembari membenahi seat beltnya.

"Eh seriusan?" Kaget Geo.

"Em, iya. Emang kenapa? Aku sih oke aja makan dimana pun. Selagi aku masih suka makanan itu sih. Hehehe." Aulia terkekeh pelan.

Lovegle: Talk to Your Partner [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang