04 - Liat Aja! Bentar Lagi Aku Nggak Jomblo!

691 42 0
                                    

Aulia memainkan bolpennya dengan malas. Ucapan dan coretan-coretan dosennya udah tidak dia hiraukan. Bagi Aulia, kelas segera berakhir itu yang paling penting. Nggak peduli apa pun, yang jelas bel harusnya udah berbunyi lima menit lalu. Dan saking asiknya berbosen ria, Aulia nggak sadar kalo Liona, Devita dan Viena menatap wajah kusut Aulia.

"Lapeeeer..." Desah Aulia semakin mengkerutkan badan dan memperdalam kepalanya di lipatan tangan di atas meja.

"Sabar Al, bentar lagi." Bisik Devita.

"Emang perut karet kamu, Al. Tadi sebelum masuk kelas udah abis semangkok bakwan sama jus mangga, sekarang udah laper lagi. Ngiri nih aku liat kamu makan banyak tapi nggak gemuk-gemuk." Liona memanyunkan bibir.

Aulia menoleh sekilas, tersenyum mengejek.

"Iyalah. Kan perutku nggak bandel, nggak kayak perutmu, Li." Kalo aja Aulia nggak inget dia dalam kelas, pasti dia udah ngakak dan langsung diusir sama Prof Harahap dari kelas.

"Elaah! Sombong banget!" Liona memicingkan mata.

"Hahahaha!" Aulia tertawa puas, tapi ya gitu nggak berani menggelegar suaranya.

Bel berbunyi.

Aulia langsung terkesiap. Buru-buru angkat wajah dan memasukkan notebook dan alat tulisnya. Agak heran juga sih Aulia ini tadi. Kok ya kenapa dia keluarin notebook sama bolpoin kalo endingnya aja dia nulis cuma tiga - empat baris? Selebihnya dia pasti bakal pinjem catatan Tantri, anak paling rajin dalam urusan catat mencatat materi kuliah.

Tasnya udah penuh notebook, alat tulis, powerbank, dan ponsel. Oke, Aulia siap buat langsung meluncur ke kantin. Memberi jatah para cacing-cacing kepanasan di perutnya dulu sebelum dia mengambil wudhu buat ibadah Dzuhur.

***

Ada yang beda dengan Aulia hari ini. Viena menaikkan sebelah alis dan menatap heran Aulia yang sedari tadi senyum-senyum sendiri seperti kerasukan roh. Mata bulat kecoklatan Aulia sendiri juga nggak lepas dari layar smartphone miliknya. Masih sehatkah Aulia?

"Katanya laper. Malah mainan ponsel." Viena mengaduk Es Milo miliknya.

"Iya ini laper. Ini juga sambil makan." Aulia tidak melepaskan tatapannya. Viena merasa terabaikan.

Devita dan Liona kemudian baru duduk menghampiri Aulia dan Viena setelah muter keliling area kantin untuk mencari makanan. Dan keduanya akhirnya sepakat cuma beli Mie Yamin yang dijual beberapa langkah dari meja tempat mereka berkumpul saat ini. Terus tadi ngapain muter-muter coba?!

"Kamu ngapain sih, Al?" Tanya Devita.

"Hm? Nggak pa-pa kok." Alea masih sibuk dengan ponsel.

Penasaran, Devita pun menempelkan dirinya dan mencuri lihat isi layar ponsel milik Aulia. Alis Devita mengkerut melihat aplikasi yang dibuka oleh Aulia. Seperti aplikasi chatting Line dan Wattsap tapi warna backgroundnya pink. Samar-samar Devita membaca tulias bagian pojok kiri atas.

"Lovegle?"

Aulia tersentak kaget. Buru-buru handphone miliknya dia dekap depan dada dan menatap Devita.

"Apaan tuh? Baru denger ada aplikasi Lovegle." Wajah penasaran Devita mengundang Liona dan Viena jadi ikutan penasaran.

"A-Apaan sih Dev! Kamu kok lancang gitu liat-liat layar hape orang!" Ucap Aulia setengah mampus.

"Yeee~ Biasanya juga kamu liat-liat layar hapeku deh. Sewot amat." Devita memutar matanya bosan.

"Em, em..." Bola mata Aulia bergerak kesana kemari.

Lovegle: Talk to Your Partner [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang