20 - First Day Vacation

243 18 0
                                    

Apa sih esensi dari sebuah liburan? Apa hanya sebuah kesenangan semata? Atau mungkin sebuah hiburan yang diselingi oleh canda tawa dan seru-seruan? Aulia nggak pernah tahu deh mau jawab gimana. Yang jelas, liburan kali ini begitu menyenangkan dan asyik baginya. Selain karena dia gabut di rumah, ini adalah liburan pertama tanpa anggota keluarganya. Biasanya jika dia berlibur kemana gitu, akan selalu ada penjaganya. Iya, siapa lagi kalo bukan Gilang, sang kakak.

"Waaaa!!! Bagus banget!!" Dian berseru dengan mata berbinar. Dia pun lari menuju bibir pantai menjatuhkan barang bawaannya dan langsung bermain air di sana.

"Apa aku bilang. Bagus kan pantainya? Bersih pula!" Bobby memasang pose thug life andalannya.

"Tapi, hh.. Capek.." Aulia ngosngosan setelah sampai di pantai yang, well, emang bagus banget.

"Nih Al, minum." Viena menyodorkan air mineral ke Aulia.

"Thanks, Vie."

"Tapi ya, pantai sebagus ini kok sepi ya?" Rama menaruh barang bawaannya.

"Justru itu bagusnya. Kalo rame nanti yang dateng anak-anak alay yang bisanya cuma ngeksis terus nyampah." Geo melepas sandal gunungnya.

"Oh iya, bener juga."

Aulia dan Viena menyusul Dian yang udah main air duluan. Terlihat Bobby dan Geo ikut menyusul, kecuali Rama yang duduk sambil merengut karena lupa bawa celana pendek. Kasian amat.

Lokasi pertama mereka liburan adalah salah satu pantai yang masih belum begitu ramai di wilayah Gunung Kidul. Untuk menuju lokasi pantai ini sendiri juga masih sulit. Rata-rata pengunjung yang bawa mobil akan memarkirkan kendaraan di desa terdekat dengan pantai Jungwok. Lalu setelah itu mereka diharuskan untuk jalan kaki menuju pantai tersebut ya kurang lebih sih sekitar lima belas menit. Lumayan jauh kan?

Kini keenam remaja itu benar-benar merasa puas dengan rute yang mereka perjuangkan. Nggak sia-sia sih jalan kaki untuk sampai ke sini di saat matahari mulai naik. Dan syukur deh cuaca cerah. Coba kalo hujan, alamat mereka nggak jadi kesini.

Aulia menjajakkan kakinya hingga terkena deburan ombak kecil. Dingin dan segar. Dia menyukainya. Angin yang berhembus juga membuat rambut sebahunya bergerak indah. Perlahan, Aulia membungkuk untuk merasakan air laut mengenai tangannya.

Bobby, Viena, Dian dan Rama udah sibuk bermain voli. Keempatnya begitu bersemangat. Geo yang tadi udah puas bermain di air, hanya tertawa melihat permainan mereka. Ya gimana nggak ketawa coba tiap dia melihat Bobby dengan gaya soknya seolah bisa melakukan serve ala atlit voli. Dan hasilnya benar-benar beda. Dia serve langsung, tapi bolanya malah langsung jatuh.

Saat mengamati teman-temannya bermain voli, mata gelap Geo menangkap bayangan Aulia yang berjalan menyisiri bibir pantai dengan sesekali memainkan pasir pantai yang terseret ombak kecil dengan kakinya. Melihat itu, Geo pun segera bangkit dan menyusul ke Aulia.

"Nggak main voli?"

Aulia kaget saat tiba-tiba Geo udah ada di sampingnya.

"Nggak deh. Nggak bisa voli." Aulia tersenyum kecil.

Mereka berdua berjalan beriringan. Suara deburan ombak dan hembusan berisik angin menjadi suara yang mendominasi. Jujur sih Aulia merasa gugup banget jika sedekat dengan Geo seperti ini. Padahal biasanya juga gugup tapi nggak sebanyak ini. Mungkin gara-garanya baju Geo deh ya. Ya coba aja siapa yang nggak gugup lihat cowok yang dia suka berjalan di sampingnya dengan pakaian basah sehingga lekuk tubuhnya yang nggak begitu atletis tercetak jelas. Ugh! Rasanya mau meledak deh Aulia lihat Geo yang terlihat, em, hot begitu.

"Lo seneng nggak kesini?"

"Aku? Ya senanglah."

"Udah lama gue nggak ke pantai. Terakhir kali ke pantai pas gue semester tiga." Ucap Geo.

Lovegle: Talk to Your Partner [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang