48 - The Ancident

187 13 0
                                    

Aulia menaruh bokong dan duduk dengan nyaman di kursi empuknya. Ia menghela napas lega karena akhirnya bisa duduk santai setelah hampir setengah jam lebih duduk terus dibonceng Grab pesanannya. Sebenarnya, Aulia heran juga sih, kenapa tumben banget Geo nggak menjemput seperti biasanya. Walaupun sedang dalam keadaan mencoba buat menghindari Geo udah ada semingguan, tetapi cowok itu pasti tetap nggak akan absen buat antar Aulia ke kantor baik pagi atau sekalian antar pas pulangnya.

Dan biasanya setiap Senin pagi ketika dia buka gerbang rumah, Geo sudah menunggunya dan menyodorkan helm pada Aulia. Tapi hari ini beda. Nggak ada kabar apa-apa dari Geo.

"Kesiangan kali ya..." Gumam Aulia.

Saat menaruh tas dan melepas blazer, Cellia datang menghampiri Aulia. Dia segera menarik kursi kosong milik Pak Burhan dan mendudukinya.

"Gue kesel banget, Al!" Seru Cellia pagi-pagi.

Aulia yang hendak pakai lip balm langsung menoleh dan menatap Cellia yang sedang memasang wajah betenya.

"Kesel kenapa, Cel?"

"Biasa si Hendro!"

"Kalian bertengkar lagi?" Tanya Aulia.

Cellia nggak menjawab dan hanya mengangguk. Oh, pantes.

"Kali ini bertengkar gara-gara apaan?" Aulia mulai mengoleskan sedikit lip balm di bibirnya.

"Gue kemarin pas abis nonton sama Hendro kan biasa hangout sama cari makan tuh Al, nah kemarin pas gue sama dia mau makan, kita papasan sama mantannya Hendro. And guess what!! Cewek itu ternyata mantan paling berartinya si Hendro."

"Ya... terus masalahnya?"

"Dia say hi sama ngobrol bentar sama tuh cewek. Gue kayak jadi nyamuk dadakan gitu tahu! Eh pas udah pergi kan si cewek itu, Hendro malah masih ngomongin tentang cewek itu. Gue kesel, Al! Cewek mana sih yang mau dengerin kisah masa lalunya pacar sama mantannya! Ya gue marah dong sama dia. Gue bilang gini ke dia 'yaudah sih masa lalu lo sama dia nggak usah lo ceritain ke gue!' Dan dia bukannya minta maaf, eh malah juga sewot. Bilang gue kayak ABG labil cuma gara-gara ngomongin mantannya." Cellia sedikit menggebrak meja Pak Burhan.

"Yaa... mungkin Hendro bersikap kayak gitu karena nggak pengen lo salah paham gitu kali sama mantannya." Terka Aulia.

"Tapi kan lo tau sendiri gue kayak gimana. Gue nggak mau denger ada yang bahas-bahas tentang masa lalu gitu. Dan lo tahu, kemarin pas dia cerita, mimik mukanya kayak lagi nostalgia gitu. Tambah kesel kan gue!!"

Aulia pun mengangkat tangan dan menepuk sekilas bahu Cellia. "Sabar, sabar. Gue lihat-lihat si Hendro sayang banget kok sama elo, nggak mungkinlah dia kepincut lagi sama mantannya."

"Iya sih gue tahu. Tapi, gue nggak suka." Cellia menghela napas.

"Hahaha... udah ih, kek anak kecil aja lo ngambek-ngambek gitu. Inget umur, Cel."

"Tauk ah! Pokoknya gue masih kesel sama Hendro!"

"Iya, iyaa.. Eh, tapi, Hendro udah minta maaf gitu ke elo?" Tanya Aulia.

"Udah sih, pas mau pulang kemarin dia minta maaf gitu. Tapi karena gue udah terlanjur kesel, gue diemin. Biarin, gue cuekin dia."

"Hmm... pantes lo dibilang ABG labil. Hahaha!!" Aulia tertawa sejenak.

"Ck! Kok lo jadi kayak ngebelain si Hendro sih! Gue lagi bete nih!" Cellia terlihat semakin cemberut.

"Hahaha... sorry deh sorry."

Aulia tertawa sekilas karena melihat wajah Cellia yang super bete pagi ini.

"Maaf ya Neng Cel, boleh nih diambil kembali kursinya?"

Lovegle: Talk to Your Partner [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang