Lost control.

5.7K 95 4
                                    

Devan POV.

"Sayang"arin manggil gue.

"Mmm"sahut gue.

"Dev"panggilnya lagi.

"Apa sih?"jawab gue.

"K-kok ka-kamu...jadi..hiks..bentak aku sih?hiks..."arin menangis di samping gue.

Gue menepikan mobil yang kami tumpangi dan melepas seatbelt.

Gue merengkuh tubuh mungil itu dan membelai rambut panjangnya.

"Tadi mau ngomong apa mmm?"tanya gue lembut.

Gue cuma bisa denger suara isak tangianya doang.

"Maaf ya kalo aku buat salah sama kamu,udah dong jangan nangis lagi sayang"rajuk gue sambil menjawil pipi chubby nya.

"Ka-kak kenapa sih bentak aku?hiks...cuek banget hiks..padahal kan kita mau ke WO hiks...ngurusin pernikahan kita hiks...apa kakak nyesel nikahin aku hiks...yang sekarang jadi gendut,jelek hiks...gak seksi lagi?hiks.."tuturnya panjang lebar.

"Yatuhan!enggak sayang kan tadi udah kakak nyaut pas kamu manggil"gue kembali merengkuh tubuh arin.

"Trus tadi kakak ngapain bentak aku? Hiks...huwaaaa"tangis arin semakin menjadi jadi.

Emangnya gue kapan ngebentak dia deh?

Susah kalo ibu hamil,bawaannya sensi mulu sama gua,udahlah daripada kena damprat lagi mending minta maap

"Yaudah kalo menurut kamu tadi aku ngebentak kamu maafin aku ya"ujar gue lembut.

Gue bisa ngerasain kepala arin ngangguk dalam rengkuhan gue.

Gue melerai pelukan gue dan arin.

"Yaudah tadi mau ngomong apa?"tanya gue.

"Nanti pulang dari WO kita ke makan mama sama ayah ya"pintanya.

"Iya sayang,yaudah kita lanjutin perjalanan kita ya dikit lagi sampe"

Arin ngangguk.

Dan gue pun melanjutkan perjalanan.

.

.

.

.

Setelah menyelesaikan beberapa urusan di WO seperti undangan,catering, dan lainnya sekarang saatnya memilih gaun pernikahan.

Gue dan arin segera melesat ke butik tante diana di daerah kemang

"Tante...."teriak arin sembari lari larian sana sini sehingga beberapa pengunjung memusatkan perhatiannya padaku dan arin

"Arin!!!yatuhan tante kangen banget sama kamu,kemana aja kamu makin cantik aja!gimana keadaan little devan?"teriak tante diana yang lebih histeris daripada arin.

"Aaaa tante aku juga kangen ko,baik dong tapi kadang suka morning sick aja sih makanya aku kalo pagi sarapan biskuit asin sama teh hijau aja tante"jawab arin semangat

Setelah melewatkan cepika cepiki antara wanita yang berakhir dengan dihiraukannya gue,sekarang gue menuju ruang penyimpanan gaun gaun pernikahan koleksi tante diana.

Hampir satu jam kami menentukan mana gaun yang indah dan cocok dipakai arin,hingga akhirnya dapatlah kebaya bewarna putih tulang dengan payet payet sederhana yang terlihat anggun bila digunakan.

"Coba nih rin kamu cobain di kamar pas nanti kalo kurang pas tante cariin lagi"ujar tante diana.

"Oke deh tan"arin mencium pipi kanan tante diana dan segera berlalu ke kamar pas.

Secrets Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang