Extra Part

4.9K 114 1
                                    

5 tahun kemudian...

"Nicole ... Nicholas.... "

"Kalian kenapa sih nakal banget kan udah mamah bilang jangan main air basar kan baju kalian"

suara menggelar itu terdengar kencang di taman belakang rumah besar itu.

Tak terasa sudah lima tahun usia pernikahan Devan dan Arin bukan hal baru sering muncul pertengkaran pertengkaran kecil diantara mereka yang sudah bisa dipastikan Devan lah yang mengalah.

Sebuah karunia dari tuhan tak selang beberapa lama dari kejadian kembali nya pasangan itu, tuhan memberikan bayi kembar menggantikan bayi mereka yang sudah di surga.

Kemudian kedua mata anak itu saling bertatapan dengan kembarannya.

Seperti mengerti kode yang diberikan saudara kembar nya Nicholas mengangguk nganggukan kepalanya seperti anak anjing pajangan di dalam mobil.

"catu...ua...ti..ga...."mendengar aba aba dari Nicole mereka berdua berlari kearah ruang kerja ayah mereka.

Di dobrak nya pintu itu oleh kedua anak kembar itu sembari berteriak.

"Ayah.... Tita diomeyin mamah" adu Nicole kepada ayahnya yang tak lain adalah Devan.

"iya yah huhuhu pacahal tita cuma mayin ail di koyem lenang yah" provokasi Nicholas tak ketinggalan sambil memeteskan air matanya.

Seperti kejadian kejadian sebelumnya hal ini pun merupakan hal yang lumrah di dalam keluarga ini.

"Nicole.. Hah.. Hah.. Nicholas... Hah.. Hah.. Ka-lian kabur... Terus"ujar Arin sambil mengatur nafas nya.

"ayah tami akut.."teriak kedua anak kembar itu.

"sudah ya kalian ke kamar sana ganti baju kalian nanti masuk angin"kata Devan.

"ole deh ayah, dadah mamah"ujar Nicholas sambil menarik tangan adiknya.

"hey kaliam mau kemana! Mamah belum selesai bicara" teriak Arin yang langsung di tarik devan menuju kamar di dalam ruang kerja itu.

"udah lah sayang namanya anak anak"

"kamu bilang udah? Kamu tau gak kalo mereka ga di ajarin cara bersikap yang benar nanti jadi kebiasaan, kalo mereka sakit gimana huh?!"

"yaudah lah rin gausah memperbesar masalah untuk hal yang sepele kaya gini. "

" sepele? Iya aku paham untuk kamu sepele! Karna kamu ga akan pernah tau susah nya aku ngurus mereka kalo lagi sakit, khawatir nya aku kalo mereka sakit. Karna yang kamu tau tuh cuma kerjaan ga pernah tau rasanya jadi aku" teriak Arin tak terkendali sambil meneteskan air mata

Dengan sekali hentakan Arin menghentak tangannya dari Devan dan segera keluar dengan membanting pintu.

Merasa binggung dengan apa yang harus Devan lakukan Devan hanya duduk di pinggir ranjang sambil terus berfikir.

Yah mungkin karena faktor usia yang membuat kerja otaknya lambat.

#####

Tak terasa sudah waktunya makan malam mendengar teriakan kedua anaknya dari luar kamar itu Devan langsung keluar dengan kepala yang masih berat.

Sesampainya mereka di meja makan Devan binggung kemana perginya sang isteri.

"Nicole kemana mamah mu? "

" nitol da au ayah, nitol da iyat mamah dali adi"

Mendengar jawaban anaknya Devan pun panik dia langsung berkata kepada anak anaknya

"yaudah kalian makan berdua ya Ayah mau manggil Mamah dulu,minta makan sama mbok"

Segera berlari dirinya ke lantai 2 menuju kamarnya dan Arin.

Di dobraknya pintu dengan sekali hentakan keras.

"Arin.. Sayang.. Dimana kamu? "

Hening tak ada jawaban

Dikelilingi nya satu kamar luas tersebut hingga berhenti di depan pintu kamar mandi.

Kemudian diketuk nya perlahan.

" Sayang kamu ada di dalem? "

Hening.

Dibukanya pintu kamar mandi yang tidak terkunci itu.

Hingga pandangan nya berhenti kearah bathtub yang tertutup tirai.

Betapa kaget nya Devan saat melihat tubuh pucat isterinya dengan cetak jelas bekas air mata menempel di pipi isterinya yang sedang meringkuk di dalamnya.

"Yatuhan.. Apa yang kamu lakukan Arin"

Segera di angkat tubuh isterinya dan di peluknya tubuh mungil itu sambil menggumamkan kata maaf.

Ketika kesadaran Devan berada di awang awang dirinya merasakan hentakan keras pada bagian tangannya

Kesadaran nya langsung kembali sambil menatap nyalang sekelilingnya.

Hingga matanya tertuju pada Arin yang sedang menatapnya dengan mata memerah.

"sayang kamu udah bangun? "ujar Devan seraya bangun dan berusaha menggapai tangan Arin.

" stop jangan pegang pengan aku! "kalimat sinis itu meluncur manis dari mulut Arin sambil menepis tangan Devan dan memundurkan tubuhnya.

Tanpa mendengar perintah Arin Devan segera memeluk tubuh mungil itu.

" maaf sayang aku ga bisa ngertiin kamu, please maafin aku nanti aku bicarain sama anak anak yah.."

"makanya kamu jangan nyebelin kamu tuh nyebelin banget tau ga"ujar Arin seraya menghentikan pukulan pada dada Devan.

"iya sayangku maaf ya, senyum dong ko masih cemberut hmmm? "

Dengan senyuman manis nya Arin pun langsung memeluk erat tubuh suami nya itu.

" maafin aku juga ya udah marah marah sama kamu mungkin ini efek hormon ibu hamil"bisik Arin manja.

"iya sayangku"balas Devan memeluk Arin.

Tiba tiba Devan melepaskan pelukan mereka dengan cepat dan memegang bahu Arin erat.

"KAMU HAMIL??? "

dengan senyum malu malu Arin mengangguk kan kepala nya.

Dengan sekali hentakan Devan kembali memeluk erat tubuh isterinya.

" terimakasih tuhan... Aku janji akan menjadi pribadi yang lebih baik untuk anak kita sayang. "ucap Devan sambil mencium lekukan leher Arin.

" coba Ayah ingin mengunjungi Devan junior "ujar Devan sambil membopong tubuh isterinya keatas kasur.

"DEVAN LOIS....."

#####

YASH.... SELESAI SUDAH GENK.

JANGAN LUPA LIKE AND COMMENT YA!!!
MAKASIH YANG UDAH BACA SAMPE ABIS.

SEKIAN DARI AUTHOR
-Ntap812002





Secrets Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang