Devan POV.
Udah setengah jam gue nunggu kabar arin,tapi dokter yang nanganin dia blom keluar juga.
Untung aja gue ngikutin dia ke cafe,coba kalo gak ada gue siapa yang nolongin dia.
Ceklek.
Pintu itu menyadarkan gue dari lamunan.
"Gimana keadaannya?"tanya gue pada salah satu dokter di rumah sakit gue yang menangani arin.
"Dia cuma kecapean aja ko pak,harusnya dia lebih banyak istirahat di masa trisemesternya pak"jawab si dokter.
Trisemester?arin hamil?beneran?!
"Maksud anda arin hamil?"tanya gue memastikan.
"Iya pak dia positif hamil."
Gue gak bisa nutupin wajah bahagia gue.
Akhirnya gue punya anak dari rahim perempuan yang gue cintai.
"Oke trimakasih anda bisa kembali bekerja kembali."
Dokter itu pun berlalu dari hadapan gue.
Gue harus nunggu arin sadar dan menyampaikan kabar bahagia ini secepatnya.
#####
Dengan perlahan lahan mata inda itu terbuka.
"Eeeghh"erangnya.
"Kamu udah sadar ?"panik evan.
"Ka evan aus ka..?"lirih arin.
"Tunggu ya sayang"evan segera berlalu dan menyerahkan air tersebut kepada arin
Perlahan lahan arin meminum air yang diberikan evan.
Setelah meminum air tersebut dan terjadinya keheningan yang cukup lama evan pun memutuskan membuka percakapan.
"Sayang"ucap evan.
"Apa ka?"
"Rin kan udah aku bilang jangan manggil kakak dong."ucap evan jengkel.
Arin cuma bisa cengengesan doang.
"Rin"
"Apaan sih?"muka arin mulai merah menandakan bahwa arin benar benar marah.
"Sensi amat sih yang,aku kan cuma mau bilang pernikahan kita dipercepet seminggu lagi."wajab evan enteng.
"Cuma gitu do-WHAT?!"
#####
Arin POV.
Bilang kalo ini semua cuma mimpi!
Apa katanya?
Pernikahan dipercepat?enak banget lagi ngomongnya dikata nikah segampang beli permen apa?
"Kamu fikir mempercepat pernikahan itu gampang?!"bentak gue.
"Gampang aja buat aku,toh kasian little devan nanti keburu gede di dalem perut bundanya"
Little devan?
"Maksud kamu?"tanya gue kaget.
"Kamu hamil anak kita sayang"tangan ka evan membelai perut gue.
What?!hamil?
"Ha-mil?"tanya gue ragu.
"Iya sayangku,dikit lagi kita jadi ayah sama bunda."ka evan meluk gue.
Demi apapun gue bahagia banget.
Dikit lagi gue punya anak anak yang kecil imut imut lucu gitu.
"Tapi ka apa gak ribet kalo pernikahan kita dipercepat seminggu lagi?"tanya gue seraya melepaskan pelukan gue dan ka evan.
"Enggak sayang,nanti kita minta bantuin sama tante diana ok"
"Jangan kali yang nanti ngerepotin,yaudah aku aja yang ngurusin pernikahan kita deh"
"Jangan sayang nanti kamu kecapean,kata dokter kamu gak boleh kecapean sama banyak pikiran."
"Tapi ka gak enak kalo ngusahin tante diana terus!"ucap gue ngotot.
"Ya mau gimana lagi orang kamu gak boleh cape ko!"ka evan tersulut emosi dan berakhir dengan membentak gue.
Biasanya sih gue beradu argument sama dia sampe gue menang,tapi entah kenapa mata gue rasanya panas banget.
Ko gue jadi baper begini ya?
"Udah lah terserah kakak aja"lirih gue.
Dan gue pun merebahkan badan gue di kasur rumah sakit dan menaikan selimut hingga ke leher gue berusaha menghilangkan rasa panas dimata gue.
#####
Devan POV.
Shit!
Gue lupa kalo ibu hamil hormonnya naek turun kaya rolecoaster.
Gue langsung meeebahkan badan gue disamping dia dan memeluk dia dari belakang.
"Sayang"panggil gue.
"..."dia diem
"Sayang maafin aku"rajuk gue.
"Hiks...hiks..."isakan tangisnya mulai terdengar.
"Sayang maafin aku dong,aku kan bilangin karna gak mau kamu kenapa kenapa yang"bujuk gue.
"Tapi bilanginnya gak usah ngebentak juga!"suara isak tangisnya makin kencang dan menggema di dalam kamar rumah sakit.
"Iya sayang maafin aku...maafin aku...maaf sayang ku..."gue mempererat pelukan gue.
Arin diam hanya isak tangisnya yang terdengar.
"Iya deh iya kamu yang ngurus pernikahan kita nanti aku atur ulang schedule aku biar bisa bantuin kamu deh yang,jangan nangis lagi ya"akhirnya gue pun mengalah.
Seketika arin berhenti nangis dan memvalikan tubuhnya menghadap gue dengan mata berbinar binar.
"Beneran ka?"tanyanya gak percaya.
"Iya sayang ku"
"Janji ya ka"ujarnya lagi
"Iya sayang,cerewet banget sih"gue langsung mencium lembut bibirnya.
"Yaudah sekarang kamu istirahat ya yang biar cepet sembuh"gue memeluk tubuh munggil arin
Dan alam mimpi segera menjemput kami.#####
Akhirnya 2 part rampung juga guys :)
Jangan lupa votement ya !
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets
Romance(18+)banyak bahasa kasar yang dipakai dalam novel ini Kenapa takdir jahat kepada ku?tidak bisakah dia melihatku merasa bahagia meskipun hanya sedikit?semua tragedi itu terjadi begitu saja pada diriku,mengapa ya tuhan? -Ariana silla.