kehidupan baru?

7.3K 168 1
                                    

"Kamu darimana de,kenapa pulang malem banget?"tanya ka evan yang bangkit dari sofa.

#####

Devan POV.

Demi tuhan saat ini gue sangat khawatir pada wanita gue itu.

Bagaimana tidak?!sekarang sudah pukul 23.30!

Kemana kau sayang?

Aku memang mencintainya sangat malah!saat dia mengatakan 'Mulai kehidupan baru?haha ngigo lo ka!seinget gue sih ya elo itu sibuk dengan dunia baru lo itu dan ninggalin gue sendirian aja di dunia lama kelam gue,gak usah so gitu deh geli tau gak'

Rasanya hati gue tertohok dengan pernyataan yang dia sampaikan.

Memang 5 bulan belakangan ini gue sangat sibuk,selain menjadi dokter gue pun mengurus perusahaan papah belum lagi sudah seminggu ini gue gak pulang kerumah,gue pergi ke Boston untuk urusan bisnis.

Beneran deh gue nyesel banget!

Mulai saat ini gue bakal janji gak akan bikin nangis Arin lagi.

Ceklek...

Suara pintu itu membuyarkan lamunan gue seketika.

Disana berdirilah malaikat rapuh gue dengan wajah yang sangat berantakan menurut gue.

"Kamu darimana de,kenapa pulang malem banget?"ucap gue seraya mendekatinya.

"..."
Hal ini yang membuat gue makin khawatir dia cuma diem doang.

"Kakak..."lirihnya dengan mata yang berkaca kaca.

Bruk...

Tiba tiba saja tubuhnya luruh,dengan cepat aku menahan dirinya agar tidak jatuh ke lantai yang dingin.

#####

"Bagaimana keadaan nya dok?"tanya revan kepada dokter Nora.

Dokter Nora adalah dokter keluarga Evan dan Arin.

Yah walaupun gue juga dokter,gue bakal tetep milih dokter keluarga supaya bisa lebih akurat lagian gue kan baru 'pemula',dan gue juga lagi cape gak bakal konsen kalo gue tetep meriksa dia.

"Dia mengalami stress dan kelelahan saja van,mungkin meninggalnya orang tua mu menjadi salah satu faktor stress nya Arin saya ikut berduka cita ya atas kecelakaan naas di tol itu"ucap dokter nora.

"Terima kasih dokter"sahut evan dibarengi dengan senyum kakunya.

#####

Setelah mengantarkan dokter Nora sampai depan rumahnya revan pun kembali ke kamar Arin.

Kapan kamu bangun dari tidurmu sayang?

Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 04.30
Dan sosok rapuh itu masih terbaring di ranjang kamarnya dengan selang infus yang tertempel manis dilengannya.

Dan begitu juga dengan evan yang masih setia menunggu bangunnya wanitanya.

"Ka-kak" lirih Arin

Evan buru buru melihat Arin.

"Kamu udah sadar sayang?apa yang sakit?mau minum?atau makan aja?kamu udah meningan kan rasanya?"tanya evan beruntun.

"Ka...stop...ja-ngan ba-nyak ngomong aku pu-sing"Arin menutup matanya perlahan.

"Maafin kakak ya swetty"ucap Devan perlahan.

"Iya ga-papa ka"Arin memaksakan senyum terbaiknya.

"Oh iya rin maafin kakak ya yang terlalu egois mikirin dunia kakak sendiri dan melupakan janji kakak sama kamu,mulai sekarang kakak janji gak bakal terlalu larut dalam bekerja setiap weekend kita jalan ya gimana?"tawar ka evan

"Eng-gak ka harusnya Ar-in yang min-ta ma-af sama kakak,kan ka-kak cari ua-ng buat bisa menuhin ke-bu-tuhan Arin"ujab Arin dengan terbata  bata karena merasakan sakit yang luar biasa dikepalanya.

"Yaudah kamu istirahat aja ya gak usah sekolah dulu kamu mas ih sakit.kakak udah nyuruh orang ko buat izinin kamu sakit di sekolah nanti"

"Ya-udah tapi ka-kak juga tidur ya"

"Udah kamu tidur aja kakak yang jagain kamu disini kalo kamu butuh sesuatu bilang aja ya"ucap ka evan seraya tersenyum.

"Ya-udah ka ev-an tidur dis-ini aja temenin a-rin"tangan Arin seraya menepuk bagian kosong di kasurnya.

"Kamu yakin swetty?"tanya evan ragu.

"Iya k-aarrgghh"Arin memegang kepalanya yang berdenyut hebat.

"Kamu kenapa rin?"cemas  evan.

"Sa-kit ka..."rintih Arin.

"Ok ok kamu berbaring ya kamu tidur sekarang kakak bakal istirahat bareng kamu disini"

Evan naik kebagian kasur yang kosong dan langsung memeluk tubuh munggil adiknya.

"Have a nice dream swetty"ucap evan sambil mencium puncak kepala adiknya.

#####

Devan POV.

Padahal waktu telah menunjukan pukul 10.00 pagi tetapi Arin masih saja terlelap di alam mimpi.

Sedangkan gue sudah bangun dari setengah jam yang lalu dan memilih mengamati wajah manis wanita-ku itu.

Akhirnya terbesit ide jahil di otak gue.

Dengan perlahan tapi pasti gue mulai menjepit hidung mancung adik gue dengan tangannya.

"Ngeh"Arin mulai tidak bisa bernafas.

Gue pun langsung memeluk tubuh kecil itu dengan erat.

"Bangun swetty udah siang tau"bisik gue tepat ditelinganya kemudian mencium pipi kirinya.

Mungkin karena merasa tidurnya terganggu oleh ulah gue diapun seperti nenek nenek tua yang menggerutu setengah sadar lalu dia makin menenggelamkan tubuh munggilnya itu kedalam pelukan gue.

Bahagianya saat orang yang gue sayangi merasa nyaman sama pelukan gue.

"Sayang "
"...."
"Bangun sayang udah siang"
"...."
"Ayo dong bang-"
"Kakak cerewet banget sih"ucap arin dengan suara seraknya.

"Bangun dong de udah siang tau"
"Iya pak tua"
"Enak aja ganteng begini juga"
"Ganteng sih ganteng tapi pak tua tetep aja pak tua"dia nyengir.

"Gimana rin,kepalanya masih sakit?"

"Ngak ko ka"

"Syukurlah"

Dan pagi itu pun dilewati dengan indah oleh gue dan arin

Serasa dunia milik berdua gitu.

#####

Oy!gue kembali...

Oke dah jan lupa tinggalkan vote sama comment nya ok?!

Harus dong wajib malah
#maksa :v

Secrets Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang