Suara langkah kaki berat itu memenuhi lorong rumah sakit,langkah tergopoh gopoh tak jarang menabrak beberapa orang dialah Devan.
Hatinya terasa perih sesak saat mendengar berita kecelakaan yang dialami isterinya
Ini semua salah ku!kumohon jangan pergi! batinnya berteriak.
dimasuki nya ruangan bercat putih itu hanya suara alat pendeksi jantung sang isteri yang terdengar,di dekatinya perlahan brankar Arin.
hanya hening sembari memegang tangan Arin Devan pun menundukan kepala nya tak beberapa lama setelah itu terdengar isakan kecil yang berubah menjadi kencang.
hati nya perih mendengar penjelasan dokter yang menangani isterinya tadi.
Flashback
"dok bagaimana keadaan isteri saya ?"
"isteri anda masih dalam keadaan kritis,dia juga kehilangan banyak darah karena terlalu lama mendapat penanganan.Maafkan saya pak tidak dapat menyelamatkan bayi yang dikandungnya karena kondisinya sangat membahayakan untuk dibiarkan"jelas sanf dokter
sesak rasanya hatinya serasa di pukul ribuan palu saat mendengar keadaan isterinya terlebih dia kehilangan calon buah hatinya
ini salahku!
andai aku tak meninggalkannya sendiri disana,
andai aku lebih bisa mengatur emosi,
andai aku tidak menjadi pria brengsek seperti iniyah itu semua hanyalah 'andai' penyesalan memang datang terlambat .
dengan langkah tergesa akhirnya dia pun melangkahkan kaki nya ke ruangan isterinya berada
#####
"Maafin aku rin,kamu boleh pukul aku bunuh aku,jangan hukun aku begini sayang hiks...maaf.."lirih devan
"aku mohon bangun sayang aku ga kuat tanpa kamu disini,aku janji ga akan nyakitin kamu lagi rin please bangun sayang."
sayangnya kata kata harapan itu tak mendapat respon baik dari isterinya yang hanya dijawab oleh suara detak mesin itu
.
.
.
hari demi hari berlalu,minggu demi minggu berlalu,bulan demi bulan berlalu.
tak terasa sudah menginjak bulan ketiga isterinya masih terbaring lemah di atas brankar rumah sakit ini.
tubuh Devan pun dari hari ke hari makin memprihatinkan,perusahaan pun terbengkalai untung ada jonathan sang sahabat yang bisa diandalkan .
terkadang rasa putus asa itu menderanya,terkadang lelah rasanya menunggu isterinya terbangun.
tapi dia ingat dia harus tetap optimis isterinya pasti bangun!isterinya harus bangun!jam telah menunjukan pukul 3 pagi Devan masih termenung seraya menggenggam dan mencium tangan isterinya.
disaat harapannya hampir sirna karena lelah menunggu suatu keajaiban jari jari manis isterinya bergerak.
perlahan mata indah Arin terbuka.
"sayang?ini bener kamu rin?kamu bangun?hiks...terima kasih tuhan"
Devan langsung berlari kalang kabut mencari dokter.
.
.
.
Arin masih termenung sudah 2 jam berlalu.setelah satu setengah jam menjerit histeris mengetahui bayi nya telah sirna redup sudah semangat hidupnya.
Inilah yang ditakutkan Devan 'menghilangnya binar kebahagianmu,dan akulah penyebabnya'
"maafin aku sayang,please balik kaya dulu jangan bikin aku takut sadar sayang sadar.."
"kamu senang?.."itulah kalimat pertama yang keluar dari bibir Arin setelah setengah jam teremenung.
"apa maksud kamu rin?"
"kamu senang kan anak ini sirna?"
"Kamu gila?!enggak lah aku sayang sama dia mencintai calon anak kita rin!"
terdengar kekehan dari bibir mungil itu.
"sayang?dengan ninggalin aku di tengah jalan sepi tanpa dengerin penjelasan aku,IYA?!ITU YANG NAMANYA SAYANG?!"
hening
"jawab brengsek!"
"maafin aku rin aku terbawa emosi waktu itu."
"gue ga butuh maaf lo sialan,emang maaf lo bisa bikin anak gue balik hah?!"
Devan bangkit dan memeluk tubuh rapuh Arin.
"lepas sialan!jijik gue dipeluk lo gue mau nyusul anak gue kasian dia sendiri disana hiks...tunggu mamah nak...hiks..."
dengan sekali sentakan keras Arin mendorong tubuh Devan kemudia dia menggambil serpihan beling yang entah didapatkannya darimana dan menusukannya di nadinya.
"ARIN!!!"
#####
HALU BALIK LAGI NIH GUE YUHU...
Guys mau curhat,menurut kalian ini terlalu banyak konflik ga sih?gue merasa cerita ini alay banget terlalu sinetron gimana kalo cerita ini di unpublish?
minta saran dong,pusing nih gue huhuhu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets
Romance(18+)banyak bahasa kasar yang dipakai dalam novel ini Kenapa takdir jahat kepada ku?tidak bisakah dia melihatku merasa bahagia meskipun hanya sedikit?semua tragedi itu terjadi begitu saja pada diriku,mengapa ya tuhan? -Ariana silla.