Ayo baikan!(END)

5K 85 4
                                    

Dengan jengkel Arin membersihkan muntahan menjijikan ini.

yah sehabis pulang dari club Devan langsung mengeluarkan isi perutnya hingga mengenai baju dan celananya.

dengan sedikit mengumpat Arin pun membersihkan muntahan ini.

setelah selesai menggantikan baju dan membersihkan muntahan itu Arin kembali kedalam kamar dirinya dan Devan dulu

"nih kamu minum obat penghilang rasa nyeri nya dulu."

"terima kasih.."

"...."

tanpa membalas Arin hanya memalingkan wajahnya.

"maafkan aku merepotkan mu,lain kali akan kusuruh anak buah ku yang membawa ku pulang."

dengan tatapan tak percaya Arin pun membuka mulutnya.

"Kamu mau minum lagi hah?!KAMU GILA?"

Hening

"kenapa..hiks...kenapa kamu begini van?"isakan Arin terdengar.

tak kuat harus melihat air mata itu lagi Devan langsung merengkuh badan yang semakin lama terlihat kurus itu.

"maafkan aku ku mohon jangan menangis lagi..kamu lah Arin alasannya kamu tau?aku sangat mencintai mu aku tak sanggup harus kehilangan diri mu Arin."

"tapi apakah harus dengan cara begini van?hiks..."

"maafkan aku hanya dengan cara inilah aku dapat melupakanmu walaupun hanya sesaat."

"aku ga mau liat kamu hancur van.. Hiks.. "

" kamu dunia aku rin, disaat kamu memilih pergi saat itu juga aku hancur "

" tak bisakah kita mulai dari ulang rin? Permintaan terakhir ku kumohon... Dunia ku suram saat kamu ninggalin aku. "

" ak-aku takut... "

" kumohon... Hiks... Aku hancur rin hancur! Hiks.... Cuma kamu rumah aku pulang kumohon kembali lah hiks... "tak terasa Devan pun ikut terisak.

Yaa benar dia terisak karena seorang wanita yang tak lain adalah 'Arin' isterinya...

Terdengar suara hembusan nafas.

"please don't cry, setiap kamu menangis aku merasakan sesak yang sama didalam tubuh ku van."

"kumohon kembali rin, aku rela melakukan apapun asal kamu kembali hiks... Aku ga kuat tanpa kamu hiks... Maafin aku maaf hiks... "

" ba-baiklah ayo kita mulai... Berjanji lah van jangan mengecewakan ku dan anak kita disur-ga hiks... Sana hiks... "

" iya sayang aku berjanji, demi nyawaku rin aku berjanji... "

" terima kasih rin telah menerima ku kembali "

Perlahan dikecup bibir tipis isterinya penuh cinta tanpa ada nafsu, setelah mereka hampir kehabisan nafas dillepaskannya pungutan itu.

" terima kasih sayang atas segala nya I promise I'll protect you "
.

.

.

" tuh kan aku bilang apa, kamu sih gaya gayaan minum minum liat nih sakit kan. "

Suara melengking milik perempuan itu membahana memenuhi ruangan itu.

" kamu mah jangan marahin terus ih aku kan sakit, harusnya mah disayang.. "rajuk laki laki dengan wajah pucat itu.

Mereka adalah Devan dan Arin, setelah acara baik baikan semalam pagi hari nya Devan terbaring lemas di kasurnya karena tubuhnya tak kuat juga karena selalu hang over  setiap malam, dan disinilah ia seharian hanya mampu berbaring sambil mendengarkan wejangan Arin.

" nih makan buburnya abis itu minum obat. "

"  buburnya ga enak sayang. "

" maksud kamu bubur buatan aku ga enak gitu? Iya?! "

" bu-Bulan sayang, yatuhan... Aku bosan dari pagi makan bubur terus sayangku... "

" tapi kan kamu sakit van"

"untuk malam ini aja ok aku makan ayam bakar ya please, lagi pengen"ucap Devan sambil mengeluarkan puppy eyes  milik nya.

"kamu tega biarin aku keluar malem malem buat beli ayam bakar ka.kamu itu? Kamu lebih milih ayam bakar daripada aku? "

" yatuhan sayangku hidup di jaman kapan sih kamu? Ya pake aplikasi ojek online lah sayang. "

" iya yah aku lupa hehehe yaudah kamu pesen gih aku juga mau yah. "

" iya sayang.. "

.

.

.

Malam semakin larut bahkan bisa dibilang sudah pagi karena jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga pagi. dibawah selimut yang hangat Devan dan Arin saling berpelukan setelah habis melakukan kegiatan panas mereka.

" besok kamu ikut aku rin. "

" kemana? "

" ke pengacara aku lah sayang, kita urus pembatalan perceraian kita, setelah itu kita ke apartemen kamu untuk ambil barang barang mu. "

" oh... "

Hening...

" van... "

" ya sayangku? "

" kamu janji kan mau membahagiakan aku? "

" apa maksud mu?

Tiba tiba Devan melepas rengkuhannya.

"tentu saja rin kenapa kamu masih meragukan itu? Bukannya aku sudah berjanji untuk tidak menyakiti mu lagi? "

" entahlah van aku takut kamu berbohong, dan kembali menyakiti ku. "

Devan kembali merengkuh Arin dan semakin erat..

" kamu harus percaya padaku rin aku sangat mencintaimu aku sudah berjanji tidak akan menyakiti mu lagi, please trust me"

Arin membalas pelukan Devan tak kalah erat nya

"maafkan aku van meragukan mu"

"tidak masalah sayang asalkan kamu tidak meninggalkan ku, aku ingin mati rasanya saat kamu meminta cerai saat itu"

"aku akan terus bersama mu van, aku mencintaimu "

" aku lebih mencintaimu sayang "

End.
#####

Alohaaaa udah selesai nih.... Tinggal tunggu extra part nya ya!!

Secrets Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang