E. 3.

298 29 0
                                    

Pukul lima pagi seperti biasa berolahraga di luar.

Ku raih baju dan celana training ku untuk ku pakai.

Setelah menggunakan sepatu,ku langkahkan kakiku untuk turun menuju lapangan.

Menuruni tangga satu persatu sambil menyanyi adalah hal yang menyenangkan bagiku.

Keadaan sangat sepi sekali, hanya ada cahaya lampu di setiap pinggir lapangan.

Setelah tiga putaran,ku putuskan untuk beristirahat dengan duduk di tengah lapangan sambil meneguk air mineral.

Tiba-tiba suara pintu terbuka membuatku tersentak. Saat berbalik keluarlah seorang pria dengan rambut yang di cepak rapih, dan tubuh yang berisi.

Mungkin itu hanya salah satu dari kru atau mungkin seorang murid.

Tiba-tiba, tangan yang cukup besar menepuk pundakku. Dan itu membuatku sangat terkejut.

Ku balikan badan ku secara perlahan.

Dan

Liam

Omfgh

Aku hanya bisa diam dengan melihat wajahnya.
"Are you okay?" Tanya nya.

"Ya." Ucapku mengangguk dan tersenyum kikuk.

"Berolahraga?"

"Yup."

"Mau berolahraga bersama?"

DEG

Omfgh

"Te.. tentu." Ucapku sambil tersenyum.

Sepanjang berlari bersama, Liam tertawa terbahak-bahak karena lelucon yang di berikan oleh ku.

"Kau lucu sekali."

"What? Really? Thanks" jawabku sambil terkekeh.

Hari mulai terang, ku lihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku.

Ternyata sudah jam 6!

"Ehm. Liam, sepertinya aku harus kembali."

"Why?"

"Aku sudah berolahraga satu jam yang lalu."

"Benarkah? Itu sangat pagi sekali!"

"Baiklah." Lanjutnya sambil tersenyum.

Setelah tepat berada di depan kamarku, perlahan ku buka pintu.

Dan bisa ku lihat, Seilla yang masih tertidur.

Dengan cepat, akupun membersihkan tubuhku

Setelah semua selesai, aku bingung.

Jam menunjukkan pukul setengah tujuh, sedangkan sarapan akan di mulai pukul 8 pagi.

Ku lirik Seilla yang masih berada di alam mimpinya.

"Seilla, wake up! Wake up!." Ujarku.

"Kau tidak mau tertinggal sarapan kan?"lanjutku.

Tanpa ba-bi-bu, ia pun terbangun dan langsung masuk ke kamar mandi dengan terburu-buru.

Ku nyalakan tv, dan memilih channel yang menurutku menarik.

Yang pastinya berisi kartun.

Menurutku,lebih baik menonton kartun di banding menonton film-film yang di perankan oleh manusia langsung.

You know what i mean.

"Ashilla!" Teriak Seilla mengagetkan ku.
"Aduh!" Pekikku sambil menutup telinga.

Best School [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang