R. 15

209 17 0
                                    

"Kenapa kau lama sekali? tidak kah kau bisa lihat?semua orang sudah berkumpul di lapangan."Pagi ini, kami sudah siap dengan semua hal yang dibutuhkan untuk camping.

Dan sialnya, Seilla bangun terlambat dan menghambat semuanya. Aku tidak mengerti apa yang sedang ia lakukan dengan wajahnya. 10 menit sudah ia menempelkan segala sesuatu ke wajahnya yang mulus itu.

"Kau tidak perlu dandan berlebihan, kita hanya akan pergi camping bukan Fashion show." Omelan ku tidak mempan untuk seorang Seilla ia tetap melanjutkan aksinya tanpa memperdulikan perkataanku.

"Okay.i'm done! C'mon." Akhirnya, Seilla bangkit dan membawa dua buah tas. Satu  tas ransel dan satu tas teng-tengan. 

"Banyak Seka--"

"Just shut up your mouth and go to the field."

Wanita. Semua barang mereka bawa. Namun,tidak denganku,cukup satu ransel gunung. Bukannya belum atau bahkan tidak pernah menggenakan make up,cukup dihari-hari penting saja benda itu melekat di wajahku. Lagi pula,aku baru lulus SMA dan berencana untuk masuk Oxford University.

Semua orang berbaris rapih sedari tadi, terpaksa kami menempati barisan paling belakang,karena kami datang terlambat. Sangat terlambat.

"Baiklah,apa kalian sudah siap?" Teriak Harry melalui pengeras suara. Tentu saja semua orang menjawab dengan antusias begitu pun aku dan Seilla.

"Sekarang,kalian bisa melihat dua bus itu. Untuk barisan yang pertama sampai kedua,kalian bisa naik bus pertama. dan.........." Ya, begitulaj kira-kira penjelasan dari LIam yang tidak aku dengarkan hingga akhir,karena barisan ku sudah terpanggil olehnya. barisan kedua.

***

Disinilah kami,duduk di barisan ketiga dari depan. "Yeay! aku sudah tidak sabar untuk segera sampai!" Teriak Seilla senang. "Bisakah kau pelankan sedikit suaramu?" Ucapku.

"No, I can't!  because i'm so happy right now!!!" Suara cemprengnya yang menjadi masalah.
"Me too!!!" Teriakku tak kalah keras.

Selama perjalanan,berbagai topik pembicaraan telah kami bahas. bahkab hingga bernyayi lagu One direction dengan sangat semangat. "NO BODY CAN DRAG ME DOWN!" 

Hingga saat ini,rasa lelah menjulur seluruh tubuhku. " Kau tidak tidur?" Tanya Seilla 
"oh? ya,aku akan tidur sekarang,lelah sekali." Jawabku dengan mata terfokus pada isi tas mencari-cari dimana letak headphoneku.

"Kau yakin?" Seilla meyakinkan. " Sangat yakin." Jawabku. ia masih menatapku  dengan tatapan menyelidik. " Aku tidak mau saat sudah tiba,tubuhku merasa lelah." Seilla hanya mengangkat bahu dan mengangguk pada akhirnya.

Tubuhku mulai bergerak mencari-cari posisi yang cukup nyaman untuk tidur singkatku ini. Setelah cukup lama mencari tempat yang cukup aman,barulah hati mulai tenang,mata mulai tertutup dan selamat datang di dunia mimpi.

gedung bertingkat 106 ini bukan main tingginya. Harry berlari dari lantai 99. Niall berbicara kepadaku. kini, hanya tinggal beberapa langkah lagi tubuhku akan terju bebas menyatu dengan alam dan berakhir tragis. Bukan aku yang melakukan ini, bukan harry bahkan Niall. Tubuhku bergerak begitu saja tanpa seperintah otakku. hanya tinggal satu langkah dan pertunjukkan akan dimulai. "NOO!!" Niall berteriak seiring tubuhku yang melayang di atas angin.

Semuanya berakhir begitu kesadaranku kembali dengan tiba-tiba. Nafas yang teratur mata yang membelalak secara langsung,dan jantung yang berdegup kencang. Entah apa yang sudah terjadi. Mimpi ini sudah biasa datang tiba-tiba.

Wait

Mataku menangkap sesosok pria dengan rambut ikal tengah tertidur di sampingku.

"oh, Well hi !" Mataku tak bisa berhenti untuk menatapnya dengan tatapan aneh dan bingung.
"Apa yang kau lakukan? dimana Niall,louis dan Liam? apa aku salah naik bus?Atau bahkan kau yang salah?" 

Best School [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang