I. 10

209 17 1
                                    

Inilah hari yang aku tunggu-tunngu, test.

Hari pertama test adalah pelajaran olahraga. sungguh, ini hal yang paling aneh. tak biasanya hari pertama diisi dengan hal-hal yang berhubungan dengan olahraga. oh aku lupa, ini London bukan Indonesia!

"Baiklah! jadi, yang akan kami test adalah teknik menendang dan menggiring. apakah kalian siap?" Louis datang dengan beberapa lembar kertas yang aku yakini itu adalah..... absen?

"Siap!" Seru semua peserta serempak.

"Baik,aku akan memanggil nama kalian satu persatu." apa aku bisa?bagaimana jika aku gagal?bagaimana jika terjadi hal yang memalukan secara tiba-tiba? bagaimana jika--

"Ashilla" Panggilnya.

aku?pertama?Mampus silla.

"Apa kau siap?" Tanya Louis meyakinkan. baiklah tidak ada yang bisa aku perbuat lagi. singkirkan hal negatif dan berpikir positif.

"Ya!" Jawabku mantap sambil mrngahampirinya.

"Baiklah,jadi kau harus menendang tiga bola ini ke arah gawang,lalu setelah itu,kau harus menggiring bola melewati rintangan itu. Akan kuberi waktu 5 menit untuk menyelesaikannya."

5 menit? yang benar saja! baiklah, kau pasti bisa shila.

"Ok. Get ready!1...2...3... GO!" Suara nyaring yang berasal dari peluit louis membuat ku tersentak dan dengan gerakan cepat, ku tendang tiga bola yang tadi. bola pertama berhasil memasuki gawang, Begitupun bola kedua, dan.....tidak dengan bola ketiga.

tanpa berpikir panjang, ku giring bola ini menuju rintangan yang sudah di sediakan oleh louis. ini mudah! tentu saja ini adalah buah hasil dari kerja kerasku kemarin.

"Hebat!kau hanya membutuhkan tiga menit untuk menyeleaikannya." Puji louis tepat pada saat bola ini melewati rintangan yang terakhir.

tiga menit?benarkah?

Mataku membulat sempurna dan melompat-lompat kegirangan menuju tempat seilla dan Jhon. Tidak lupa aku mengucapkan 'Terimakasih' pada Louis.

"Tidak sia-sia juga kau latihan selama dua jam!" Jhon tersenyum penuh kebanggan padaku.
"Kau hebat!" Kini, giliran mulut Seilla yang berbicara.
"Terimakasih." Ucapku untuk menanggapi semua pujian mereka terhadapku.

Louis pun melanjutkan kegiatannya. ketika sedang asyik melihat para peserta-peserta lainnya, tiba-tiba jhon dan seilla menyikutku, tepat pada saat Louis sudah memanggil 'Shakilla Berliana'.

Mataku membulat secara sempurna ketika seorang perempuan yang di panggil oleh Louis datang. Perempuan itu! yang sudah menaparku dengan tangan kotornya!

shakilla Berliana, nama yang cukup indah. namun tidak sesuai jika di bandingkan dengan perilakunya untuk saat ini.sungguh.

❇❇❇

"Jhon kau siap untuk test bernyanyi besok?" Tanya Seilla ketika kami sudah siap untuk melahap semua makanan yang ada di meja kami. Test Bermain sepak bola bersama Louis memang sudah berakhir, dengan Jhon yang memasukkan ketiga bola dan menggiringnya melalui rintangan selama 4 menit.

Dan Seilla yang membuat kami bangga sedunia, dia berhasil memasukkan ketiga bola dan menggiringnya dengan mudah melewati yang hanya membutuhkan waktu 3 menit.

"Ekhm.. I don't know, i'm so nervous." Jhon melahap makanannya dengan cepat.
"You can do it Jhon!" Ucapku mencoba mengembalikan rasa semangatnya.
Jhon hanya tersenyum melihatku yang berlaga seperti 'Cheerleader'.

"Apa yang akan kalian lakukan setelah makan siang ini?" Tanya Seilla
"Aku akan berlatih di ruang musik, ada yang mau ikut?" ajakku.
"Tidak, ada sesuatu yang harus aku selesaikan." Jhon memeberikan alasan.

Best School [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang