I. 5

261 25 1
                                    

Pelajaran hari ini adalah olahraga bersama Louis. Dan biar ku tebak, ia pasti akan mengajarkan kami sepak bola.

Aku tidak suka sepak bola.

Entahlah,m mungkin itu karena permainan anak laki-laki? Atau yang lainnya.

"Hai! How are you?" Sapa Louis yang di sambut dengan jeritan yang tertahan.

Begitu juga aku.

"Baiklah,sekarang kita akan belajar mengenai sepak bola! Akan saya jelaskan teknik teknik dasar dalam bermain sepak bola."

Louis pun menjelaskan teknik-teknik dasar dalam bermain sepak bola. Mulai dari menendang bola,menggiring bola, dan lainnya.

"Jadi,ada yang mau mencoba?" Tanya Louis.

Banyak sekali yang mengangkat tangan, termasuk Jhon dan Seilla yang duduk tepat di samping kanan dan kiri ku.

Aku?aku tidak ingin mengangkat tangan, karena ya kau tahulah aku tidak suka . Entahlah aku lupa kenapa aku tidak suka.

Banyak sekali yang mencoba.

"Good job ladies!" Puji Louis setelah semuanya selesai mencoba.

"Sekarang,aku akan membagi dua tim untuk bertarung di lapangan ini. Satu regu terdapat 11 orang." Ujarnya

"Dan tentu saja kami sudah membagi timnya. Kalian bisa lihat di papan pengumuman sebelah sana!" Lanjutnya sambil menunjuk papan di samping lapangan.

Saat sudah bergabung dengan timku yang pastinya tidak aku ketahui siapa mereka, permainan pun dimulai.

Permainan ini memang cukup seru.

Tiba-tiba, bola itu mendarat tepat di kepalaku. Dan itu membuatku kehilangan keseimbangan, namun Untung aku masih bisa menahannya.

Sekarang aku tahu kenapa aku tidak suka sepak bola.

Rasa pusing mulai menyerang ku
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Seilla.
"LOSER!!" Teriak seseorang di belakangku.

Tapi aku tidak peduli sama sekali.

"Ya. Ya, i'm okay. Bisakah kau antar aku ke UKS?"

"Sure."

Bisa ku lihat, Louis menghampiriku sambil berlari.
" Are you okay?" Tanyanya.

Aku pun mengangguk an kepala sebagai jawaban.

Pusing.

Itu yang aku rasakan sekarang.

"Drink this." Ucap Seilla saat kami sudah berada di dalam UKS.

"Ahh. That Much better." Seruku setelah meminum air putih dan obat pusing.

"Kau istirahat saja di kamar. Ayo aku antar!" Tawarnya.

"Tidak! Biar aku sendiri saja. Kau kembalilah ke lapangan untuk melanjutkan pertandingan ." Tolaku halus.

"But-"

"No 'but' miss penti. Trust me, i Will be okay." Potongku.

Ia pun mengangguk. dan pergi.

Setelah beberapa menit menenangkan diri, aku pun mencoba berdiri dan pergi meninggalkan UKS.

Kepala ku terasa pusing, jadi tak aneh jika aku sesekali meringis.

Tiba-tiba seseorang menubrukku.
"Auch!"

"Uhm. I'm sorry. Are you Okay?" Tanya nya

"Ya, ya i'm okay." Ucapku sambil menunduk dan memejamkan mata sejenak.

Best School [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang