D. 4

276 28 2
                                    

Seperti kebiasaan ku sebelumnya,aku bangun pada pukul lima pagi. Untuk berolahraga.

Aku berharap dapat bertemu dengan Liam lagi hehe. Atau Niall! Aku belum pernah bertemu dengan nya.

Saat berlari di putaran ke-5. Tiba-tiba ponselku berbunyi menunjukan video call dari Zidny .

Aku sungguh merindukannya.

"Yoo!! Widih lagi lari nih?malem malem gini?" Tanyanya.

"Ya. Eh lu pea banget sih. Disitu malem, disini udh pagi!" Jawabku sambil terus berlari kecil.

"Ehh, gue mau curhat nih."

"Iye. Ngomong aja." Ucapku sambil duduk Di tengah lapangan.

" Gue putus sama Gentra."

"What?!" Teriakku. Ku tutup mulutku, karena menyadari teriakkan ku sangat kencang.

"Lo seriuskan?" Lanjutku.

"Iyaa. Sshhhtt lu tuh ya jangan teriak-teriak! Nanti orang lain bangun!"

"Iya iya."

Kamipun terdiam sesaat.

Setahuku, Gentra dengan Zidny adalah sepasang kekasih yang harmonis dan setia.

"Jadi lu move on?? "

"Move on gimana! Gue baru putus tadi pea!" Teriaknya.

"Eh buset!" Umpatku

Tiba-tiba saja firasatku serasa ada yang memerhatikan. Ku balikan badanku ke belakang untuk melihat keadaan.

Tidak ada siap-siapa.

"Eh! Lu dengerin gua kagak sih?!" Ucap Zidny marah.

"Bentar-bentar! Kayak yang ada merhatiin gue deh"

"Jangan-jangan?" Tanya Zidny sok misterius.

Aku pun terdiam. Beberapa detik kemudian, aku bangkit dan berlari.

"Eh botol gue!sialan!" Umpatku sambil berlari kembali ke tengah lapangan untuk membawanya.

Ku dengar Zidny tertawa terbahak-bahak.

"Ga lucu pea! Lu tau kan kalo gue takut?!" Bentakku saat masih berada di lantai 1.

Tiba-tiba pintu salah satu asrama terbuka, dan terlihatlah seorang pria berambut keriting panjang.

"Good morning." Sapanya.

Tunggu.

Harry styles?

OMGGGG

Harry berhenti berjalan,mundur beberapa langkah dan menatap ku dengan kening yang berkerut.

"Sedang apa kau sepagi ini?" Tanyanya.

"Olahraga?" Jawabku dengan nada tanya.

Ku lirik handphoneku.

Dan layarnya sudah mati.

Sialan lagi kau Zidny.

"Ouhhh. Olahraga? Haha" ucapnya sambil tertawa dan bersender di tembok sebelah ku.

"Wanita yang langka." Lanjutnya sambil tertawa kembali.

Aku hanya bisa diam Dengan alis yang berkerut.

"Kenapa kau diam saja?katakan sesuatu!"

Aku tersentak mendengar suara Harry.

"Kau tidak sedang mabuk kan?" Ucapku dengan nada yang pelan.

Best School [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang