F. 13

198 17 0
                                    

Ashilla pov

Waktu bersenag-senangku di alam mimpi telah berakhir. Kini, sudah waktunya aku kembali ke dunia nyata dan mengahadapi hal-hal yang sebenarnya tidak ingin ku hadapi.

Setelah,kesadaranku mulai terkumpul dan perlahan kubuka kelopak mataku menyesuaikan cahaya yang tiba-tiba berdesakkan masuk kedalam mataku.

wait.

NIAL?!

Mataku membelalak nyaris keluar.Apa yang? oh my! apa yang lain juga berada disini? 

Dengan mata yang masih membelalak ku edarkan pandanganku ke seluruh ruangan. Damn! What was going on in here? Kulirik jam yang menggantung didinding dan menunjukkan pukul 5 pagi. Ini saatnya untuk berolahraga.

Mataku tidak bisa lepas dari apa yang sudah aku lihat semuanya. Bahkan,mencoba untuk berjalan menuju kamar mandipun aku masing mengedarkan pandangan dengan berbagai pertanyaan di benakku.

Singkirkan dulu masalah tadi. Sekarang waktunya berolahraga. Dengan perlahan,aku membawa baju olahraga dan masuk ke kamar mandi untuk bersiap.

***

"Weh, Rajin bet. pagi-pagi udah lari."

"Gue emang rajin. ga kayak lo" Zidny menelponku secara tiba-tiba. Ralat bukan telfon tapi video call. Begitu layarnya mucul di handphoneku, semua kejadian yang baru saja terjadi aku ceritakan kepadanya.

"Eh,gue pengen liat dong luka lo." 

"Tar, lo tahu kan gue lagi lari?"

"Hffth. tau lah ash. udah deh ga usah banyak ngomel."

Gerakan kakiku melambat dan berhenti. "Nih." Ucapku ngos-ngosan.

"Gila emang tu orang.Tega amat ya?" Celotehnya yang membuatku mengangkat kedua bahu. Dan berjalan menuju tengah lapangan untuk meminum air putih yang aku bawa dari kamar.

"Jadi,masih lama ya lo balik lagi ke indonesia?" 

"Iya lah. masih lama" 

"wah. Gawat nih. Gue duluan ya.bye." Ia menutup video callnya. menutup gezzz, what's wrong with her?

"Ashilla." Seseorang menepuk pudakku. Berbalik dan mendapati Niall dengan senyumnya.

Menghabiskan air yang ada dimulutku dan tersenyum kepadanya. "Hai? Apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanyaku kembali dalam bahasa inggris.

"Kau ini. Aku sudah mencarimu kemana-mana. Ku kira kau kabur dari gedung ini."

Tawaku berhambur keluar begitu saja ketika kalimat itu keluar dari mulutnya. Kabur? lol.

"Aku tidak akan Kemana-mana. Ini London. Bukan Indonesia bahkan Jakarta yang semua jalan sudah aku hafal." 

"Sudah beres berolahraga?"

"Sudah. Kenapa?Ada yang ingin kau bicarakan?" Tanyaku dan berdiri tepat di hadapannya. Dia tinggi.sekali.aku  selalu berkata seperti ini disetiap ia berdiri di hadapanku.

"Tidak.Kalau begitu,aku tunggu kalian di kantin." Ia mengacak ujung rambutku. Kenapa dia?tiba-tiba peduli kepadaku. Aku hanya bisa diam menatapnya berlari kecil menjauh dariku.

Aku hanya bisa menggelengkan kepala dan berlari ala 'Naruto'.

***

"Kau sudah siap?"Tanya Seilla. Saat masuk kamar tadi,Louis,liam dan Harry sudah menghilang entah kemana,ruangan menjadi rapih kembali.

"Tunggu." Jawabku mengganti perban.
"Biar aku bantu." Ia mulai membelitkan kain putih ke tangan ku. gerakannya sangat apik dan pasti menghasilkan balutan yang rapih pula.

Best School [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang