Author pov
Matahari terbit dari sebelah timur,burung-burung berkicau riang menyambut hari baru. Perpaduan antara udara dingin dan Udara segar menusuk tubuh dua gadis yang tengah terlelap. Mereka memaksa dua gadis tersebut untuk bangun di pagi hari sekali.
Ashilla berhasil terbangunkan karena dinginnya udara pagi ini,namun tidak dengan Seilla ia tetap tertidur dengan pulas di Kasur. Perlahan,ia mengambil segelas air putih dan meneguknya hingga setengah gelas. Ia tertdiam menikmati setiap hembusan udara segar dan dingin yang berpadu menjadi udara sejuk.
Puas dengan hembusan angin yang alam berikan,ia melihat kearah Seilla yang masih tertidur pulas.
"YA AMPUN!" terdengar suara tepukan jidatnya sendiri. "Seilla bangun! Kita harus jogging! Sesuai dengan jadwal !!! kita hanya punya waktu 15 menit lagi untuk bersiap!" teriak shilla. Seilla terbangun dengan wajah yang panik, ia meloncat dari atas Kasur berlari masuk kamar mandi. Tak lama kemudian dia sudah keluar "Kau tidak mandi?" Ashilla yakin Seilla masi belum sadar sepenuhnya. "Gosok gigi dan mencuci muka sudah cukup. Kau cepat!" Seilla mengeluarkan semua isi kopernya hanya untuk mencari sepasang baju yang cocok untuk 'acara' ini. Ashilla berlari rusuh ke kamar mandi, ia juga tidak mau tertinggal dengan rombongan yang lain.
Tidak butuh waktu yang lama,pas 15 menit kemudian mereka berlari kearah loby hotel. Suara hentakan sepatu mereka sangat terdengar jelas di lorong . Langkah mereka terhenti secara tiba-tiba. Mata mereka berdua terbelalak. "Jam berapa ini?apa kita tertinggal?" Seilla berkata dengan panik sambil menarik lengan Ashilla ntuk melihat jam. "Ashilla! Jogging dimulai pukul tujuh, dan searang masih pukul 6.30! Apa kau tidak melihat jam terlebih dahulu?" Ucapan Seilla membuatnya terhentak.
Aku lupa.
Tanpa berkata apa-apa, Seilla meninggalkannya seorang diri di tengah loby. Ia melihat ke sekeliling dan mendapati sebuah sofa sederhana disana.
Apa yang terjadi? Ini pasti pertanda buruk.
Ashilla memejamkan matanya mencoba menenangkan dirinya sejenak. Rasa tenang dan rileks menjalari setiap inci tubuhnya, hingga ia terlelap di atas sofa.
"Ahilla wake up!"Ia yakin ini suara Seilla. Perlahan,matanya terbuka dan benar, ia mendapati Seilla sudah ada di hadapannya dengan tatapan bersalah. "I'm sorry." Seilla bergumam. Ia tidak menatap Seilla terlebih dahulu, melainkan melihat ke sekeliling ruangan. Sudah ramai. Ashilla membenarkan posisi duduknya baru menatap Seilla. "oh my god. Pardon?" Seilla memutar bola matanya. " I said I,m sorry."
"For what?"
"Ya, kau tahu – "
"Oh yah! Aku tahu ! nah, it' okay." Ashilla tersenyum
"Lagian, itu juga memang salahku.Aku terlalu ceroboh." Lanjut Ashilla.
Harry,Niall,Liam dan Louis memasuki ruangan Loby. Kini,pakaian mereka sedikit berbeda dari sebelumnya. Dengan kaus abu dan celana training yang mereka kenakan terkesan 'gagah' di pandangan kalangan wanita."Ok girls!" Let's get started! Di setiap jalan sudah ada tanda arah petunjuk jalan."
Liam membuka acara ini dengan doa bersama sesuai dengan kepercayaan yang mereka anut.
.
.
."Udaranya segar sekali."
Seilla mengangguk menyetujui pernyataan yang dilontarkan oleh Ashilla.
"Aku ingin cepat-cepat sampai. Lapar.kau mau ikut?" Seilla menatap Ashilla.
"Tidak terimakasih, aku ingin menikmati udara segar ini." Seilla mengangguk. Dan berlari lebih cepat dari sebelumnya.
Ah,Aku baru ingat, dia tidak suka berolahraga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Best School [Completed]
FanficAshilla Maudy. Gadis Indonesia yang pandai bermain piano,terpilih menjadi salah satu murid di program idolanya onedirection. Program Ini program sederhana. Mereka,para peserta menjadi murid dari 4 pria tersebut. Ashilla tidak menyangka pada akhirnya...