Seperti biasa, olah raga di pagi hari. Membangunkan seilla susah di bangunin.
Dan sekarang waktunya sarapan, dan Seperi biasa lagi seilla dan Jhon yang memenuhi meja kami.
Tak lama dari situ, tiga orang perempuan bernama make up menghampiri kami dengan tatapan yang sangat sangat dan sangat tajam.
Kami sudah pernah melihat mereka, mereka yang memarahiku karena hal yang sangat sepele.
"Hey you!" Ucapnya dan sepertinya itu mengarah padaku.
"Me?" Jawabku sambil menunjuk diriku sendiri."Ya. You bitch!" Timpal temanya.
"Hey! Wacth. Out. Your. Mouth!" Ucapku penuh dengan penekanan dan amarah."Apa mau kalian?" Tanya nya.
"Hah? Excusme? Kami yang harusnya bertanya pada kalian. Apa mau kalian?" Jawab seilla dengan nada kesal.
"Niall."
"Harry."
"Liam dan Louis." Ujar mereka satu persatu."Harry."
"Liam dan Louis." Ucap mereka satu persatu.Ku tutup mulutku rapat-rapat untuk menahan tawa. Apa?the boys?
"Take it.""Kenapa kalian tertawa?!" Tanya salah satu dari mereka.
"Oh. Okay. Okay. Dia bukan benda yang bisa kau beli di toko. Dan aku bukan penjual toko, jika kau menginginkan nya, ambilah. Karena semua orang berhak mendapatkan mereka. Tapi, tergantung mereka apakah mereka menerima mu atau tidak." Jelasku.
"Ugh. You suck!" Ucap mereka bertiga sambil meninggalkan meja kami dengan wajah yang sangat kesal.
Karena tak bisa menahan tawa lagi, akhirnya tawa kami pecah.
Ok. Sekarang kami memiliki kelas dengan Harry. Dan tebak apa yang akan dia sampaikan?
Memasak.
Aneh bukan? Ku kira hanya yang berhubungan dengan musik saja.
Lah sudahlah. Let it flow aja."Hai ! How are you beautiful? Sekarang kita akan belajar memasak.." ia menjelaskan dengan sangat rinci. Dia sungguh berbakat.
🍳🍳🍳
Hari ini cukup melelahkan. Aku,seilla Jhon pergi ke lantai bawah untuk mendapatkan makan siang. Seilla mbawa laptop, ia mengatakan bahwa kita harus menonton film bersama disana.
"Ok, Seilla . Film apa yang kira-kira cocok untuk di tonton siang ini?" Tanyaku setelah selesai makan.
Suara speaker yang nyaring mengalihkan perhatian ku dari nya.
"Hallo! Seiring berjalannya waktu,kami akan melakukan sebuah test, kami ingin tahu apa yang kaliam dapatkan selama satu Minggu ini. Kami harap,kalian segera mempersiapkannya." Begitulah suara yang keluar dari alat pengeras suara tersebut.
"Ah! Aku mendapatkannya!" Ujar Seilla.
"Apa?" Tanya Jhon.
" Paranormal activity 4."
"Hah?! Di siang hari ini?" Timpalku.
Ya ampun, apa yang ada di pikiran anak ini?
Siang bolong seperti ini menonton film horror?"No, 'but' Ms. Maudy." Seilla adalah manusia yang paling aneh yang pernah aku temui.
"Ok. Are you ready?" Lanjutnya.
"Ready!"Beberapa adegan sudah kami lihat, sesekali ku tutupi wajah ini dengan tanganku.
Inilah adegan yang paling paling dan paling menyeramkan, menutup kedua mata adalah pilihan yang sangat tepat untuk situasi seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best School [Completed]
FanfictionAshilla Maudy. Gadis Indonesia yang pandai bermain piano,terpilih menjadi salah satu murid di program idolanya onedirection. Program Ini program sederhana. Mereka,para peserta menjadi murid dari 4 pria tersebut. Ashilla tidak menyangka pada akhirnya...