"London,we meet again." Ashilla menggusur kopernya keluar dari pesawat. Matanya terus mencari seorang pria yang sudah janji untuk menjemputnya kali ini. Ia mengecek handphonennya,namun tidak ada pesan ataupun panggilan dari pria tersebut. Ia melihat sebuah kafe kecil di dekat bandara, mau tak mau ia harus menunggu disana daripada berdiri menunggu kekasihnya yang terlambat itu.
Hubungan yang ia lakukan dengan Niall kini sudah berjalan selama tiga tahun,semenjak ia selesai dan pulang dari program yang diajukan onedirection saat itu mereka hanya berkomunikasi via skype. Sebelumnya,ia juga pernah bertemu namun hanya beberapa hari di London. Saat Ashilla menjalani tes untuk masuk oxford jurusan kesenian,namun sayangnya ia tidak berhasil dan mengikuti saran ibunya unuk kuliah di unpad jurusan ilkom,dan pada akhirnya mengantar ia ke masa depan yang cerah yaitu menjadi duta besar Indonesia.
"Halo?" Ashilla mengangkat panggilan yang masuk melalui handphonenya.
"Kau dimana?"
"Di cafe dekat bandara,kau sendiri?"
"Tunggu disitu aku akan kesana."
Ashilla sangat merindukannya,tentu saja selama tiga tahun mereka hanya berkomunikasi via skype da yang pastinya, banyak gossip tentang Niall dengan wanita lain disana.
Namun,Niall selalu memberiperingatan tiap kali adanya hoax seperti itu. "Kau jangan terlalu percaya dengan gossip itu, buktinya aku masih bisa menghubungimu saat ini." Itulah kata-kata yang selalu dilontarkan oleh Niall kepada Ashilla saat berbagai gossip tentang kekasihnya beredar.
"Hallo babe." Niall mencium pipi kanan Ashila tiba-tiba.
"Niall!" Ashilla dengan senang hati memeluk Nial erat, Niall membalas pelukannya dengan erat. Mereka tidak mau melepaskan pelukannya.
" miss you so much." Ashila berkata disela pelukannya, Niall mengangguk dan mengusap puncak kepala Ashiila lembut.
"Ayo kita makan." Niall melepas pelukannya dan mencium pipi kanan Ashilla. Ashila terkekeh seraya mengambil kopernya.
"Kau ini,tidak berubah." Niall mengandeng lengan kanan Ashilla."Tunggu,berikan kopernya biar aku yang membawa."
Ashilla menggeleng tidak mau memberikannya kepada Niall.
"Kau ini,sama saja." Ashilla terkekeh dan masuk kedalam mobil Niall.
Selama di perjalanan,mereka tidak henti-hentinya mengobrol tentang segala hal. Ashilla sangat merindukan momen ini, menatap langsung mata biru laut dan senyuman indahnya. Begitu juga dengan Niall, mendengar suaranya dan mata cokelatnya. "Kita sudah sampai!" Ashilla menoleh kearah rumah makan yang ada di samping sebelah kanannya.
"Aku tahu kau akan membawaku kesini."
Ashilla keluar dari mobil dan berjalan bergandengan dengan Niall,mereka menyadari para paparazzi sudah mengikuti mereka sejak mereka berada di bandara. Namun,mereka tidak peduli yang paling penting mereka bisa bertemu lagi setelah beberapa tahun silam.
"Jadi,bagaimana keadaan yang lainnya?" Ashilla bertanya setelah suapan pertamanya ia telan.
"Baik,mereka sedang mempersiapkan pernikahannya. Harry dengan Kendal akan menikah tiga hari lagi, liam dengan Cheryl akan menikah satu minggu lagi, Louis dan Daniel akan menikah lima hari lagi."Ashilla terbatuk mendengar penjelasan Niall yang satu ini, Ia langsung meminum satu gelas air putih yang telah disediakan sebelumnya. "Zayn?" Niall mengangkat alisnya sebelah dan menepuk jidatnya keras-keras."Aku lupa kalau Zayn besok akan menikah dengan gigi! Dan,kita harus datang ke acara pernikahannya."
"Tentu saja, tapi sayangnya aku tidak bisa. Karena,baju-baju yang ada di dalam koperku tidak ada gaun untuk pergi ke pesta pernikahan." Ashilla menjawab dengan sangat santai dan melanjutkan santapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best School [Completed]
FanficAshilla Maudy. Gadis Indonesia yang pandai bermain piano,terpilih menjadi salah satu murid di program idolanya onedirection. Program Ini program sederhana. Mereka,para peserta menjadi murid dari 4 pria tersebut. Ashilla tidak menyangka pada akhirnya...