7

3.2K 52 2
                                    

*Cal is smoking*

Aku masih hidup guys, cuma late update aja *tariknafas*

***

RAYANNE POV:

Kami sudah 3 hari disini, dan kuhabiskan dengan berjalan-jalan sendiri seperti gadis hilang.

Aku menolak semua ajakan teman-teman. Tidak, aku tidak bisa melakukannya lagi. Terutama dengan Harry. Aku masih sakit hati dengan perlakuan kasarnya padaku, dan setelah itu Harry pun berlagak seakan-akan tidak pernah ada yang terjadi diantara kita-menyebalkan.

Aku tidak mau berurusan dengan dia lagi. Cukup sekali. Dari situ, aku tahu bahwa aku bukanlah orang yang cocok dengan Harry. Laki-laki itu terlalu bebas dan tipe one night stand, sementara aku sangat sensitif dan bisa meracau seperti burung ketika disakiti.

Anyway, hari ini adalah hari baru. Aku turun ke meja makan dan mengambil beberapa potong roti bakar dan mengolesinya dengan selai strawberry. Aku tidak repot-repot untuk duduk bersama yang lainnya dan mendengarkan rencana-rencana liar mereka tentang hari ini. Aku langsung minggat keluar dengan piring roti bakarku.

"Mau sampai kapan kabur seperti itu?"

Aku menoleh cepat saking kagetnya sampai hampir patah leherku rasanya. Luke berjalan dibelakangku dengan secangkir kopi, wajahnya datar.

Aku duduk di rerumputan depan villa, dan Luke mengikuti.

Sejenak kami tidak mengatakan apa-apa. Diam-diam kulirik dia dari balik rambutku. Luke terlihat sangat santai meminum kopinya.

Luke Hemmings bukan seorang yang ramah, tapi setidaknya dia tidak segila teman-temannya. Maksudku-dia cukup pendiam. Atau itulah yang memang kulihat. Luke tampan. Benar-benar tampan.

"Apa yang kau pikirkan?"

Aku terkejut mendengar Luke yang bertanya tiba-tiba.

Dengan gugup aku mengangkat bahu, dan mengedik kearah roti bakarku yang tinggal setengah.

Luke mendesah dan memandang lurus kedepan, kearah hamparan pantai yang bermandikan cahaya matahari. "Aku tidak tahu apa yang Zayn iming-imingi padamu sampai kau mau ikut kesini."

Aku terhenyak, sejenak berush memahami perkataan Luke. Apa... Apa maksudnya-apa dia pikir aku tidak ingin berada disini?

"Aku-" aku menoleh kearahnya dan menggeleng kuat-kuat. "Dengar-ini tidak seperti yang terlihat! Aku benar-benar ingin kesini, bersama Zayn dan yang lainnya."

"Jadi... Mengapa kau selalu cemberut dan menjauh?"

Aku menggigit bibir bawahku. "Aku hanya merasa tidak cocok dengan gaya kalian, kau tahu."

Luke tertawa datar, yang membuatku bingung apakah harus ikut tertawa bersamanya atau diam saja.

Aku memainkan pasir dibawahku dengan ujung jari. "Kalian juga terlihat... Berbeda."

Kali ini Luke benar-benar tertawa. "Aku tahu maksudmu. Cal dan Harry agak mengintimidasi, yeah."

"Apa mereka sudah seperti itu sejak dulu?" Gumamku.

"Aku tidak tahu. Mungkin ya. Mungkin tidak. Cal terkenal dengan motto Teenage Dirtbag-nya, itu sudah lama sekali. Dan Harry... Well, dia bajingan."

Aku menggigit bibirku. "Bajingan bagaimana?" Aku tahu harusnya aku tutup mulut saja, tapi aku penasaran dan ingin mendengarkan kebenaran dari mulut sahabatnya sendiri.

EnchantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang