11

2.1K 60 3
                                    

Song for this chapter adalah Versace On The Floor by Bruno Mars! (:

*

RAYANNE POV

Aku mengamati pantulanku di cermin. Sundress ini mungkin berlebihan. Apa seharusnya aku pakai jeans dan kaos saja? Atau aku pilih dress yang lebih panjang? Tapi aku suka dress ini. Dress berlengan yang mencapai atas lututku, berwarna putih dengan motif bunga matahari. Tidak terlalu resmi, tapi juga tidak terlalu kasual. Harry tidak memberitahu dan tidak mau memberitahu kemana dia akan membawaku pergi, jadi cukup sulit untukku memilih outfit yang cocok.

Yah, biarlah. Aku akan memakainya.

Aku melihat keatas, kearah makeup sederhana yang kupulas di wajahku. Bibirku berkilau pink karena lipgloss, dan aku memakai ekstra maskara. Kuharap aku tidak kelihatan lucu. Well, jika dipandingkan dengan Cal, aku pasti plain sekali.

Kulirik jam dinding kamarku. Pukul 7 tepat. Seharusnya Harry sudah sampai.

Kusambar clutch ku dan mengunci pintu kamar sebelum berjalan ke jendela dan membukanya. Aku merasa seperti anak nakal dengan menyusup keluar seperti ini. Tapi pasti mom, dad, dan Zayn (terutama Zayn) akan mengamuk jika aku pergi malam-malam tidak jelas. Walaupun Harry adalah teman Zayn, aku ragu dia akan memperbolehkanku pergi. Apalagi dia tahu Harry dan Cal memiliki sesuatu.

Hp ku berdenting dan pesan dari Harry muncul di layar.

Harry: i am here ;)

Perutku campur aduk.

Dengan tarikan nafas panjang, aku memanjat keluar jendela dan dengan hati-hati meniti atap sebelum menuruni tangga lipat tersembunyi yang sudah ada disana sejak kami pindahan. Aku menapak tanah dengan bebas, dan berjingkat-jingkat menuju jalan kompleks. Aku bisa melihat mobil Harry yang berada beberapa meter dari rumahku.

Kubuka pintunya dan masuk, duduk di passenger seat paling nyaman yang pernah kududuki.

Aku hampir ngiler melihat penampilan Harry malam ini. Dia mengikat rambutnya man bun. Kemejanya tipis, hampir transparan, dengan 2 kancing teratas terbuka dan lengan tergulung. Dia memakai ripped skinny jeans seperti biasa dan boots.

"h.. hai." Jangan bersikap bodoh, Ray!

"hai." Cengiran Harry sangat lebar sehingga aku bisa melihat setiap gigi putihnya yang berderet rapi. Mata Harry mengembara tubuhku dari atas sampai ke bawah, dan aku merasa tidak nyaman. Bagaimana kalau dia pikir aku jelek?

Tiba-tiba tangan Harry melingkari pinggangku dan menarikku kearahnya. Hati-hati aku melangkah untuk duduk di pangkuannya. Kami berdua nyengir dan dia mengusap-usap rambutku.

"gorgeous." Bisiknya, dan menarik wajahku mendekat.

Seluruh organ di tubuhku seperti berteriak YES! YES RAY! Begitu bibir kami bersentuhan, karena aku sudah merindukan ini sejak lama. Bibir lembut Harry mengapit bibir bawahku dan menariknya lembut. Lalu lidahnya menyapu bibirku, yang kusambut dengan senang hati. Detik berikutnya lidahnya sudah berada di mulutku dan lidahku berada dimulutnya.

Ciuman ringan tadi langsung berubah menjadi ciuman super panas. Tangan Harry mengusap-usap pahaku sementara tanganku membuka kancing kemeja tipisnya perlahan-lahan. Kurasakan benjolan dibawah bokongku dan aku ingin menyeringai.

Kuposisikan diriku di bagian jeans Harry yang menonjol lalu pelan-pelan kugoyangkan pinggangku, menggesek selangkangan Harry. Dia melenguh dan menggigit bibirku keras.

EnchantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang