12

1.9K 59 9
                                    


CAL POV

Harry: maaf untuk tadi x

Aku menggigit bibirku untuk menahan senyuman yang hampir terbentuk ketika melihat pesan dari Harry pagi tadi. Aku tahu seharusnya aku marah dengan bajingan itu lebih lama lagi, tapi aku sudah sangat merindukannya. Ditambah dia tidak menginap ditempatku semalam, yang agak aneh karena dia selalu menginap, walaupun kami sedang bertengkar.

Wangi pancake dan waffle yang baru saja kubeli menyebar di mobilku. Aku akan menyiapkan sarapan untuknya dan kami akan normal lagi. Lalu kami akan bercinta sepanjang siang, mandi bersama, kemudian malamnya...

Pikiranku terputus begitu aku berbelok ke driveway Harry. Mobilnya ada dirumah, thank God. Aku mengecek penampilanku sekali lagi sebelum mematikan mesin dan melangkah keluar dengan makanan yang kubawa di tangan kanan.

Aku berjalan kearah pintu dan memutar kenopnya, tidak terkejut dengan pintu yang terkunci. Untungnya, aku punya kunci cadangan yang hampir terlupakan di mobil. Kami sama-sama punya kunci cadangan ke rumah masing-masing. It sounds creepy but hey, whatever.

Kubuka pintu tersebut dan melangkah masuk. Cahaya matahari menyelinap masuk dari sela-sela gorden yang masih tertutup. Tak ada tanda-tanda keberadaan Harry jadi pasti dia masih tidur.

Kugigit bibirku dan menuju kamarnya. Kutarik nafas sekali sebelum mendorongnya terbuka pelan.

Harry sudah bangun. Dia bertelanjang dada, sedang bersandar di headboard tempat tidur dan sibuk dengan ponselnya. Begitu keparat itu menyadari kehadiranku, aku tersenyum lebar dan hampir melangkah masuk ketika aku menyadarinya.

Ada orang lain di sebelah Harry. Tubuhnya terbungkus selimut, tetapi rambut cokelatnya terhampar di bantal yang digunakannya.

Ray.

Bajingan itu langsung melompat turun dari tempat tidurnya dan menuju kearahku, menarikku menjauh dari kamarnya kearah ruang tamu. Tangannya membekap mulutku sehingga aku tidak bisa mendampratnya.

"what the f uck!" seruku, menghempaskan cengkramannya yang cukup menyakitkan di lenganku.

"apa yang kau lakukan disini, Cal?!"

"aku kesini untuk berbaikan denganmu! Aku bahkan membawakanmu sarapan!" aku melempar plastik makanan ke dadanya, yang tidak ia tangkap sehingga mendarat di lantai. "aku tidak tahu bahwa kau sedang bersama pela—"

"kecilkan suaramu, dia akan terbangun!"

"oh apa aku peduli?!" aku maju selangkah sehingga wajah kami sangat dekat sekarang. Dadaku berdebar dengan sangat keras sekarang. Rasanya menyakitkan. Sangat menyakitkan. "kau tidak seperti ini, keparat!"

Tangan Harry melingkari pinggangku, yang langsung kutepis kasar. "apa maksudmu, Cal?"

"kau tidak seperti ini, Harry! Kau tidak membawa gadis random kesini, bercinta dengannya, dan membiarkannya menginap! Ya Tuhan, itu Rayanne Malik! Apa yang kau pikirkan?! Apakah kau... apa kau... dengan dia..." aku tidak bisa mengatakannya. Aku tidak bisa. Memikirkan bahwa Harry jatuh cinta dengan gadis itu... tidak. Seluruh tubuhku sakit.

"apa maksudmu, Cal?! Jangan aneh-aneh!" bajingan itu mengusap wajahnya frustasi. "dengar, aku tidak ada apa-apa dengannya, oke? Mengapa kau menjadi gila seperti ini? Sebelumnya kau tidak pernah mengamuk separah ini setiap kali aku tidur dengan gadis lain!"

Ini berbeda. Aku merasakannya, keparat.

"apa kau bercinta dengannya, Harry?"

"apa—belum." Suara Harry berubah rendah. "tapi aku akan."

EnchantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang