NOW

74 5 6
                                    

Ada foto dede Kenzo dimediaヽ('▽`)/

Gemassssss yaaa, calon calon cowo idaman Kenzo, mukanya cool gitu≧▽≦

**************

Tahun 2019,

"Tapi tan, kenapa sih orang tua ku gak pernah ngertiin aku. Selalu aku yang ngertiin mereka, mereka selalu ngelarang ini itu. Aku sebagai anak selalu berfikir, apa mereka gak percaya sama aku? Seharusnya mereka percaya dengan anaknya sendiri.

Aku iri tan dangan teman-temanku, mereka pergi main dan dibolehin, sedangkan aku engga. Saat teman-temanku punya pacar, aku engga boleh pacaran.

Padahal aku anak tunggal seharusnya mereka ngerti kalo aku butuh seseorang yang temenin aku. Sekarang aku udah remaja, aku anak SMA tan bukan anak kecil lagi," siswi itu terus mengutarakan keluh kesahnya kepada Wanita dihadapannya.

"Nak, kamu harus tau, gak cuma anak saja yang butuh dimengerti tetapi kadang sebagai orang tua juga butuh dimengerti anaknya. Kamu bilang kalau kamu yang selalu mengerti mererka? Tapi dengan kamu kesal dengan peraturan mereka itu kamu tidak mengerti mereka. Tidak ada orang tua yang tidak mempercayai anaknya, semua orang tua akan sangat mempercayai anaknya, bahkan ketika anak itu berbohong orang tua akan memilih percaya kepada anaknya. Apa yang kamu irikan dengan temanmu itu?," Tanya wanita itu dengan lembut. Tetapi siswi itu tampak bungkam, tidak bisa menjawabnya.

"Kamu iri dengan kebebasan mereka? Itu salah besar, kamu sangat beruntung jika orang tuamu sering melarang kamu pergi. Mau tau kenapa? Saat buah hatinya sedang jauh dari pantauannya, setiap orang tua akan khawatir. Mereka cemas akan keadaan anaknya, banyak pertanyaan yang mereka pikirkan.

Dimana anakku?

Sedang apa ia?

Bersama siapa dia bermain?

Apakah keadaannya baik-baik saja?

Mereka khawatir tanpa kamu tau. Setiap kamu pergi, tidak pernah lupa mereka berdoa untuk keselamatan mu, meminta kepada Tuhan untuk melindungi buah hatinya, agar dijauhkan dari segala kejahatan yang ada.

Saat mereka melarangmu berpacaran, mereka tidak mau kalau kamu salah memilih seseorang, karna mereka tau diusiamu sekarang adalah usia dimana anak-anak labil, bimbang untuk memilih yang mana benar atau salah, mereka gamau kamu disakiti. Apakah kamu memikirkan akan hal itu nak?."

Wanita itu terus bertanya dan memberi penjelasan kepada siswi yang sekarang sedang menunduk. Dengan gelengan pelan siswi itu menatap wanita didepannya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Engga tan, tante benar aku udah salah. Aku udah kesal dengan orang yang benar-benar menyayangiku, makasih ya tan sekarang aku gak mau ngebantah lagi. Sekarang aku jadi sadar apa yang mereka kasih itu untuk kebaikan aku sendiri," Ucap siswi itu dengan senyum mengembang.

"Iya sama-sama, sekarang kamu pulang dan ubahlah pola pikir kamu yang salah itu terhadap orangtuamu ya."

"Iya tan pasti!."

Wanita itu tersenyum melihat siswi itu keluar dari ruangannya. Tidak sedikit anak yang datang seperti siswi itu, banyak diantara mereka konsultasi mengenai hal yang sama, hal yang ering remaja alami.

Wanita itu memandangi sebuah foto anak kecil dimeja kerjanya dengan tatapan sayang. Wanita itu adalah Alexandra dengan gelar psikolognya, beberapa waktu lagi ia akan berhasil mendapatkan gelas s2 dan membuka konsultasi sendiri.

Tok tok tok

"Silakan masuk."

"Mommyyyyy," Teriak anak kecil yang berada digendongan seorang pria.

Can I? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang