Berandai-andai saat ujian nasional sebagai orang pinter enak juga haha::>_<::
Flashback sedikit nih yang waktu itu menghadapi UN. Btw dikasih semangat gak? Dukungan dari keluarga pasti dong, kalo dukungan doi dikasih gak?
Haha pasti engga kan? jomblo sihh π_π
#garongselamanya~~*****************
Hari ini ujian akan dimulai, dukungan demi dukungan diberikan kepadaku. Semangat dari keluarga adalah obat yang paling ampuh.
Aku tidak akan mengecewakan keluargaku, mereka sudah banyak membantuku dan Bram, dan yang utama aku akan membuat bangga kedua orangtuaku disana. akan ku buat mereka tesenyum bahagia saat melihat ku dan Bram berhasil meraih impian kita berdua.
"Semangat ya kak, jangan lupa baca doa biar apa yang lo pelajarin gak akan lupa, jangan nyontek, percaya sama kemampuan lo sendiri, dan percaya Tuhan bakal bantu saat lo kebingungan. Tuhan akan bantu karna usaha lo kak.""Iya Bram thanks ya, doain gue ngerjainnya lancar."
"Always sist."
******
Ternyata sekolah sudah ramai dengan teman-teman seangkatanku, walau tidak seramai biasanya karna saat Ujian Nasional murid-murid kelas 10 dan 11 diliburkan.
Pasti ada yang datang saat masih gelap karna ingin belajar disekolah lagi untuk mengulang materi yang sudah dipelajari semalamnya.
Seperti biasa saat ujian aku dan Kenn tidak berkomunikasi agar tidak mengganggu proses belajar, mungkin satu atau dua pesan yang kami tukar hanya untuk memberi kabar selebihnya tidak.
"Xa!!."
"Ish ngagetin aja sih lo Mou."
"Hehehe sorry ruang kelas kita sebelahan nih, nanti pas istirahat gue keruang lo ya."
"Siap, yaudah gue masuk dulu."
Aku duduk dibarisan depan, jujur aku tidak terlalu suka duduk dibarisan itu. Bukan karna ingin nyontek atau takut ketauan kerja sama dengan teman tapi rasanya terlalu tegang entah mengapa.
Kringg...kring... bel masuk udah bunyi, sebentar lagi pertarungan akan dimulai.
Kertas soal dan jawaban sudah dihadapan ku, sebelumya tidak lupa aku berdoa kepada Tuhan untuk meminta bantuanNya.
Aku bersyukur saat mengerjakan soal Biologi ini tidak ada hambatan, hanya mungkin ada beberapa soal yang sulit dipahami.
Tapi itu tidak masalah, aku lebih mengutamakan soalnya aku bisa dan baru akan memahami soal-soal yang tidak dimengerti.
Tidak sia-sia aku belajar ekstra, banyak materi yang keluar dalam ujian ini, jadi tidak terlalu sulit untuk mengerjakannya. Dengan teliti aku menjawab soal-soal ini.
Waktu tersisa sedikit lagi, tapi aku masih belum mengerjakan 5 soal lagi, tapi sepertinya aku mempelajari materi soal ini tapi kenapa bisa lupa.
Berkali-kali aku ulang membaca soalnya dan akhirnya dapat menjawab, tersisa 2 soal lagi, dan pengawas sudah mulai mengintruksi bahwa waktunya akan segera habis.
Bisa kudengan kepanikan teman-teman seruanganku, mungkin mereka sama sepertiku masih ada beberapa soal yang belum terjawab.
"Ayo Lexa berfikir, materi ini sudah kamu hafal!!!" pekik ku dalam hati.
"Akhirnya selesai juga," dengan perasaan lega, lexa kembali memeriksa lembar jawabannya lagi agar tidak ada yang belum dijawab.
-----
"Yay, akhirnya selesai," suara Mou yang menggelegar memenuhi kamarku.
Tepat hari ini Ujian Nasional selesai, pulang sekolah Mou langsung ingin ikut pulang denganku, dengan alasan ingin cerita tentang apa yang ia rasakan selama ujian berlangsung.
"Iya, akhirnya selesai juga. Semoga kita dapet jalur undangan Mou."
"Amin ya Tuhan... Oh iya omong-omong lo mau ke univ mana?," tanya Mou.
"Gue mau ke Unpad nih, semoga dapet jalur undangan kesana. Lagi pula gue denger alumni disekolah kita banyak yang masuk sana, jadi kemungkinan besar bisa keterima. Kalo lo mau ke univ mana?."
"Doain ya xa gue mau ambil ITB jurusan ahli gizi."
"Wih keren, iya semoga lo dapet ptn kesana ya, Amin."
Aku dan Mou banyak bertukar cerita, bagaimana hari saat ujian berlangsung, Mou juga cerita ada teman seruangannya yang ketahuan membawa contekan, ckck aku yakin orang itu tidak belajar dan tidak percaya dengan kemampuannya sendiri.
Dan Mou jiga memberitahu bahwa saudaranya Adit, sahabatku itu akan meneruskan pendidikan disalah satu universita disurabaya, yaitu Institut Teknologi Surabaya (ITS) dengan jurusan Teknik Sipil. Semoga saja impiannya itu tercapai.
"Kenn kuliah dimana xa?," tanya mou tiba-tiba, pertanyaan itu menyadarkan aku kalau aku lupa untuk menanyakan ke univ mana yang ia pilih.
Astaga kenapa aku bisa lupa.
"Gatau Mou hehe, gue belom tanyain. Lupa."
"Ish gimana sih lo, masa gatau pacar sendiri nanti mau lanjutin kemana!."
"Yailah namanya juga orang lupa kan gak inget Mou."
"Ndass mu." Mungkin nanti aku akan menanyakannya saat mengirim pesan.
"Lexa, hubungan lo gimana sama Kenn?."
"Baik, kenapa?," Aneh gak biasanya ia menanyakan hubunganku.
"Gapapa nanya aja, bagus deh kalo baik-baik aja, eh gue pulang dulu ya udah sore nanti takut mama gue cariin."
"Oke, hati-hati bawa motornya."
Hasil kelulusan akan secepat mungkin dibagikan. Aku gelisah,takut jika hasilnya mengecewakan.
Semua keluargaku mempercayai sepenuhnya bahwa aku bisa, sangat sedih jika nanti hasilnya akan mengecewakan mereka.
Aku tidak sabar ingin melihat hasilnya. Sampai sekarang aku masih membayangkan bagaimana kehidupanku saat kuliah nanti, apakan aku akan diterima dilingkungan baru atau tidak,
apakah aku bisa mengikuti pelajarannya?
Apakah aku bisa mencapai sarjana?Apakah Kenn benar akan datang saat aku diwisuda nanti?
Pertanyaan-pertanyaan itu kini memenuhi pikiranku. Semoga takdir sedang berbaik hati nanti
.
Tok... tok... tok..."Lexa, nenek masuk ya."
"Iya ne masuk aja, pintunya gak lexa kunci kok," Sosok nenek yang sangat ku sayang masuk, duduk disampingku.
Mungkin ia ingen menanyakan seputar ujian yang beru saja selesai.
"Kenapa nek?."
"Nenek Cuma mau tau, gimana ujiannya? Apakah kamu bisa mengerjkannya?."
"Puji Tuhan nek, aku bisa."
"Iya nenek yakin kamu anak yang cerdas, persis seperti mama kamu. Dulu mamamu selalu dapat peringkat 1 dikelas kadang peringkat 2 atau 3 jika mamamu sedang malas belajar." senang rasanya menuruni kelebihan mama.
"Amin ne, doain ya nek semoga hasil yang nati keluar memuaskan."
"Selalu sayang, nenek selalu mendoakan yang terbaik buat cucu cucu nenek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I? [COMPLETE]
القصة القصيرة[WARNING!!] Receh banget ini. Aku cuma perempuan biasa yang akhirnya menemukan laki-laki yang membuatku merasa sangat istimewa.