Pertarungan

96 16 2
                                    

Part yang ini bakal lebih ngebosenin banget dari sebelumnya hehe

lewat juga gapapa sebenernya duhh, maaf yaa ini masih belajar buat ngembangin ceritanya:(

Susah juga ya ternyata buat cerita *sad*
Semoga suka deh sama part yang ngebosenin ini *muka mupeng*

Lafff u guys ;)

*****************

Alexandra

Aku dan Mou sedang berada dikantin, kami menikmati makan siang sambil berbincang tentang materi apa saja yang akan dipelajari untuk ujian.

Waktu berjalan sangat cepat, sepertinya baru saja aku masuk sebagai murid baru pindahan dari jakarta tapi tidak lama akan ada ujian sekolah dan disusul dengan ujian nasional setelah itu kami para murid kelas 12 akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Aku dan Mou selalu saja membahas pelajaran, pelajaran dan pelajaran, mungkin kamu akan bosan jika menjadi aku tapi demi prestasi yang tinggi apa boleh buat.

Moupun juga sama sepertiku yang fokus pelajaran didekat-dekat ujian seperti ini, ia tidak mau mendapatkan nilai yang tidak memuaskan.

"Xa, sumpah materi yang tadi dikasih jelasin Bu Oca susah banget gila."

"Iya, tadi materi yang paling susah kata BuOca juga."

"Pokoknya di materi ini harus belajar keras nih dari materi lainnya."

"Iya bener, yaudah cepet abisan makanannya. Gue mau balik langsung kekelas nih tadi ketinggalan nyatet."

"Iya, lu aja belom kelar udah nyuruh gue cepetan."

"Hehehe maaf."

Aku dan Mou langsung kekelas saat makanan habis. Sebenarnya akhir-akhir ini aku, Mou dan Adit sudah jarang berkumpul, kalian pasti tau apa alasannya.

Ujian yang ada didepan mata adalah alasannya, kami sibuk belajar dirumah masing-masing, tidak ada waktu untuk bersantai-santai ria lagi karna disekolah pun ada pelajaran tambahan untuk murid kelas 12 yang akan menghadapi ujian sekolah dan ujian nasional.

Semua murid pasti menginginkan nilai terbaik, aku pastikan tidak ada murid yang mau mendapatkan nilai yang buruk. Tidak akan ada disekolah manapun!

Dan setelah semua ujian diselesaikan, perpisahan menunggu. Berpisah dengan teman-teman seperjuangan, teman yang gokil, tidak akan ada lagi masa-masa SMA saat nanti kuliah, tidak akan ada lagi teman yang sama saat nanti kuliah, pasti semua memiliki tujuan universitas yang berbeda-beda. Mungkin ada beberapa yang sama tapi tetap saja pasti berbeda dengan masa SMA.

**********

Waktu semakin kejam, ia sangat cepat menjalankannya sampai-sampai besok Ujian sekolah sudah belangsung.

Malam ini aku belajar untuk pelajaran ujian besok, sebelumnya tak lupa aku mengabari Kenn kalau beberapa hari kedepan mungkin kita akan jarang berkomunikasi karna aku akan fokus untuk ujian dan kenn mengerti iapun akan fokus dengan ujian juga agar mendapatkan nilai yang memuaskan.

Bersyukur Tuhan memberikan daya ingat yang baik, jadi aku tidak kesulitan saat mengafal materi ujian besok. Aku kira sudah cukup aku belajar malam ini, waktu sudah menunjukan jam 10 malam dan aku segera tidur, aku tidak mau terus-menerus otaku bekerja sampai larut, otakku juga butuh istirahat.

Tak lupa sebelum tidur aku berdoa, meminta pertolonganNya untuk besok manghadapi Ujian Sekolah.

Bulan sudah berganti dengan matahari, Lexa sudah bangun dari tidur lelapnya. Ia pun sudah bersiap-siap lebih awal untuk belajar sebentar agar tidak ada materi yang terlupakan.

Hari ini ujian berlangsung, lexa bersama Dannish menuju sekolah. Lexa yakin bahwa nanti ia akan lancar mengerjakan soal-soal yang ada dikertas ujian, usahanya saat belajar tidak akan sia-sia.

Dan yang pasti ia juga yakin bahwa ia dan adiknya bisa membanggakan keluargan, dan membuat mereka bangga.

Perasaannya tidak terlalu tegang, karna dulu orangtuanya selalu berpesan kalau jangan tegang dan jangan menjadikan saat ujian beban agar lancar mengerjakan ujiannya.

Ia akan terus mengingat pesan itu, semangatnya bertambah saat mengingat senyum kedua orangtuanya diatas sana kalau ia berhasil mendapatnya nilai yang memuaskan.

-----

Waktu ujian tiba, Lexa dengan tenang mengisi lembar jawaban. Sesekali keningnya bertautan karna mengingat materi yang tidak terlalu ia hafal diluar otaknya. Berbeda dengan teman-teman sekelasnya, beberapa ada yang frustasi karna mungkin soal yang sulit dan mereka tidak serius belajar, adapula yang mencontek catatan yang sudah disediakan sebelum ujian.

Mungkin anak-anak yang mencontek berfikir kalo jujur ia akan mendapat nilai jelek, karna sekarang kejujuran kalah dengan nilai yang bagus tapi tidak tahu mengerjakan dengan jujur atau tidak.

Terlalu banyak generasi bangsa yang salah pengertian, seharusnya mereka tetap jujur saat ujian karna apa yang ia perbuat walaupun mendapatkan nilai jelek kejujuran akan dibalas saat sudah diakhirat.

Hal ini selalu ada setiap ujian seperti adat istiadat mencontek dari generasi sebelumnya. Seharunya generasi sekarang jangan meneruskan apa yang sudah dilakukan generasi sebelumnya tapi yang harus dilakukan adalah meneruskan yang baik dan menjadi generasi pelurus bangsa juga untuk meluruskan apa yang sudah melenceng menjadi lebih baik.

Tapi kenyataannya sebagian besar murid-murid diIndonesia tidak sadar kalau hal itu dapat merusak generasi bangsa lainnya karna dijadikan contoh nyata di kehidupan.

Ulangan-ulangan selanjutnya dilewati Lexa, ia yakin ia bisa, karna ia percaya akan kemampuannya sendiri. Sampai hari terakhir ulangan, Lexa sangat lega, tinggal menghitu hari kapan nilai itu akan dibagikan.

Perjuangannya tidak berhenti sampai sini, masih ada Ujian Nasional yang akan menyambutnya dengan teman-teman seangkatannya. Anak-anak kelas 12 sangat belajar ekstra, mereka semua menyiapkan untuk bersaing mendapatkan ptn.

Walau ada juga murid yang agak santai mungkin memang memilih untuk ke universitas swasta tanpa memikirkan jalur undangan.

-----
YANG BOSEN MAH DIKIT AJA ;)

Can I? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang