Secret

108 14 5
                                    

Kenn

Perkataan mama selalu teringat, bagai angin yang membisikan setiap hari.

Flashback on**

"Lulus SMA nanti kamu lanjut kuliah diLondon ya Kenn."

"Loh kenapa jauh banget? Kan di Indonesia juga masih banyak unversitas yang bagus."

"Iya mama tau, tapi kamu lanjutin kuliah disana karna kita bakal ngelanjutin hidup juga kesana, sekalian untuk pengobatan papa kamu."

Flashback off**

Perbincangan dengan mama waktu itu membuatku selalu bimbang. Tidak mungkin juga menolak, karna itu demi kesembuhan papa.

Apa aku harus memberitahu Ale?

Tapi aku tidak mau membuat ia kepikiran, aku tidak ingin melihat ia sedih. Sepertinya lebih baik aku tidak memberitahunya, sambai akhirnya aku balik keIndonesia menjadi orang sukses, mendatangi Ale dan segera melamarnya, ini akan menjadi kejutan terbesar untuk gadisku itu.

Aku tau banyak resiko yang akan terjadi, entah ia akan bersama pria lain, atau ia tetap menunggu hari dimana aku akan datang dengan kesuksesan yang aku raih untuk membangun masa depan yang baik untuk kita berdua.

Semoga resiko kedua lah yang akan terjadi nanti.

*******

Hari ini aku sudah berjanji untuk menjemput Ale untuk berjalan-jalan, sekedar bersantai untuk mengistirhatkan otak karna ulangan yang baru saja selesai.
Aku berencana mengajaknya ke sebuah taman, entah aku sangat ingin membawanya kesana.

"Wahh ada Kenn, ada apa ya dateng sore-sore begini kerumah nenek?."

"Iya ne ini Kenn mau jemput Ale soalnya udah janji mau pergi."

"Oalah, ternyata ada yang sedang jatuh cinta dengan cucu nenek nih," Goda nenek lestari

"Ah si nenek bisa aja."

"Yasudah kamu masuk aja, panggil sendiri saja ya, nenek kakinya lagi sakit."

"Iya nek gapapa, Kenn masuk ya nek."

Saat ingin mengetuk pintu Ale, si empunya pintu sudah membuka terlebih dahulu ternyata. Gadis itu sangat lucu dengan ekspresi kagetnya tadi.

"Kenn ih ngagetin aja sih lo, untung gue gak jantungan."

"Lagian baru mau ketok pintu, elonya udah buka. Yaudah yuk berangkat biar pulangnya gak kemaleman."

Aku dan Ale pergi ketempat yang masih aku rahasiakan, sebelumnya kami sudah berpamitan kepada nenek Lestari.

******

Sepanjang perjalanan Ale tidak berhenti bertanya, kemana kami akan pergi. Aku sebenarnya ingin memberi tau tapi melihat ekspresi penasaran Ale memalui spion motor sangat lucu jadi aku mengurungkan niat untuk kasih tau tujuan kami.

"Aaaaaaaaa, Kenn omigatttt ini keren banget," pekik Ale senang.

"Ish biasa aja kali, barisik tau teriak-teriak gitu, untung sepi kalo rame nanti disangka ngajak orang gila gue."

"Mati lu Kenn, nyebelin banget. Ini serius tempanya keren, tamannya bagus, bersih juga gak ada sampah, bunga-bunganya juga cantik warna-warni gitu," Puji Ale dengan tatapan kagum dengan pemandangan yang ada dihadapannya.

"Iya cantik bunganya, tapi tenang masih cantikan lo ko."

"Halah gombel mulu."

"Gembel kali ah."

Can I? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang