Part 31 • FINALLY TEMENAN

441 18 1
                                    

KRINGGG
YEAYY! IT'S TIME TO GO HOMEE

Aku pun langsung membereskan buku-buku ku dan menaruhnya ke dalam loker.
Kemudian, aku mengambil jam tangan digital ku dan memasukkannya ke dalam kantong jas sekolahku

Iya. Waktu pagi-pagi aku mau ambil buku dari loker, ehhh.. ada jam ku di situ.
Aku gak pernah taruh di sana loh. Aku aja gak pernah bawa jam itu ke sekolah. Atau aku lupa? Entahlah.

Setelah menuruni tangga dan keluar pintu gerbang, aku melihat seorang wanita sedang menunggu seseorang di depan dengan motornya. OH. AKU TAU. CICI YANG NYELAMATIN AKU KAN ITU? Maaf lupa namanya.

Aku pun agak mempercepat langkahku dan melambaikan tangan saat cici itu melihatku

"Cici ngapain di sini?"

"Aku mau nanya tentang jam kamu itu"

"Oh.. kok cici tau aku sekolah di sini?"

"Waktu kamu di depan rumah kamu yang lama kan kamu pakai seragam sekolah ini. Siapa sih yang gak tau seragam sekolah elite hahaha."

"Gak juga lah ci."

"Kamu ikut cici dulu deh. Jangan ngobrol di sini"

Aku pun akhirnya naik ke motor dan mencari tempat yang pas untuk ngobrol, akhirnya kami pun ke tepi sungai yang dekat sekolah

Enak loh di sana.. tempatnya luas, enak untuk duduk-duduk di rumput sama teman-teman, banyak pohon tinggi juga di sana. Disediakan bangku taman juga di sana. Ini sejenis taman umum yang dibuat oleh pemerintah. Sebelumnya ini hanya ada rumah-rumah kumuh di tepi sungai, tapi sudah digusur dan sungai pun sudah dibersihkan. Jadi asri dehh.

"Jadi?"

"Jadi apa?"

"Jam kamu, udah diliat-liat blom"

"Ohh.. kemarin ilang loh ci" jawabku dengan mata yang agak melotot karena seru bercerita

"HAH IYA? TRUS?"

Aku pun mengambil jam itu dari saku jasku dan memperlihatkannya, "Tiba-tiba muncul di loker aku ci. Padahal aku gak pernah bawa ke sekolah. Seinget aku."

Cici itu pun mengambil jam itu dan mengamatinya, "Kamu gak pernah bawa ke sekolah?"

"Gak."

Cici itu pun mengeluarkan suatu alat yang aku sendiri gak pernah liat. Lalu dia pun meng-scan jam itu. Aku agak norak sih waktu liat itu. Entah cici ini yang kecanggihan atau aku yang kekudetan.

Titttt

Benda itu pun berbunyi dan mengganti lampu warna hijau nya jadi merah.

Wow.

Cici itu pun merubah raut wajahnya dan langsung mengambil baut kecilnya di motor.
Lalu.. dia merombak jam canggihku.
Mau diapain.

Cici itu pun mengambil sesuatu benda kecil di dalam jam, "ada alat pendeteksi di sini".

"Hah?"

"Iya. Kamu jangan gampang percaya sama temen-temen kamu yah."

"Kenapa?"

"Keliatan kerjanya masih serabutan. Pasti yang masang anak sepantaran kamu."

"Gimana caranya dia ambil jam aku? Trus.. ngapain dia naro alat deteksi di situ. Emangnya aku sepopular itu apa sampai ada orang yang mau tau aku dimana aja."

Cici itu pun tertawa

"Kamu beneran gak pernah bawa ke sekolah kan?"

"Gak."

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang