Part 43

707 9 4
                                    

Setelah prom night terakhir mereka, pertemuan terakhir mereka, mereka pun memulai kehidupan baru di kampus mereka masing-masing. Mereka juga sibuk dengan dunia masing-masing, apalagi Katy yang gak bisa di-contact.
Dan untu Katy, walaupun dia sudah banyak bertemu dengan beberapa pria lain, dia belum bisa merasa cocok seperti bersama Percy. 5 tahun kemudian, dia pulang ke Indonesia dan mulai bekerja di perusahaan ayah-nya.
3 tahun kemudian..

***

Wah. Sudah jam 10 malam dan aku baru sampai di rumah sehabis bekerja dengan tugas yang menumpuk. Udah hari ini dimarahin atasan lagi gara-gara ngilangin dokumen. Atasannya teman papa lagi. Emang sih aku kan anaknya ceroboh.

By the way sekarang aku kerja di perusahaan papa setelah kuliah di Ausi dan sekarang aku sudah menjadi managernya. Gak mungkin kan aku kerja jadi penemu teknologi super canggih seperti papa dan teman-temannya. Karena emang aku ga bakat di sana haha. Aku kerja di sini dari bawah dan ga memanfaatkan title "anak bos" agar aku sendiri pun bisa mengerti cara kerjanya dari yang tersimple sampai yang tersulit.

Aku juga baru mendirikan usaha sendiri. Yaitu restoran dengan konsep fine dining. Biasanya di sela-sela pekerjaanku jadi manager, aku menyempatkan diriku untuk mengurus restoran dengan cara chatting dengan kepala restoranku sehingga aku tidak perlu repot sering-sering ke sana. Tapi memang sulit sih bagi waktunya. Tapi untungnya kepala restoranku bisa bekerja dengan sangat baik, tanpa aku perintahkan pun dia sudah punya inisiatif sendiri.

"Kamu kapan punya pacar Kat. Udah 25 tahun juga." Ucap mamaku yang sedang duduk di ruang tamu bersama ayahku yang menonton "Peri Van Java".

"Aish.. pacar mah pikirin nanti aja. Yang penting kerja dulu deh" ucapku sambil menaruh blazer-ku ke tempat cuci.

"Itu si Jonathan? Emangnya kamu ga cocok sama dia?" Tanya papaku

"Ga. Terlalu playboy dia. Semua cewe dia godain."

"Si Marcell?" Tanya mamaku

"Ga. Terlalu cipe. Masa aku beli aqua aja trus lupa bawa duit, dia nyuru aku jualan pensil yang stok di tasnya. Ga normal tu orang." uacpku agak keras sembari menaruh tas ke dalam ruang pakaianku dan membereskan isinya.

"Si Juan?" Tanya papaku balik

"Terlalu bawel dia. Bisa overdosis panadol kalau denger dia ngomong."

"Si Vito?" Tanya mamaku

"Ah ga ah. Anaknya super duper berantakan. Pas aku ke rumahnya mau nganterin tugas.. semua baju, celana dalem, kertas-kertas berserakan di lantai." jawabku sambil melepas pakaianku dan menggantinya dengan baju tidur.

"Jadi gaada yang cocok?"

"Ga." balasku sambil keluar dari ruang pakaianku dan berjalan ke kamar tidurku.

"Bye guyss.. mau tidur dulu ya." ucapku sambil menutup pintu kamarku.

Aku pun langsung menjatuhkan diri ke kasurku sembari berpikir. Kenapa nama Josh ga disebut sih.

Ya pastilah Katy. 8 tahun yang lalu, ketika aku baru sampai di bandara Ausi, HP ku dicopet karena aku taruh sembarangan karena sedang mencari dompet di tasku. Itu sial banget sih. Abis itu, aku pun beli HP baru di sana. Dan yang kuingat hanya nomor ayah dan ibuku. Dan mereka tidak ada yang simpan nomor teman-temanku. Entah mengapa. Ah ya sudahlah, aku juga mau fokus belajar di sini biar bisa lulus cepat dan bisa ketemu Percy dan yang lain.

Setahun kemudian setelah aku sampai di Ausi.. saat aku sedang browsing di internet, ada kabar yang mengejutkan muncul di layarku. Percy sedang ciuman dengan artis lain dan itu pun membuatku sangat panas dan sedih. Harusnya saat itu aku tidak browsing internet sehingga aku gak bakal tahu berita yang membuatku sangat stress. Aku pun coba melupakan itu dan semakin menyibukkan diri dengan belajar. Bahkan aku takut untuk membrowsing lagi kalau kalau ada berita yang bisa membuatku semakin stress.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang