Chapter 22

8.7K 522 31
                                    

Hari ini baekhyun pulang kembali ke apartementnya, setelah 3hari dirawat dirumah sakit. Baekhyun pulang diantar oleh kedua sahabatnya.

''Baek, kau sudah benar-benar pulih kan? Aku tidak ingin saat kau kembali ke apartementmu kondisimu belum sepenuhnya pulih?!'' Tanya luhan cemas

Baekhyun tersenyum lembut kearah luhan. Ia senang, karena sahabatnya ini sangan memperhatikan kondisinya.

''Ne lu.. gwenchanayo'' Jawab baekhyun

Setelah semuanya beres. Kyung segera membawa koper baekhyun, sedangkan luhan mendorong kursi roda baekhyun menuju lobby.
Mereka mengantar baekhyun menggunakan mobil luhan.

Selama diperjalanan pulang, ketiga sahabat ini tak henti-hentinya bergurau. Sampai tak terasa mereka sudah sampai di basement apartement baekhyun. Ketiganya segera turun, lalu menuju lift.

Saat sudah didepan pintu apartement, baekhyun menarik napas panjang sebelum memencet passwordnya.
Saat pintu terbuka, luhan dan kyungso terkejut melihat keadaan ruangan yang tampak seperti kapal pecah. Sementara baekhyun, baginya sudah biasa meliha keadaan seperti ini.

''Omo! Lihatlah ini tampak seperti kapal pecah'' seru luhan

''Ne baek, apa kau tidak terkejut melihat ini semua'' sahut kyungso

''Haha.. aku sudah biasa kyung, lu'' jawab baekhyun santai

Baekhyun segera menyuruh kedua sahabatnya duduk.

''Masuk dan duduklah disitu. Aku akan mengambil kan minuman'' kata baekhyun

Luhan dan kyungso segera duduk. Karena mereka merasa cukup lelah. Sebelum beranjak ke dapur, baekhyun terlebih dulu mengambil kopernya yang tadi dibawa kyungso.

''Minumlah, mian karena hanya ada ini'' kata baekhyun sembari meletakan nampan yang dibawanya

''Gomawo baek, tak usah repot'' ucap luhan dan kyungso berterimakasih

''Hehe.. kalian nikmatilah dulu, ne? Aku akan membereskan apartement dulu'' kata baekhyun beranjak dari duduknya

Luhan dan kyungso hanya mendengus. Karena, kalaupun mereka melarang baekhyun pasti tidak akan berhasil. Baekhyun pasti memiliki banyak alasan untuk menolak.

''Ne.. jangan terlalu lelah baek'' sahut luhan dan kyungso


.......

Saat hampir selesai membereskan kamar chanyeol. Baekhyun merasakan sakit kembali di dadanya. Ia meringis menahan sakitnya, baekhyun tidak mau membuat sahabatnya khawatir. Tubuh baekhyun mulai mengeluarkan keringat dingin, dan tiba-tiba baekhyun kembali mimisan.

''Tuhan.. kumohon kuatkan aku'' ucap baekhyun meremas dadanya

Baekhyun segera mengelap darahnya, lalu mengambil botol obat yang ada disaku bajunya.
Lalu baekhyun meminum 2 tablet obat.

Setelah merasa sakitnya berkurang, baekhyun keluar dari kamar chanyeol lalu menaruh cucian kotor yang dibawanya dari kamar chanyeol. Selanjutnya baekhyun menghampiri kedua sahabatnya.

''Aku sudah selesai..'' teriak baekhyun lalu duduk diantara luhan dan kyungso

''Baek? Kau pucat sekali??'' tanya kyungso

''Dan kau juga berkeringat dingin. Kau kenapa baek??'' sahut luhan

Baekhyun tersenyum lembut kearah luhan dan kyungso.

''Aku hanya terlalu lelah'' jawab baekhyun

Mereka kembali bercerita sambil menonton tv. Lalu tiba-tiba kyungso mengambil sebuah album yang ada dimeja. Dan itu merupakan album pernikahan baekhyun.

Who I'am?? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang