Chapter 28

10.1K 540 8
                                    

Hari ini baekhyun akan pergi bersama luhan dan kyungso ke taman kota. Baekhyun sudah siap dari beberapa menit yang lalu. Baekhyun sedang menunggu luhan dan kyungso, ia duduk di sofa ruang tamu rumahnya. Tak beberapa lama terdengar suara klakson mobil, yang berarti luhan sudah tiba.

Tttiinn... tttiinn.....

Baekhyun segera bangkit dari duduknya, dan langsung keluar menuju mobil luhan.

''Annyeong baek...'' sapa kyungso

''Anyyeong kyung, Anyyeong lu'' balas baekhyun

Lalu baekhyun segera masuk, dan luhan segera menjalankan mobilnya. Selama diperjalanan kyungso dan luhan asik bercerita, tapi berbeda dengan baekhyun. Baekhyun terlihat murung dan tengah melamun.
Kyungso yang menyadari hal itu, menyenggol lengan luhan guna memberitahunya.

''Baek??'' panggil kyungso pada baekhyun

''Baekhyun-ah??'' panggil kyungso sekali lagi

Tapi, tetap saja tidak ada jawaban dari baekhyun. Baekhyun tetap saja asik dengan acara melamunnya.

''Byun Baekhyun?!!'' panggil luhan dengan sedikit mengeraskan suaranya

Baekhyun yang mendengarnya sangat terkejut. Ia segera menolehkan kepalanya menatap ke arah luhan dan kyungso.

''E-emm... ne??'' jawab baekhyun gugup

''Kau melamun, ne?'' tanya kyungso

''An.. aniy... aniya'' jawab baekhyun

''Sudahlah baek kau tak perlu bohong. Ceritakan saja, hal apa yang yang tengah menganggu pikiranmu'' sahut luhan

Baekhyun tampak tengah berpikir, baekhyun bingung harus berkata apa. Ia tidak pandai berbohong, apalagi jika kedua sahabatnya ini sudah memaksanya bercerita.

''Aku tidak memikirkan apapun, lu? Tenang saja. Aku hanya sedikit lelah dan pusing. Aku rasa, aku ingin beristirahat sebentar'' jelas baekhyun yang tentu saja berbohong

''Hmm.. arasseo!! Kalau begitu kau istirahatlah jika sudah tiba, aku akan membangunkanmu'' sahut luhan

Baekhyun mengangguk mengiyakan perkataan luhan. Baekhyun segera memejamkan matanya, dan menyenderkan kepalanya ke kursi mobil. Tapi, sebenarnya baekhyun tidak benar-benar tidur. Baekhyun tengah memikirkan sesuatu yang tadi didengarnya di kamar sang appa.


Flashback*

Setelah selesai berdandan, baekhyun ingin menghampiri appanya. Baekhyun langsung saja melangkahkan kakinya menuju kamar appanya. Sebelum tiba dikamar appanya, baekhyun terlihat bingung karena tumben sekali pintu kamar appanya terbuka.

''Kenapa pintunya terbuka? Biasanya appa tidak pernah membiarkan pintunya terbuka'' batin baekhyun

Baekhyun tidak ambil pusing, ia kembali berjalan menuju kamar appanya. Tapi, saat sudah tiba didepan pintu kamar appanya baekhyun terdiam mematung. Baekhyun melihat appanya tengah berbicara dengan seseorang. Tapi, tidak tau siapa orang tersebut karena terhalang pintu. Baekhyun memutuskan untuk mendengar pembicaraan appanya.

''Walaupun baekhyun bukan darah dagingku. Tapi, aku sungguh menyayanginya. Mendiang istriku yang memintaku untuk mengadopsi baekhyun dari panti asuhan. Istriku sangat yakin, jika baekhyun akan menjadi anak yang sangat berbakti nantinya. Dan sebab itulah aku merawatnya sejak kecil penuh dengan kasih sayang dan ketulusan. Mendiang istriku berpesan agar aku selalu menyayangi baekhyun seperti anakku sendiri'' jelas tuan byun pada seseorang itu

Itulah sekilas pembicaraan appanya,yang didengar baekhyun. Tanpa sadar air mata baekhyun mengalir membasahi pipi mulusnya. Baekhyun tidak mengira akan hal ini. Tapi, baekhyun tetap bersyukur memiliki orang tua seperti Tuan Byun.

Who I'am?? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang